Always

421 39 24
                                    

Setahun Kemudian

Kassel, Jerman

Cause you are
Always in my mind
Always in my heart
Always the one that waits for me in my dreams
You are always the one I long for
Always the one I feel by my side even though you’re gone
Cause you are my always

Cause you are my always
Yes, you are my always

(Francois Klark - Always)

Terdengar suara tawa renyah dari ruang tengah. Tempat di mana kedua insan saling mencurahkan kasih sayangnya di pagi yang mendung. Mereka memeluk satu sama lain di iringi salah satu lagu favorit sang istri. Rasanya masih seperti mimpi. Mereka bisa bersama hingga saat ini setelah semua cobaan berat di tahun kemarin.

Hyung Won menaruh kedua tangan Ki Hyun pada lehernya. Sementara kedua tangannya melingkar di pinggang Ki Hyun. Kini, mereka tak lagi canggung untuk sekedar menatap mata lawan bicara. Menyunggingkan senyum tanpa repot bertukar kata. Tak jarang diam mereka tenggelam dalam pertemuan gerak bibir.

"Malam itu" kata Hyung Won mengawali.

"Ya" balas Ki Hyun menyandarkan pipi ke dada sang suami.

***

Joo Heon menyenggol lengan Shownu. Mereka berdua tengah mengamati tingkah konyol Elios yang sengaja berdiri di luar dapur. Berdalih ingin memantau keadaan selaku pemegang posisi tertinggi di restoran tempat mereka bekerja. Padahal pria itu hanya ingin melihat seseorang menikmati makanannya dari jauh. Sudah berapa lama ia seperti ini? Semenjak perempuan itu datang dan menjadi pelanggan tetap resto dengan menu yang tak pernah berubah, Aglio Olio buatan Chef Chae.

"He knows her" kata Shownu mengeringkan tangannya dengan handuk.

"Then why don't he says hello to her?" Tanya Joo Heon mengecap sisa heavy cream pada ibu jarinya.

"Gue juga kemarenan nanya begitu kedia. Tapi, dia bales gini. Lebih baik mengamati dalam diam, berkata cinta dalam hati dan merasakan kebahagiaan tanpa menuntut" Shownu merendahkan tubuhnya untuk melihat Elios melalui jendela serving kecil tempat para chef menyerahkan menu kepada waiter ataupun waitress.

"Itu Eli yang bilang bang? Gile, merinding gue dengernya" Joo Heon merapikan dessert yang baru saja selesai ia buat. Menunggu aba - aba Elios untuk menyajikannya.

"Eh, Elios kemari" Shownu berpura pura sibuk membaca post it berisikan orderan pengunjung.

"Joo. Dessertnya ready to serve kan? Tolong anterin ke table 18. Bilangin kalo ada promo spesial dari resto buat member tetap. Ntar gue yang bayar" Elios langsung menghilang setelah memberikan perintah pada Joo Heon.

Joo Heon melirik ke arah Shownu, memastikan tampilannya oke. Pria berlengsung pipi itu segera keluar dengan dessert bernuansa tropical fruit di tangan kanannya.

"How do you know if i am a member of this restaurant? Saya aja belum bayar lho. Kartu membernya juga masih ada di dompet saya?" Tanya wanita di meja 18 pada Joo Heon.

"Perintah chef de cuisine ini nona. Beliau biasanya hafal siapa yang sering dateng buat makan di resto. So, don't be surprised. Nggak cuma nona aja, bapak di table 31 juga dapet kok. Boleh tanya kalo nggak percaya. Kalo nggak mau saya ambil lagi ya?" kata Joo Heon.

"Jangan dong chef. Okay, saya terima. Bilangin ke chef de cuisinenya makasi banyak gitu. Kalo masih jomblo, boleh deh kenalan. Nih kartu nama saya" ia menyerahkan sebuah kartu nama pada Joo Heon.

Baru Joo Heon ingin mengeluarkan kertas cantik dari dalam saku, Elios sudah terlebih dahulu merebutnya. Lalu menunjukkannya pada Shownu.

"Beneran dia bang. Hingg" Hyung Won memeluk Shownu, mengecup kartu nama beraroma citrus itu. Lalu menghilang lagi.

"Dia kenapa sih?" Joo Heon mencebikkan bibirnya.

Shownu lantas memberi tahu Joo Heon. Jika sebenarnya sudah dari lama Hyung Won mengamati pelanggan meja 18. Hanya saja temannya itu ragu apakah benar jika ia adalah perempuan yang ada di pikirannya selama ini.

"Makanya itu si Elios sering banget order dessert dadakan pake duit dia buat tuh cewek bang? Emang siapanya dah? Mantannya? Perasaan dia belom pacaran sama siapa siapa deh abis putus dari Clara" kata Joo Heon kemudian.

"Cinta lama belom kesampean Joo lebih tepatnya" sahut Shownu menepuk bahu Joo Heon.

"Chef chef, ada orang berantem di depan tuh. Rame" kata salah satu waiter membuat seisi dapur heboh.

Saat Shownu keluar dan Joo Heon keluar untuk menilik suasana. Terlihat Elios sudah ambruk dengan kepala terkulai di pangkuan Ki Hyun.

***

"Jadi selama ini gue dapet promo langsung dari Chef Chae toh. Pantesan aja suka tiba - tiba dapet cake lucu, ice cream, dsb pas lagi bad mood" Ki Hyun tertawa, menepuk pantat Hyung Won iseng.

"I already in love with you before the destiny bring us together again. I do love you, my moon" Hyung Won menarik dagu Ki Hyun, melumatnya hingga kemerahan. Tak peduli seberapa basah bibir keduanya saat ini.

"Nado, nado" suara imut itu memprotes setelah berhasil menyelipkan tubuh gembilnya di antara Ki Hyun dan Hyung Won.

Ki Hyun terlebih dahulu menarik bibirnya, menahan perih karena tadi Hyung Won sempat menggigitnya.

"Uda bangun anak daddy" Hyung Won menggendong putra kecilnya.

"Orion uda laper?" Ki Hyun mengusap perut si buah hati.

"Iyahhh. Mu mamam pankek ake belly. Acem acem" sahut bocah laki - laki yang genap berusia dua tahun sekarang.

***

Jadi, Ki Hyun meminta ijin pada Young Hyun untuk hiatus sementara. Lebih tepatnya hingga waktu yang tidak di tentukan. Sampai kondisi psikisnya kembali membaik. Ia juga berniat pindah ke Jerman bersama Hyung Won bersama putra kecilnya.

"Kamu kapan hamilnya?" Tanya Young Hyun tidak percaya.

"Belom mas, belom. Jadi ini aku sama Elios mutusin buat ngadopsi anak laki - laki umur setaun dari panti asuhan buat hadiah ulang tahun pernikahan kita yang kedua. Namanya Jun Kyu. Lucu deh, bentar ya" Ki Hyun berniat untuk menelphon Hyung Won yang saat ini pasti tengah mengambil Jun Kyu dari Do Woon. Mereka berdua menitipkannya tadi, karena ingin memberikan kejutan pada Young Hyun.

"Annyeong" Hyung Won menggerak gerakkan tangan gempal Jun Kyu pada Young Hyun yang masih membeku di tempat.

"Nama dari panti sih Jun Kyu. Tapi, El ngasi nama lain" Ki Hyun meminta Hyung Won untuk menyerahkan Jun Kyu pada Young Hyun.

"Namanya Orion, salah satu nama rasi bintang penanda pergantian musim. Bahasa jawanya apa Ki?" Tanya Hyung Won menggaruk alisnya.

"Lintang Waluku. Sama kayak mas nama depannya" tutur Ki Hyun.

Young Hyun menatap keponakannya yang sedang asyik mengoceh. Matanya berkaca kaca, kemudian ia memeluk bocah kecil yang berada di pangkuannya dengan penuh rasa sayang.

"Welcome to the family, Lintang cilik" ucap Young Hyun mengusap punggung Jun Kyu, lalu meraih tangan Ki Hyun.

Mereka sempat kewalahan menanggapi Young Hyun yang terus menerus mengajukan protes pada Ki Hyun dan Hyung Won. Bagaimana bisa, mereka tega memisahkan paman dan keponakan yang belum lama bertemu. Untung saja Ruth berhasil membujuk Young Hyun agar tidak bersikap ke kanak - kanakan. Yang ada nanti keluarga Ki Hyun gagal terbang ke Jerman karena ulahnya.

Friends Special Edition (Hyung Won - Ki Hyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang