Konferensi Pers
Hyung Won dan Ki Hyun mau tak mau harus menghadapi para pewarta saat tiba di salah satu gedung elite tempat di mana para kru dan aktor serta aktris akan mengadakan konferensi pers. Niat Hyung Won hanya ingin mengantar. Tapi, begitu melihat banyaknya jurnalis yang ada di sana. Ia tidak ingin sang istri kenapa - napa. Jadi Hyung Won bermaksud untuk mengantarnya sampai ke dalam.
"Senyum aja. Nggak usah tanggepin" bisik Hyung Won menempelkan bibirnya ke telinga Ki Hyun.
Istrinya mengangguk. Yah, pertanyaannya masih wajar untuk saat ini. Kebanyakan mengarah ke pertanyaan kapan punya momongan.
"Nggak ada niatan buat nunda sih. Mau di kasi cepet atau nanti. Kita nggak masalah. Kan Tuhan pasti kasih sesuatu di saat yang tepat. Iya kan? Uda ya temen temen. Mau anter Kiki ke dalem dulu. Takut telat. Makasi" Hyung Won menggandeng tangan Ki Hyun berbalik dari para jurnalis.
Ki Hyun memeluk lengan Hyung Won erat, kemudian menempelkan pipi gembulnya. Hyung Won selalu bisa menghadapi wartawan sepelik apapun situasi dan kondisi saat mereka bertemu. Membuat Ki Hyun merasa tenang juga terlindungi dengan baik. Ki Hyun berniat untuk memberikan sebuah kecupan di pipi tanda terima kasih. Tapi, Hyung Won terlebih dahulu memalingkan wajah sehingga bibir mereka bertemu.
"Holy sh*t. Did i just watch one of the scene from the movie?" Suara Henry cukup mengagetkan Ki Hyun yang hampir limbung. Untungnya Hyung Won segera menarik tangan Ki Hyun dan memeluknya.
"Kok malah PDA sih. Hih, lepas!" Omel Ki Hyun membuat Hyung Won dan Henry tertawa. Tolong jangan lupakan jika Won Ho juga ada di sana. Menyaksikan semua hal dalam diam.
"Bro. Ya ampun, nggak nyangka ternyata elu toh suaminya Kirana Yoo. Edan, Tuhan masanginnya nggak main - main ya. Congratulation!" Henry memberikan sebuah pelukan pada Hyung Won.
"Kenal?" Tanya Ki Hyun.
"Papanya Henry itu sohibnya si papa. Dulu mereka punya perjanjian. Nih, kalo anaknya si papa cewek mau di jodohin sama Henry gitu. Untung brojolnya gue. Lagian kalo gue jadi cewek juga males banget punya pacar macem playboy kek dia" kata Hyung Won yang langsung di balas tonjokan oleh Henry.
"Eh iya. Kenalin. Ini Won Ho, sutradara yang bakalan ngedirect filmnya nanti" kata Henry.
Hyung Won tersenyum, mengulurkan tangan kurusnya pada Won Ho sembari menyebutkan nama dan status sebagai suami Ki Hyun dengan santai.
"Just call me Won Ho, you're so lucky to have an amazing wife like Yoo Ki Hyun. El" ucap Won Ho meraih tangan Hyung Won.
"Nyesel lo ya jadi mantannya Kiki?" Tanya Henry hampir saja membuat Ki Hyun melempar tas tangan ke wajah sang produser.
"Hen. Mulut lo itu sekali kali perlu di lakban kayaknya. Sorry ya Won Ho, mulut dia rada lemes" kata Hyung Won membuat pria kekar itu tertawa.
"Kalo nggak gini, nggak bisa cari duit tauk. Udahlah, lo pulang sana. Istri lu kudu kerja sekarang. Nggak usah takut. Ada gue sama Won Ho yang bakalan jagain" kata Henry kemudian.
"Kalo sama Won Ho gue percaya. Kalo sama lo, nggak" kata Hyung Won membuat suasana terasa lebih hangat.
"Babe, gue kerja dulu. Okey?" Hyung Won mendekap Ki Hyun ke dalam pelukannya, lalu kembali mengecup bibir Kiki secepat mungkin sebelum mengeluarkan jurus menghilang tanpa bayangan. Meninggalkan Henry dan Won Ho dengan ekspresi nano nanonya.
"Biasa aja dong. Kayak belom pernah liat orang ciuman aja" kata Ki Hyun bersungut sungut. Membuat Henry semakin meledeknya. Sementara Won Ho tak banyak bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends Special Edition (Hyung Won - Ki Hyun)
FanfictionPerjanjian pra nikah kedua insan itu sangat sederhana, sederhana sekali malah. Hanya satu kalimat, yaitu : ~Nggak boleh saling jatuh cinta! Inget, kita ini nikah hanya karena utang budi~ Ki Hyun be like : "Gue nggak bakalan jatuh cinta sama lo!" Hyu...