Ki Hyun membuka kedua matanya perlahan. Begitu sadar ia tertidur di dada Hyung Won, ia mengeluarkan suara giggling pelan. Saat berniat untuk bangun, Hyung Won terlebih dahulu menarik tangannya untuk tetap berada di posisi semula. Terus merengkuh tubuh mungil Ki Hyun dalam pelukan. Ki Hyun menikmati suara detak jantung Hyung Won yang teratur.
"Lo ada jadwal hari ini?" Hyung Won menusuri punggung telanjang Ki Hyun dengan jemarinya.
"Won Ho minta gue dateng ke lokasi shooting. Dia agak kurang yakin sama bagian akhirnya. Sekalian mau ngasi titipan Jeong Han ke Publisher House. Nanti jangan pulang telat napa, inget kan lo uda janji mau bantuin gue rekaman podcast" Ki Hyun memasang wajah sulkynya mengingat akhir akhir ini Hyung Won sering pulang terlambat.
"Iya, iya. Lagian kan kalo telat pasti bilang" Hyung Won mengecup bibir Ki Hyun pelan.
Ki Hyun memejamkan kedua mata ketika kecupan mereka semakin dalam.
Ki Hyun meraih smartphone Hyung Won yang berisik.
"Clara" ucap Ki Hyun di bibir Hyung Won.
"Gue angkat. Boleh?" Tanya Hyung Won, Ki Hyun mengangguk.
Terdengar suara isakan di sebrang sana membuat Ki Hyun khawatir. Tapi, tidak dengan Hyung Won. Ia sudah memprediksi kejadian seperti ini akan terulang lagi. Sesaat kemudian pria itu mengiyakan ajakan bertemu.
"What's wrong with her?" tanya Ki Hyun bangun.
"Harusnya emang dia ketemu ipar lo tuh di rumah sakit. Nanti gue ceritain, okay? Nanti gue anter lo ke Publisher House. Minta Chang Kyun anterin ke lokasi shooting bisa kali ya?" Kata Hyung Won mendaratkan kecupan di bahu Ki Hyun.
"Naik taksi juga bisa. Jangan suka ngrepotin orang gitu. Udah sana mandi, gantian" kata Ki Hyun menepuk pipi Hyung Won.
***
Seperti biasa mereka berbagi ciuman selamat tinggal sebelum berpisah. Namun, kali ini rasanya beda. Hyung Won mengecupnya lama sekali. Bahkan ia terus bilang betapa ia mencintai Ki Hyun dan berharap punya anak dengannya. Ki Hyun sendiri hanya menanggapi seadanya. Tak ingin memberi Hyung Won banyak harapan. Ki Hyun biasanya tak menunggu mobil Hyung Won menghilang di ujung jalan. Tapi, hari ini ia memastikan mobil suaminya tak terlihat lagi.
"Ki noona. Untunglah" Joo Heon bersama menggendong bocil lucu yang langsung menggapai gapai ke arah Ki Hyun.
"Gue ada panggilan darurat ke resto. Katanya ada yang salah sama hasil stock opname kemarin. Chang Kyun masih meeting. Boleh titip Oli? Nanti kasihin aja ke Chang Kyun kalo dia uda kelar" jelas Joo Heon.
"Anniya, gwaenchana. Gue ajak ke lokasi shooting nggak papa kan?" Ki Hyub menggandeng tangan Oli.
"Okidoki. Thanks a lot noona" Joo Heon mengecup pipi Ki Hyun lalu si kecil.
Ki Hyun menanyakan keberadaan Jeong Han melalui phone call. Setelah Jeong Han muncul, Ki Hyun segera menyerahkan paper bagnya.
"Ya ampun lucu banget Ki. Berapa? Gue transfer ya. Bikin beginian kan susah. Coba liat jari jari lu pada bengkak nggak? Eh kan emang dari sananya uda bantet yak?"
Ki Hyun memukul lengan Jeong Han kesal. Ia memberikan sepasang boneka amigurumi kelinci coklat berkaki panjang buatannya sendiri sebagai hadiah untuk si kecil.
Chang Kyun terengah - engah keluar dari lift. Begitu mendapati Oli bersama Ki Hyun, pria itu lega.
"Kyun anterin mommy ke lokasi shooting dong. Nggak bawa mobil" pinta Ki Hyun.
"Iya. Tadi, step daddy uda chat kok" kata Chang Kyun membuat Ki Hyun tak sanggup menahan tawa. Mendengar Chang Kyun memanggil Hyung Won dengan panggilan step daddy membuat telinganya geli.
***
Ki Hyun menggendong Olivia sementara Chang Kyun mencari minuman dingin untuk memperbaiki mood Oli.
"Hello" sapa Won Ho, senyumnya cerah sekali.
"Sorry ya. Bawa bocah" Ki Hyun menunjuk Oli dalam pelukannya.
"Nggak papa lagi. Halo, siapa namanya?" Won Ho menowel pipi Oli, respon si kecil malah bersembunyi di leher Ki Hyun.
Won Ho mengeluarkan beberapa lollipop dari saku jaketnya, mencoba membujuk Olivia.
"Oli. Aunty pengen pipis. Kalo nggak nanti aunty bisa ngompol" bisik Ki Hyun.
Olivia panik begitu mendengar kata mengompol. Mengingat mamanya sering menasehati jika tidak pipis di celana karena sudah ada toilet.
"Shoo shoo" Olivia berusaha mengusir Ki Hyun agar cepat pergi ke toilet. Jadi, ia menarik jaket Won Ho. Pria itu segera mengambil alih bocah perempuan bernama Oli dari pelukan Ki Hyun. Membiarkannya meraup semua lolipop dalam tangan kecilnya.
Won Ho mengamati Olivia dengan seksama. Kenapa hidungnya bisa sepesek itu, Won Ho dan Ki Hyun kan mancung. Matanya juga terlalu sipit. Hmm, merasa di amati. Olivia memukul hidung Won Ho menggunakan salah satu permen.
"Huhuhuhu. Appo" kata Won Ho pura - pura menangis.
"Appo? Samchun miannn" Oli mengusap usap ujung hidung Won Ho.
"Kok samchun sih. Appa? Appa coba" pinta Won Ho.
Oli menggeleng. Appanya kan bukan Won Ho.
"Kok dia nggak mau manggil appa sih? Bukannya dia ke kamu manggil eomma?" Protes Won Ho saat Ki Hyun kembali.
"Ngawur kamu. Oli mana mau manggil orang lain eomma sama appa. Dia manggil aku aunty. Ke kamu ya uncle lah apa samchun" omel Ki Hyun.
"Loh kemarenan kan kamu bilang dia anak kamu. Bukan emangnya?" Tanya Won Ho.
"Masak sih? Kayaknya aku cuma bilang usia Oli lima tahun jalan enam. Bukan ngiyain kalo dia anak aku. Yee, makanya dengerin yang bener. Ayoook cepetan, direct scenenya" Ki Hyun memberikan Oli pada Chang Kyun. Lalu Won Ho mengajaknya ke salah satu setting.
"Aku kira Oli itu anak kamu sama aku. Kangen banget padahal"
Ki Hyun mengerutkan dahi, tak mengerti maksud perkataan Won Ho sesaat setelah mengikuti arahan Ki Hyun mendirect adegan demi adegan anti klimaks.
"Kamu ngomong apa sih? Aku nggak paham"
Sekarang Won Ho yang menatap Ki Hyun tak percaya.
"Mau sampe kapan kamu nyembunyiin Won Hyun dari aku? Aku ini papanya lho Ki. Aku juga punya hak ketemu sama anakku sendiri"
Ki Hyun makin bingung.
"Kok mukamu aneh gitu. Aku ada salah ngomong emangnya?"
Ki Hyun mencoba mengatur nafas, saat ini pikirannya benar - benar keruh. Ia memegangi kepalanya yang mendadak nyeri. Fix, sekarang ia tengah dalam fase quick overthinking. Melihat Ki Hyun panik, Won Ho segera memegangi kedua bahu Ki Hyun agar diam di tempat.
"Kamu kenapa? Kok panik gitu? Apa kamu marah?"
Ki Hyun terdiam, bibirnya seperti di zip sekarang. Belum sempat menjawab, Chang Kyun meneriakkan nama Ki Hyun dengan cemas.
"Ki noona. Kita harus ke rumah sakit sekarang. Step daddy kecelakaan" kata Chang Kyun membuat kaki Ki Hyun lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends Special Edition (Hyung Won - Ki Hyun)
Fiksi PenggemarPerjanjian pra nikah kedua insan itu sangat sederhana, sederhana sekali malah. Hanya satu kalimat, yaitu : ~Nggak boleh saling jatuh cinta! Inget, kita ini nikah hanya karena utang budi~ Ki Hyun be like : "Gue nggak bakalan jatuh cinta sama lo!" Hyu...