Overthinking

337 34 10
                                    

Horizon Kafe

Ki Hyun menyangga dagu menggunakan kepalan tangan. Memandangi rintik hujan yang membasahi kaca jendela. Ia datang terlalu awal.

"Mba Kiranaaaaaa! Mommy" teriak Chang Kyun membuat Ki Hyun berjengit, spontan ia berdiri. Membiarkan Chang Kyun masuk ke dalam pelukannya. Baru Joo Heon.

"Daddy belom dateng ini? Apa masih jetlag?" Chang Kyun segera duduk di sebrang Ki Hyun.

"Min Hyuk pulang? Kok nggak ngabarin gue ya? Oh iya lupa, kan uda punya istri baru" guyonan Ki Hyun membuat sejoli di hadapannya tertawa.

Tiba - tiba saja terulur bucket bunga di hadapan wajah Ki Hyun. Ia mengedip kaget.

"Maaf" kata Min Hyuk tanpa memandang Ki Hyun.

"Heh! Nggak sopan minta maaf kok nggak ngeliat orangnya. Niat minta maaf apa nggak sih lo? Dasar banci" omel Ki Hyun menerima bucket bunga dari Min Hyuk.

"Maaf, mianhae, i am sorry, please forgive me" ucap Min Hyuk menatap Ki Hyun yang masih duduk.

Jadi sebelum ke kafe, Min Hyuk sengaja mampir ke toko bunga. Kata Nadya ia harus meminta maaf pada Ki Hyun bagaimanapun caranya. Satu setengah tahun mengabaikan seseorang yang sama sekali tidak bersalah merupakan tindakan pengecut. Untuk pertama kalinya ada orang lain yang membuat pernyataan menohok hati Min Hyuk. Nadya bilang kalau Min Hyuk mempunyai definisi mengikhlaskan yang salah kaprah.

Ki Hyun terisak, menyembunyikan wajahnya di balik bunga. Ia rindu dan marah sekaligus. Joo Heon juga Chang Kyun memberi tatapan mencaci pada Min Hyuk.

"Ki Hyun. Maaf" akhirnya Min Hyuk duduk di samping Ki Hyun, merangkulnya pelan.

Joo Heon dan Chang Kyun menunggu mereka berdua untuk rekonsiliasi terlebih dahulu sebelum meminta sesuatu.

***

Setelah kedua orang itu berbaikan, Joo Heon berdehem. Berniat memberitahukan tujuan mereka berdua mengundang Ki Hyun juga Min Hyuk.

"Mom, dad" panggil Chang Kyun.

Jika Chang Kyun sudah memanggil Ki Hyun juga Min Hyuk dengan sebutan seperti barusan. Ini tandanya serius, Ki Hyun memperhatikan Chang Kyun yang terus memutar mutar cincin di jari manisnya. Ia menyenggol rusuk Min Hyuk, mengarahkan dagu ke tangan Chang Kyun.

"I need Min hyung as my dad to walk me down to the isle and Ki noona as my mom to company me during my wedding" lanjut Chang Kyun.

"Your wish is our command honey" kata Ki Hyun menyunggingkan senyum manisnya kepada Chang Kyun juga Joo Heon.

"Ini mama sama papa lo uda tau Joo?" Tanya Min Hyuk memastikan.

"Justru mereka yang nyuruh gue cepet cepet ngelamar Chang Kyun. Begitu dapet lampu ijo gue langsung cuss ke toko perhiasan buat beli cincin" jelas Joo Heon memegangi tangan Chang Kyun.

"Baguslah kalo gitu. Gimana, si Joo Heon ngelamarnya romantis nggak dek?" Tanya Min Hyuk lagi.

"Romantis banget. Sampe bego guenya" jawab Chang Kyun masih malu mengingat kejadian seminggu yang lalu.

***

Min Hyuk dan Ki Hyun melambaikan kedua tangan saat Joo Kyun melangkah pergi. Senyuman tak lepas dari sepasang muda mudi yang terlebih dahulu pulang.

"Babe, Nadya mana?" Tanya Ki Hyun.

"Ya di New York lah" jawab Min Hyuk singkat.

"Kata Chang Kyun lo mau bawa dia ke Korea buat ketemu orang tua lo" kata Ki Hyun.

"Pasti tuh anak bedua yang bikin gosip kek gini. Akhir taun ini paling dan lo orang pertama yang bakalan gue kasi tau. Soalnya Nadya juga pengen ketemu sama lo soalnya" Min Hyuk ngusap kepala Ki Hyun pelan.

"Ah pasti lo cerita yang nggak nggak tentang gue ke Nadya. Ya kan? Makanya dia penasaran sama gue" Ki Hyun memasang wajah sulkynya.

"Nggak. Gue cuma bilang ke Nadya kalo ada cewek yang gue sayang, sayang banget sampe berhasil bikin gue jadi pengecut. Berani nyuekkin dia selama satu setengah taun. Tapi, tetep gue stalkingin status whatsapp sama twitternya. Gue pantengin podcastnya, youtubenya. Buat mastiin dia baik baik aja" Min Hyuk natap wajah Ki Hyun yang sekarang berkaca - kaca.

"Kali ini gue maafin. Tapi, kalo besok besok lagi kayak begitu. Gue bakal bunuh lo pake tangan kosong. Ngerti?" Ki Hyun mengusap ujung hidungnya sebelum mereka berdua berpelukan.

***

Hyung Won mengetuk ngetukkan ujung kuku ke meja. Ia muak sekali melihat tingkah Clara yang secara terus menerus mencoba menemui Hyung Won. Perempuan itu tadinya sekedar menganggunya lewat chat. Jika tidak di balas ia akan menelphon. Sekarang ia terang - terangan datang ke restoran. Merengek jika ia perlu teman curhat.

"Clara. You better tell your parents about this. Not me" kata Hyung Won.

"I can't"

"Orang tua mana sih yang terima anaknya di aniaya mantu sendiri. Mereka pasti bakalan nyuruh kamu balik ke mereka, Clara. Trust me"

"Mereka yang ngejual aku ke keluarga Park buat bayar hutang keluargaku. Bilangpun nggak ada gunanya"

Hyung Won tertegun.

"Ini serius?" Tanya Hyung Won.

"Emang aku keliatan bercanda?" Tanya Clara balik.

"Makanya aku self harming karena nggak tahan"

"Ya tapi kan dia sering mukul kamu, jambak kamu. Di gituin aja uda sakit, kenapa nyusahin diri sendiri pake self harming? Tingkat kecerdasan kamu uda menurun toh?" Balas Hyung Won tak habis pikir.

"Biar cepet matinya" lanjut Clara enteng, senyuman di wajahnya itu sudah seperti seorang psikopat.

"Emang kalo kamu mati, utangnya langsung lunas gitu?"

Mendengar pertanyaan Hyung Won, Clara membanting garpu serta pisaunya ke piring kaca. Membuat kafe seketika gaduh. Untung sepi, jadi tak banyak yang terganggu. Hyung Won menunggu reaksi selanjutnya.

"Aku mau pulang. Bye!" Clara menenteng tas tangan mahalnya dan pergi begitu saja.

Hyung Won menghela nafas. Harusnya tadi ia memberi kartu nama Ruth pada Clara.

***

Won Ho meregangkan badannya di sofa. Pegal sekali rasanya setelah seharian mendirect beberapa scene seharian tadi. Ia bersyukur karena keseluruhan pembuatan film lancar. Jadi, ia tidak harus marah - marah sepanjang waktu. Ia memandangi langit - langit ruangan.

Tiga puluh menit lalu ibunya menelphon. Menanyakan bagaimana keadaan Korea saat ini. Lebih tepatnya basa basi sebelum menanyakan bagaimana Ki Hyun sekarang. Won Ho sebenarnya enggan menjawab. Tapi, ia sendiri ingin sekali menyapa bocah kecil yang Ki Hyun akui sebagai anaknya tempo hari. Setidaknya sebelum ia kembali ke Los Angeles. Won Ho ingin sekali membicarakan segalanya dengan Ki Hyun. Ia tak mau menyesal untuk kali kedua. Walaupun Ki Hyun tak akan pernah menjadi miliknya lagi. Tapi, setidaknya mereka masih bisa bekerja sama dalam satu hal dan terus berhubungan satu sama lain karenanya.

Friends Special Edition (Hyung Won - Ki Hyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang