13

1.4K 244 94
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Setelah sebelumnya menghidangkan segelas minuman dingin serta beberapa makanan ringan. Dengan tak lupa meluangkan waktu untuk berbasa-basi, sekedar bertanya mengenai kabar Hyunjin serta alasan mengapa ia sudah tak pernah lagi datang berkunjung.

Sebuah panggilan masuk akhirnya memaksa Chan untuk menyudahi sesi basa-basi mereka.

“Sebentar, ya Om jawab panggilan ini dulu. Dinikmati saja dulu cemilannya. Jangan sungkan. Anggap saja rumah sendiri. Seperti biasa” Pamit Chan ramah sebelum akhirnya bergegas pergi untuk menerima panggilan.

Sedangkan Hyunjin sendiri hanya dapat tersenyum sembari menganggukkan kepalanya maklum. Sangat paham jika ayah dari sahabatnya itu merupakan orang yang super sibuk, sama seperti ayahnya sendiri.

Tapi alih-alih menikmati cemilan yang sudah dihidangkan. Hyunjin lebih memilih untuk melangkah kakinya menuju ke lantai dua. Tempat dimana kamar Jisung serta Felix berada.

Dan tentu saja tujuanya tidak lain dan tidak bukan adalah kamar milik Jisung. Entahlah, meskipun kamar milik Jisung tidak serapi dan sebersih kamar milik Felix. Tapi Hyunjin jauh lebih merasa nyaman menghabiskan waktunya di kamar milik Jisung.

Seperti hari-hari sebelumnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

ANOTHER DAY ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang