Ketika hari esok tak lagi terasa sama. Barulah ia sadar bahwa-
"There is always that ONE MISTAKE that changes EVERYTHING"
HAN JISUNG x 3RACHA x STRAY KIDS
Batin Jeongin untuk yang kesekian kalinya. Ketika ia kembali membaca lembaran profil mengenai salah satu teman Jisung yang sebelumnya ia dengar dari Yoonbin.
Hyunjin
Ulang Jeongin lagi. Pantas saja ia merasa tidak asing dengan nama tersebut. Hyunjin adalah anak dari seorang kepala kepolisian. Anak dari Tuan Park.
Ah... Pantas saja mereka berteman dengan baik.
Setelah mengetahui latar belakang keluarga Hyunjin, barulah Jeongin mengerti.
Tuan Park yang merupakan seorang kepala kepolisian sekaligus ayahnya Hyunjin adalah sahabat dari pengacara Chan. Yang merupakan ayah dari Jisung serta Felix.
Hyunjin adalah satu-satunya teman yang pernah Jisung bawa ke rumah. Satu-satunya teman yang Chan dan Changbin kenal dengan baik. Dan sepertinya, satu-satunya yang merupakan teman Jisung dan juga temannya Felix.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dua puluh tujuh menit telah berlalu sejak Hyunjin memutuskan untuk menutup buku paket miliknya. Yang penuh berisikan berbagai macam soal matematika.
Berniat untuk menyudahi sesi belajarnya. Dan beralih pada kasur yang sudah hampir sembilan belas jam tak tersentuh.
Tapi bukannya segera memejamkan kedua matanya untuk masuk ke dalam dunia mimpi. Hyunjin justru tetap terjaga. Ditemani dengan suara dentingan jam. Yang telah menunjukkan pukul satu dini hari.
Serta penerangan dari lampu tidur yang terletak di samping ranjang. Atensinya menatap lurus ke arah langit-langit kamar.
Otaknya tidak bisa berhenti untuk tidak memikirkan wawancaranya dengan detektif Jeongin setelah ia pulang sekolah tadi siang.
Jisung menghilang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Menjadi bagian dari anak kelas unggulan, membuat kehidupan sekolah Hyunjin banyak berubah. Ia menjadi tidak tahu berita-berita terkini dikalangan para siswa.
Terlebih karena faktor sang ayah. Yang selalu menegaskan agar ia tetap fokus belajar. Guna mempersiapkan diri mengikuti Olimpiade Sains Nasional.
Membuat hari-harinya hanya dipenuhi oleh belajar, belajar, belajar dan terus belajar.
Jangan pikirkan sesuatu yang tidak penting.
Ayah tidak mau kamu gagal dalam olimpiade nanti, hanya karena pikiran tidak pentingmu itu.
Dan hanya kalimat itulah yang Hyunjin dapatkan setelah memberanikan diri untuk bertanya kepada sang ayah mengenai kasus menghilangnya Jisung. Tentu saja, apa yang mau ia harapkan dari sang ayah.
Kepala kepolisian yang sangat menjaga citranya di hadapan publik.
Dan untuk yang kesekian kalinya, Hyunjin kembali membuka chat room nya dengan Jisung. Hari senin tanggal enam Juli adalah tanggal terakhir mereka bertukar pesan.
Meskipun yakin dengan jawaban apa yang akan ia dapatkan jika menghubungi nomor Jisung saat ini. Entah kenapa tidak membuat Hyunjin berhenti.
Ia tetap menekan tombol icon panggilan. Mencoba untuk menghubungi temannya itu.
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Atau berada di luar jangkaun. Cobalah beberapa saat lagi.
###
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.