19

1K 211 150
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Thanks

Ucap Changbin sembari menerima sebuah minuman yang baru saja Chan berikan kepadanya. Sesaat setelah pemuda yang lebih tua darinya tersebut masuk ke dalam mobil.

Kakak yang baik.

“Bin, ponsel kamu mana? Pinjem, dong

Pinta Chan setelah ia selesai menyamankan posisi duduknya di kursi penumpang yang berada di samping Changbin. Ia kembali mengingat kejadian singkat di kafe tadi sebelum Changbin mengacaukan pikirannya.

Ada sesuatu yang harus Chan pastikan dan ia yakin saudaranya tersebut pasti memiliki jawabannya. Atau lebih tepatnya, album foto yang berada di ponsel Changbinlah yang memiliki jawaban.

“Ha? Mau ngapain?” tanya Changbin curiga.

“Pinjem sebentar”

“Jangan dibuat yang aneh-aneh” Peringat Changbin sebelum memberikan ponsel miliknya kepada yang lebih tua. Selanjutnya membiarkan saudaranya itu melalukan apa yang ia inginkan dengan ponsel miliknya.

Sedangkan Changbin sendiri mulai menghidupkan mesin mobil, bersiap untuk mengemudikan mobil menuju kediaman sang kakak.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Setelah mendapatkan ponsel milik Changbin. Dengan segera Chan membuka bagian album foto. Yang selanjutnya, jari-jemari nampak sibuk berselancar pada bagian album foto yang tersimpan rapi di ponsel milik saudaranya tersebut.

Chan memang sengaja memilih ponsel Changbin karena sudah pasti pemuda tersebut menyimpan banyak potret Jisung dan Felix di ponselnya.

Sungguh sangat berbeda dengan miliknya. Yang lebih banyak berisikan potret berkas-berkas penting.

Ketemu.

Batin Chan senang setelah ia akhirnya berhasil menemukan sebuah foto yang ia inginkan.

ANOTHER DAY ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang