Ki Hyun baru saja keluar dari kamarnya ketika ia mendengar suara beep beep pelan pada pintu utama. Yang tau password apartemen tempat mereka tinggal tak lain dan tak bukan adalah mertua. Ia langsung secepat mungkin masuk ke kamar Hyung Won yang masih mendengkur.
"Won. Won. Bangun!!! Mama di sini!"
Ia meninju ninju lengan suaminya."Ugh, apa?"
"Mama sama papa di sini" Ki Hyun sibuk melucuti kaos dan celana pendek yang ia pakai. Lalu melemparkannya ke sisi lain ranjang.
"Heh. Lo ngapain?" Tanya Hyung Won bingung saat Ki Hyun hanya memakai satu set underwear dan masuk ke dalam selimut. Terdengar suara sang ibu memanggil.
"Lepas kaos lo. Buruan! Nggak lucu kalo mama tau kita tidurnya misah" kata Ki Hyun narik kaos Hyung Won ke atas.
"Spoon me, hurry up" Ki Hyun natap Hyung Won trus narik lengan suaminya buat di jadiin bantal sementara ia nempelin bagian belakang tubuhnya ke wilayah depan tubuh Hyung Won.
"Ih" Ki Hyun protes saat Hyung Won mendekap tubuhnya dari belakang. Posisi spooning.
"Apa?" Sahut Hyung Won galak.
"Anu. Yang bawah kenapa kayak gitu?" Tanya Ki Hyun setengah bisik.
"Tiap pagi emang begini. Ya mana gue tau! Pake nanya lagi. Uda cepet" Hyung Won meluk pinggul Ki Hyun sementara nempelin pipinya ke perpotongan leher sama bahu sang istri.
Pintu di buka, mendapati anak dan menantunya masih dalam selimut. Perempuan itu tersenyum. Mengetuk lebih keras mengingat matahari sudah terbit. Takutnya mereka berdua akan terlambat pergi ke tempat kerja masing - masing. Ki Hyun menggeliat, menyadari mertuanya datang. Ia berpura pura membangunkan Hyung Won. Kemudian mereka menyapa seadanya, seperti layaknya pasangan baru bangun.
"Mama sama papa tunggu di meja makan ya" ujar mama Hyung Won terkekeh, sudah menikah satu tahun mereka berdua masih terlihat menggemaskan.
Begitu pintu di tutup, mereka bernafas lega.
Ki Hyun berniat untuk beranjak. Tapi, Hyung Won menarik tangan Kiki hingga jatuh ke pangkuannya.
"Good morning" sapa Hyung Won tersenyum, merasa di amati. Ki Hyun menarik bantal untuk menutupi tubuhnya yang literally terbuka.
"Good mornin" sahut Ki Hyun.
Mereka berdua bertukar ciuman selamat pagi di bibir, Hyung Won bahkan memegangi tengkuk Ki Hyun untuk memperdalam gerak bibirnya. Jemari gadis itu mengusap leher Hyung Won lembut.
"Eunghh. Stop it" Ki Hyun terlebih dahulu menarik bibirnya.
Tatapan Hyung Won membuatnya agak takut.
"Mama sama papa uda nunggu. Remember. Nanti kalo mereka uda pergi baru boleh minta jatah. Okay?" Ki Hyun mengingatkan, menyentuh bibir Hyung Won pelan sebelum perasaan suaminya menjadi bad mood. Ya, sesuai perjanjian pra nikah. Mereka menerapkan friends with benefit. Jadi, wajar juga bagi mereka berbagi ranjang jika di perlukan.
***
Pagi itu mereka sarapan bersama.
"Siang banget bangunnya, kalian nggak kerja?" Tanya mama Hyung Won.
"Aku nanti ke kantor cuma buat review script aja ma sama penulis naskahnya, plus ketemu kru yang ngurus film" balas Ki Hyun mengunyah kimchi lobak kesukaannya.
"Keren banget istri Elios emang" puji Hyung Won mengusap kepala bagian belakang Ki Hyun pelan.
Jadi, beberapa bulan lalu Publisher House mendapat panggilan dari produser film. Meminta izin untuk mengontak Kirana Yoo selaku penulis yang novelnya ingin mereka filmkan. Ki Hyun sempat menemui produser film yaitu Henry Lau beserta co produser yang kalau tidak salah namanya Choi Si Won.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends Special Edition (Hyung Won - Ki Hyun)
FanfictionPerjanjian pra nikah kedua insan itu sangat sederhana, sederhana sekali malah. Hanya satu kalimat, yaitu : ~Nggak boleh saling jatuh cinta! Inget, kita ini nikah hanya karena utang budi~ Ki Hyun be like : "Gue nggak bakalan jatuh cinta sama lo!" Hyu...