Apartemen Min Hyuk
Sore itu Chang Kyun tengah berada di apartemen Min Hyuk bersama Joo Heon. Mereka memanggil layanan jasa bersih - bersih rumah. Di karenakan minggu depan Min Hyuk akan pulang ke Korea setelah menyelesaikan studynya di sana. Pria itu juga memutuskan untuk mengambil cuti panjang dan mengurus segala pekerjaannya secara remote. Duo Joo Kyun berspekulasi jika kali ini Min Hyuk akan mengajak serta Nadya. Kenapa? Biasanya Min Hyuk akan meminta tolong pada Chang Kyun untuk membersihkan apartemen. Mengingat akhir - akhir ini ia sering menginap di sana karena terlalu lelah pulang ke rumah jika lembur. Jadi, Chang Kyun akan membersihkannya sebagai bentuk tanggung jawab. Tapi, kali ini beda. Min Hyuk ingin semua sudut ruangan bersih tak berdebu. Bahkan ia menyuruh Joo Heon untuk memenuhi kulkas dengan berbagai macam makanan juga minuman.
"Sayang" Joo Heon memanggil Chang Kyun dari dalam toilet.
"Kenapa? Tisu toiletnya abis?" Sahut Chang Kyun.
"Nggak. Jam tangan baru gue nggak ada. Apa tadi gue pake bentar trus gue masukkin ke kotak lagi ya? Tolong liatin kotak navy di rak buku nomor tiga" kata Joo Heon lagi.
"Oke" Chang Kyun membalikkan tubuhnya ke arah rak buku dengan berdesign sekat yang sedari tadi ia punggungi.
Ia mendongak, kemudian memicingkan padanya. Di sana ada kotak yang di maksud Joo Heon.
"Sialan. Tinggi banget" kata Chang Kyun berjinjit. Karena tak sampai, Chang Kyun berusaha meraihnya sambil melompat. Tapi, kotak itu justru menjauh mundur dan mendorong benda lain jatuh bersamanya.
"Meng. Lo nggak papa?" Tanya Joo Heon.
"Kalo jamnya rusak. Beli baru aja ya, jatoh nih kotaknya" Chang Kyun berlutut untuk membereskan benda yang kini bertebaran keluar dari dalam kotak. Chang Kyun memungut sebuah buku bersampul pastel. Semacam diari sepertinya.
Lalu mengambil sebuah bundle kertas dengan kop surat khusus.
"Victoria Public Hospital. Daddy sakit?" Chang Kyun menggumam lalu mencopot paper klip yang meninggalkan jejak karat di lembaran kertasnya. Mungkin sudah terlalu lama.
Pupil mata Chang Kyun membesar, begitu mendapati sebuah nama di sana. Ia terus membalik halaman demi halaman. Setelah selesai, ia lantas membuka diari. Sebuah foto jatuh saat Chang Kyun membukanya tiba - tiba. Terdengar suara pintu terbuka. Chang Kyun segera meletakkan semua barang tadi kembali ke dalam kotak.
"Gimana?" Tanya Joo Heon.
"Nih kotaknya" kata Chang Kyun.
"Jamnya ada?" Tanya Joo Heon lagi.
"Cek sendiri aja ah, ribet banget" omel Chang Kyun.
"Tangan gue basah Meng. Please" kata Joo Heon mengangkat kedua tangan.
Chang Kyun memutar bola matanya kesal, lalu membuka kotak jam sesuai perintah Joo Heon.
"Salah kotak kali lo. Isinya bukan jam, malah cincin" Chang Kyun menyorongkan kotak itu kembali pada Joo Heon.
Joo Heon berusaha menahan tawa, Chang Kyun menatap Joo Heon tak mengerti. Di mana lucunya?
"Kok nggak peka banget sih lo Meng?" kata Joo Heon mengusak rambut ungu pacarnya pelan.
"What do you mean, bee?" tanya Chang Kyun kesal.
"Im Chang Kyun. I want to tie a knot with you with this ring. Don't you get it?" Joo Heon mengusap pipi Chang Kyun pelan.
"Hah? Ya ampun! Jjinja? You're idiot Chang Kyun!" pria itu menutup wajahnya menggunakan kedua tangan. Lalu berjongkok, menyembunyikan wajahnya dengan lutut. Suara Chang Kyun yang sedang merutuki kebodohannya terdengar seperti seekor kucing. Joo Heon tertawa, ikut berjongkok di hadapan Chang Kyun.
"You want it or not?" Joo Heon memegangi kepala editor Im.
Chang Kyun akhirnya mendongak, menampakkan wajahnya yang merah merona.
"Gue goblok gini emang lo masih mau?" Chang Kyun mengusap ujung mata kanannya.
"Kan gobloknya nggak sering. Masih bisa di tolerir lah. Bisa di perbaiki" Joo Heon terkekeh.
"Lo kira gue barang rusak apa? Gimana? Gue mau nih" kata Chang Kyun dengan ekspresi gemasnya.
Joo Heon melepas cincin dari bantalan beludru dalam kotak. Lalu memasangkannya ke jari manis Chang Kyun. Pria yang lebih muda lantas menjerit, ia melingkarkan kedua tangan di leher Joo Heon. Mereka berdua ambruk ke lantai.
Chang Kyun melumat bibir Joo Heon dengan tidak sabar. Membuat Joo Heon meremas tengkuk Chang Kyun sembari memejamkan kedua matanya.
***
Ki Hyun mulai putus asa, sudah dua bulan berlalu. Hal yang ia lakukan bersama Ruth tidak ada progress berarti. Mungkin benar, hanya perasaannya saja. Masalah itu tak benar - benar terjadi. Sebaiknya ia segera berhenti.
Ki Hyun memerintah Alexa untuk memutar lagu Ciara yang berjudul Thinking About You.
Ia berusaha melepas stressnya dengan melakukan free style dance di ruang tengah. Hal yang biasa ia lakukan bersama Young Hyun karena mereka dulu pernah masuk ke dance academy yang sama waktu mereka tinggal di Queensland. Hanya selama liburan musim panas saja.
Hyung Won terkekeh, ia baru saja merekam apa yang sedang Ki Hyun lakukan. Lantas menguploadnya di Instagram dengan caption.
"Just discovered her new talent. Being pretty and sexy at the same time while dancing. I love her"
Ia menyimpan smartphonenya di dalam saku jeans. Kemudian meraih tangan Ki Hyun, ia resmi bergabung dengan Yoo Ki Hyun club dance.
Ki Hyun menatap Hyung Won yang tersenyum. Mendengar suara tawanya. Merasakan hangat pelukan Hyung Won ketika mendekapnya seperti ini membuat Ki Hyun berpikir. Mungkin ia tidak akan melanggar perjanjian pra nikahnya. Tanpa sadar Ki Hyun berjinjit, memberi kecupan kecil di bibir Hyung Won.
"Buat apa?" Tanya Hyung Won kaget.
"Pengen aja, kalo nggak mau balikkin" Jawab Ki Hyun.
Seketika Hyung Won meraih dagu Ki Hyun, memiringkan sedikit wajahnya agar masih ada ruang tersisa saat mereka berbagi sentuhan lembut pada bibir masing - masing.
***
Min Hyuk menghela nafas begitu menginjakkan kakinya di Korea. Sore ini ia sudah di booking oleh Joo Heon juga Chang Kyun. Entah ada masalah apa sehingga mereka berdua memaksa Min Hyuk untuk bertemu. Ia takut jika nanti bertemu dengan Ki Hyun. Mengingat bagaimana ia berusaha mati - matian menghindari wanita itu. Konyol memang, ia hanya tidak sanggup jika harus patah hati lagi. Belum lagi ia harus segera menemui Won Ho untuk menyelesaikan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends Special Edition (Hyung Won - Ki Hyun)
FanficPerjanjian pra nikah kedua insan itu sangat sederhana, sederhana sekali malah. Hanya satu kalimat, yaitu : ~Nggak boleh saling jatuh cinta! Inget, kita ini nikah hanya karena utang budi~ Ki Hyun be like : "Gue nggak bakalan jatuh cinta sama lo!" Hyu...