17

1K 232 111
                                    

Terhitung sudah genap tujuh hari sejak dinyatakannya, Jisung menghilang. Berpuluh-puluh selebaran pengumuman orang hilang telah ditempel dan disebar ke seluruh penjuru kota.

Bahkan dari pihak kepolisian maupun keluarga juga sudah mencoba untuk memposting pengumuman tersebut melalui berbagai macam media sosial.

Tapi hasilnya nihil.

Tidak ada petunjuk maka tidak ada informasi yang artinya tidak ada solusi. Membuat pihak kepolisian khususnya dari Tim Divisi Orang Hilang ingin menyerah saja rasanya.

Haruskah mereka berhenti?

Namun ketika semuanya mulai putus asa, merasa pesimis dan serasa ingin menyerah. Tak terkeculi untuk Chan dan Changbin.

Akhirnya sebuah keajaiban itu datang.

Kembali memberikan mereka secercah harapan. Yang membuat mereka secara perlahan mulai kembali bangkit.

Ini semua belum berakhir.

Jisung pasti kembali.

Changbin yakin ini semua adalah jawaban yang tuhan berikan atas doa-doa yang mereka hanturkan dari keputus asaan yang mereka rasakan.

Tanpa pernah Changbin sangka sebuah pesan masuk yang ia terima sekitar pukul dua pagi dini hari tersebut akan membuat Tim Divisi Orang Hilang kembali hidup.

Membuat Jeongin dan rekan satu tim divisinya kembali sibuk menatap layar komputer secara terus-menerus. Mencari semua rekaman cctv dari berbagai macam rute yang kemungkinan Jisung lewati.

Kemudian menonton semua hasil rekaman cctv tersebut dari pagi sampai bertemu pagi lagi tanpa tidur. Memastikan bahwa tidak ada satupun bukti yang terlewat.

Dan semua ini berkat keajaiban yang datang melalui Hyunjin. Yang mengirimkan Changbin sebuah pesan yang mengungkapkan bahwa Hyunjin ingin segera bertemu dengannya. Ada yang ingin Hyunjin sampaikan. Dan ini berkaitan dengan Jisung.

Jika sudah berkaitan dengan keponakannya tersebut maka tanpa perlu berpikir dua kali, Changbin segera menyetujui ajakan Hyunjin tersebut.

Mari bertemu dan dapatkan petunjuk.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sesuai kesepakatan sebelumnya, Changbin dan Hyunjin akhirnya bertemu di salah satu cafe yang berada tidak jauh dari tempat Hyunjin mengikuti kelas tambahan.

Dengan masih mengenakan seragam sekolahnya dan tanpa memesan minum terlebih dahulu Hyunjin segera menjelaskan segalanya kepada Changbin.

Menjelaskan sesuatu yang terus mengganggu pikirannya tepat setelah ia pulang dari rumah pengacara Chan tempo hari.

“Lalu kenapa kamu baru memberitahukan hal ini sekarang? Kenapa kamu tidak mengatakan hal ini kepada Jeongin saat ia mewawancarimu kemarin?”

Dua kalimat tersebut adalah hal pertama yang Changbin ucapkan setelah ia selesai mendengar rentetan penjelasan dari Hyunjin. Sebuah penjelasan yang membuat Changbin sangat terkejut.

Ini semua diluar dugaannya. Tidak pernah ia sangka, Jisung keponakannya yang berharga akan mengalami hal seperti itu.

Diikuti dan dipantau oleh orang tak dikenal.

Jika mengikuti penjelasan dari Hyunjin serta melihat room chat Hyunjin dan Jisung yang memang Hyunjin perlihatkan kepadanya.

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa Jisung sudah mulai di awasi sejak tanggal delapan maret yang artinya empat bulan sebelum ia dinyatakan menghilang.

“Karena" ujar Hyunjin kembali bersuara “Aku tidak pernah mempercayai hal itu”

“Selama ini aku mengira ia hanya membual" lanjut Hyunjin sembari menundukkan kepalanya. "Mengatakan bahwa ia diikuti dan diawasi oleh seseorang. Sungguh terdengar sangat tidak masuk akal. Jadi aku tidak pernah mempercayai ucapannya”

“Maaf. Maaf karena tidak memberitahukan hal ini sedari awal. Aku sungguh menyesalinya” Sesal Hyunjin dengan masih menundukkan kepalanya. Benar-benar merasa bersalah.

Sama sekali tidak berani untuk menatap manik kelam milik Changbin selaku salah satu anggota keluarga dari sahabatnya tersebut.

Sedangkan Changin sendiri terlihat berulang kali menghela napasnya frustasi. Berupaya untuk meredam amarahnya. Sekesal ataupun sekecewa apapun ia saat ini.

Tentu saja, Changbin tidak bisa melampiaskan dan menyalahkan Hyunjin yang sudah bersedia menceritakan suatu petunjuk penting kepadanya.

“Terimakasih”

Akhirnya itulah yang Changbin ucapkan sembari menepuk pelan pundak Hyunjin yang masih setia menundukkan kepalanya. Mencoba menyalurkan perasaan tenang dan rasa terimakasihnya.

“Terimakasih karena sudah mengatakan hal ini. Dan bila nanti ada hal lain yang kamu ketahui. Sekecil apapun itu. Tolong hubungi kami”

“Bantu kami untuk menemukan Jisung”

###

ANOTHER DAY ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang