Rahasia Appa

308 38 39
                                    

"Kiki. Ki. Calm Down. Calm down" Hyung Won sedari tadi nyoba buat nenangin Ki Hyun.

Tadi setelah makan malem bareng. Ki Hyun dapet telphon dari kakaknya. Ngasi tau kalo appanya sekarang ada di rumah sakit. Mereka berdua langsung pamit. Ki Hyun diem aja. Tapi, dadanya naik turun. Kedua matanya merah dan tangisnya pecah di tengah jalan.

Sesampainya di sana, Hyung Won nggak ngelepasin genggaman tangannya dari tangan kecil Ki Hyun. Mereka nyari ruangan atas nama ayah Ki Hyun sama - sama. Ki Hyun masih sesenggukan di depan ruangan. Hyung Won ngusap pipi Ki Hyun, trus sekalian ngeringin ujung hidung cewek itu pake tisu.

Young Hyun yang liat mereka berdua otomatis senyum. Biasanya dia bakalan ngelap ingus Ki Hyun waktu dia nangis. Sekarang uda ada cowok lain yang ngambil alih tugasnya.

"Sayang" panggil Young Hyun.

"Appa?" Ki Hyun ngedongakkin wajahnya sehabis meluk Young Hyun.

"He's sleeping now. Don't worry. You don't want to introduce him to me?" Young Hyun masih ngedekap Ki Hyun dalam pelukannya pas tuker senyum sama Hyung Won.

"Ih.. Apaan sih, uda kenal juga. Hyung Won, sini" Ki Hyun ngulurin satu tangannya ke Chef Chae.

Kemudian Hyung Won mendekat, ngeraih tangan Ki Hyun dengan hangat.

"Elios this is my lovely older brother. Young Hyun, Lintang, Brian, whatever. Mas, this is my french fries. Chae Hyung Won" Ki Hyun natap kedua laki - laki di hadapannya bergantian.

"French fries?" Tanya Young Hyun ngejabat tangan Hyung Won.

"He is tall, blonde and gorgeus like a french fries" jelas Ki Hyun bikin Hyung Won sama Young Hyun ngakak.

"Aduh, sorry sorry" kata Young Hyun ngusap ujung matanya.

"Gue juga baru tau hyung. Jadi itu konotasi positif apa negatif ya?" Tanya Hyung Won ngusap kepala Ki Hyun.

"She loves french fries for real. Kalo lo kentang goreng, dia saosnya. Cocok" lanjut Young Hyun.

Nggak lama kemudian dokter dateng buat ngecek keadaan sang ayah. Terus mereka di bolehin masuk. Ki Hyun sadar Hyung Won nggak ikut. Lalu dia ngegandeng tangan cowok itu buat nemenin masuk. Kebetulan ayahnya uda sadar plus bisa duduk di ranjang.

Ki Hyun tanpa ba bi bu segera meluk ayahnya. Para cowok ngebiarin moment father daughter berlangsung. Young Hyun sama Ki Hyun duduk di masing masing sisi tempat tidur.

"Siapa itu? Kok nggak di kenalin ke appa?" Sang ayah nepuk kepala Ki Hyun pelan.

Hyung Won segera memperkenalkan diri lengkap dengan salam hormat alias ngebungkukkin badan 90 derajat. Setelah itu dia berdiri di belakang Ki Hyun. Memberi waktu bagi sang ayah untuk mengerti apa hubungan antara anak perempuannya dan Hyung Won. Ki Hyun sendiri tak memberi penjelasan. Tak mau ayahnya berekspektasi terlalu tinggi.

"Padahal niatnya malam ini kita mau barbeque an ya. Eh, malah appa masuk rumah sakit"

Tentu saja Ki Hyun langsung sewot dan bilang kalo barbaqueannya nanti sekeluarnya sang ayah dari rumah sakit.

"Apalagi sekarang pacar Kiki kan koki pa. Bisa bantuin Kiki masak apa aja yang appa mau" Ki Hyun masih megangin tangan sang ayah.

"Ciee. Sekarang diaku pacar" goda Young Hyun, berujung dengan bantal cadangan yang melayang ke arahnya.

Sekarang Hyung Won merasa ada cahaya hangat berpendar di dadanya. Walaupun hanya sandiwara, kenapa rasanya sangat menyenangkan?

***

Ki Hyun nganterin Hyung Won ke lobby rumah sakit. Karena uda hampir jam 10 lewat. Lagian appanya juga mau istirahat. Biarlah malem ini dia sama Young Hyun ngambil giliran buat jagain bapaknya. Ngeliat Ki Hyun nguap, Hyung Won naroh punggung tangan di bibir cewek yang masih terbuka di sampingnya.

"Ammm" Ki Hyun pura pura ngegigit tangan Hyung Won.

"Woyy. Lu gigit gigit gitu ada rabies nggak? Gue balik ke dalem lagi deh buat cek"

Ki Hyun narik sweater Hyung Won sambil ketawa.

"Are you okay?" Hyung Won ngusap poni Ki Hyun.

"I am okay for now. Thanks" Ki Hyun ngelingkarin kedua tangan di pinggang Hyung Won.

Tadinya Hyung Won kaget, dia hampir nggak tau harus berbuat apa. Namun, dia sadar. Mungkin beginilah cara cewek itu ngungkapin rasa terima kasihnya. A simply hug. Kemudian dia ngebales meluk Ki Hyun sebelum akhirnya pergi. Begitu balik badan, dia nemuin kakaknya tengah berdiri dengan dua vanilla latte di tangan.

"Do Young mau ngajak kita ngobrol di ruangannya" kata Young Hyun nyerahin satu cup minuman dingin ke Ki Hyun.

Entah kenapa Ki Hyun uda dapet firasat buruk pas ngikutin kakaknya.

***

"Tuan Yoo uda sampe ke fase kanker otak stadium akhir dan pada tahapan itu kemoterapi atopun operasi uda nggak ada gunanya lagi"

Mereka berdua terkejut. Selama ini baik Ki Hyun ataupun Young Hyun sama sekali tidak mengetahui jika sang ayah mengidap kanker.

"Uda berapa lama?" Tanya Young Hyun merangkul adiknya.

"Satu setengah tahun. Perkembangannya cukup cepat. Bahkan beliau sudah beberapa kali operasi dan sel kanker itu tetep balik lagi"

Ki Hyun mengerutkan dahi, bagaimana mungkin ia tidak pernah mengetahui kapan ayahnya melakukan operasi dalam waktu satu setengah tahun.

"Kapan tepatnya appa pernah operasi?" Tanya Ki Hyun.

"Awal januari" sahut pria bernama Kim Do Young singkat.

"Itu kan waktu appa bilang mau liburan ke Singapur selama dua minggu sama temen temen hikingnya" lanjut Young Hyun.

"Beliau ngabisin waktunya di rumah sakit Queen Elizabeth. Trus April lalu juga" Do Young terus mengeluarkan fakta yang selama ini nggak pernah dia ungkap pada Yoo bersaudara. Sesuai permintaan sang pasien.

"Bukannya april lalu appa ke jepang?" Tanya Ki Hyun nggak percaya.

"Beliau ada di sini. Ruang VIP lantai 24. Kamar Anggrek no 6" Do Young kembali mengeluarkan pernyataan.

"Tapi, kita nganter appa ke bandara kok" sanggah Young Hyun.

"Apa kalian stay sampe 20 menit setelah beliau ngilang dari balik gate?"

Pertanyaan itu bikin mereka berdua terdiam.

"Gue uda nggak sanggup nampung semua rahasia beliau. Jadi, gue terpaksa ingkar janji buat nyeritain ini semua ke kalian"

"Jadi sekarang apa yang bisa kita lakuin?" Tanya Ki Hyun.

"Nggak ada. Hanya hati yang bahagia obatnya buat saat ini. Mungkin akan lebih baik kalo sekarang kalian tinggal sama beliau. Kalian berdua juga stay di dua apartemen yang berbeda kan? Boros lho. Mending tinggal di rumah, tempet kerja kalian juga cuma 45 menit pake mobil. Kan bisa jadi lebih hemat. Uangnya bisa di tabung. Ini cuma saran, semuanya terserah kalian. Udah ya, gue balik dulu" Do Young nepuk bahu Young Hyun.

"Makasi ya Doy" kata Young Hyun sebelum dokter yang ngehandle bapaknya selama ini pergi.

Ki Hyun megangin kepalanya, entah kenapa sekarang dia mual dan rasanya semua benda di sekitarnya muter. Lalu gelap.

Friends Special Edition (Hyung Won - Ki Hyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang