Yang Sebenarnya Terjadi

355 37 20
                                    

Ki Hyun sudah pegal sedari tadi terus menyilangkan kedua kakinya bergantian.

"Five more minutes. Kalau mereka tidak datang. Kita release saja rekaman black box itu" kata Ki Hyun melepas kacamata hitam yang menutupi mata sembabnya.

Pria di samping Ki Hyun mengangguk, sudah hampir tiga puluh menit mereka di sini.

"Nyonya Chae" sapa seseorang membuat Ki Hyun kembali memakai kacamata hitamnya secepat mungkin. Akhirnya mereka benar - benar datang.

"Silahkan duduk" Pria bernama Jackson Wang selaku pengacara keluarga Chae meminta ketiga orang di depannya untuk duduk.

Ki Hyun tak mengeluarkan sepatah katapun. Membiarkan Jackson menjelaskan beberapa pilihan sebelum meminta jurnalis mempublish beritanya.

"Pilihannya tidak sulit. Putri kalian selaku pembuat onar hanya cukup memberikan klarifikasi pada media mengenai kecelakaan itu atau saya sendiri yang akan mengundang media untuk nonton bareng rekaman black box dari mobil Elios" Ki Hyun akhirnya mengeluarkan suara esnya.

"Black box itu cuma ngerekam video, kalo nggak ada dialog buat apa?" Clara membalas perkataan Ki Hyun.

"Elios punya black box yang uda di modif untuk ngrekam baik audio atopun visual. Jangan khawatir" Ki Hyun baru saja menaruh smirk di ujung bibirnya.

"Maaf om, tante. Saya nggak bisa lama - lama. Hari ini saya harus ke rumah sakit buat jagain Elios. Beruntungnya Clara, uda bisa bangun dan pergi clubbing di Itaewon semalam suntuk. Sedangkan suami saya uda setengah bulan belum sadar juga" Ki Hyun berdiri, mengibaskan rambut birunya sebelum pergi.

Ibu Clara hampir saja melayangkan sebuah tamparan sebelum sang suami mencegahnya.

"Mari kita dengarkan sama - sama" Jackson memutar tombol play.

***
Sebelum kecelakaan

Clara terlihat sumringah, Elios bilang mereka akan pergi ke forest library. Tempat kencan mereka beberapa tahun lalu. Tapi, Clara mendapati sesuatu yang janggal.

"El. Kita sebenernya mau kemana?"

"Forest Hill Hospital"

"Buat apa?" Clara menegang.

"Kebetulan pacar kakak iparku psikiater di sana. Kali aja bisa ngebantu kamu berpikir jernih"

"Aku nggak gila El!"

"Emang orang gila doang yang perlu ke psikiater? Clara, sayang. Kamu perlu ketemu Kak Ruth. Dia baik kok"

"Elios!"

"Clara. Denger baik - baik, aku uda ketemu mama sama papa kamu. Mereka bilang, pernikahan kamu sama Ricky bukan suatu kebijakan untuk sharing profit perusahaan. Bahkan, kalo kamu nggak bahagia sama Ricky. Papa kamu bisa dengan mudah menghentikan kerjasama. Bahkan, sebesar apapun dendanya. Beliau bisa bayar, demi kamu!

Aku nggak tau kenapa kamu bisa nyusun skenario berlebihan kayak gini. Kamu bilang, suami kamu abusive?

Clara, kamu cuma malu buat ngakuin kalo pilihan kamu tuh salah. Kamu mergokin Ricky lagi pacaran sama cowok. Kamu dalam fase Denial Clara, kamu nggak terima kalau ternyata Ricky nikahin kamu buat nutupin kekurangannya. Karena nggak mau sisi lain dia terekspos. Karena reputasi perusahaan keluarga Ricky ada sama dia. Dia nggak mau di hujat sebagai penyuka sesama. Padahal menurut aku cinta itu nggak pandang orientasi.

Kamu selama ini di rumah belajar make up? Pinter banget kamu bikin luka sama memarnya. Bisa keliatan real gitu"

Hyung Won menarik salah satu tisyu basah, lalu mengusap tepi bibir Clara. Terdapat noda make up samar dan membuat wajahnya tampak normal. Tanpa bekas luka. Hyung Won menyadarinya beberapa waktu lalu. Jika pelipis seseorang luka, pastilah ia akan kesakitan walopun hanya sekedar di cium. Tapi Clara malah menabrakkan wajahnya ke wajah Elios saat terakhir kali bertemu dan dia tidak mengaduh sama sekali. Clara bolak balik ke toilet, setelah balik make masak bekas lukanya makin gonjreng gitu?

"Kamu kenapa ngelakuin ini semua? Buat apa?"

"Karena aku pikir, kalau aku cerai nanti. Kamu bakalan balik ke aku lagi. Bagaimanapun kamu nggak bakalan bisa ngelupain aku gitu aja kan El?" Clara memegangi tangan Hyung Won.

"Aku uda punya Kirana. Dia yang terpenting dalam hidup aku sekarang. Tolong kamu ngerti Clara" Hyung Won menyingkirkan tangan mantan kekasihnya perlahan.

"Omongan kamu sama keluarga aku, sama Ricky. Siapa lagi yang tahu?"

"Nggak ada. Cuma kita"

"Kayaknya lebih baik lagi kalo cuma aku yang tahu El"

Clara mengambil patung kucing marmer dari dashboard dan menghancurkannya tepat di kepala Hyung Won. Suami Ki Hyun sempat kehilangan kontrol setirnya. Clara memperkeruh keadaan dengan berusaha mengambil alih mobil. Hyung Won mencoba untuk tetap sadar, walaupun kepalanya berlumuran darah.

Mobil mereka oleng kesana kemari hingga akhirnya menabrak pembatas jalan. Terpental dan berguling selama beberapa kali sebelum akhirnya kap belakang mobil terbakar.

***

Hal pertama yang kedua matanya temui saat terbuka sempurna adalah langit kamar nan pucat. Pastinya bukan kamar di mana biasanya dia beristirahat. Ia terkejut saat punggung tangannya terantuk seseuatu. Kepala seseorang dengan rambut biru gelap. Di belainya pelan saat terdengar suara isakan yang timbul tenggelam.

"She's crying in her sleep?" ucapnya pelan.

Kemudian perempuan itu menggerakkan kepalanya ke arah berlawananan. Membuat mereka kini menatap satu sama lain.

"Hyung Won?" Pekiknya dengan mata terbuka lebar.

"Ssst. Kamu siapa?" Tanya Hyung Won mengarahkan telunjuk ke bibirnya.

"Hah? Ooh, aku mantan istri kamu" Jawab Ki Hyun ngusap air matanya.

"Mantan? Kita uda cerai?" Balas Hyung Won.

"Iya. Kamu selingkuh soalnya" Sahut Ki Hyun.

"Kok bisa ya aku selingkuh? Padahal istri aku cantik gini" Hyung Won nyentuh dagu Ki Hyun.

"Kalo brengsek mah brengsek aja. Nggak ada jaminan istri cantik ato jelek" ujar Ki Hyun jutek mengingat tingkah Clara terhadap Hyung Won.

Mereka berdua menyunggingkan senyum jenaka, Ki Hyun memukul dada Hyung Won saat pria itu merengkuhnya ke dalam pelukan.

"Geli banget aku kamu" kata Ki Hyun membiarkan air matanya kembali jatuh.

"Ya lo lagian. Pake bilang cerai segala. Kapan gue tanda tangannya coba. Sampe matipun nggak bakalan gue kabulin gugatan cerai lo, boncel" Hyung Won mengecup pucuk kepala Ki Hyun. Mendekapnya erat.

"Gimana rasanya touring di alam baka?" Ki Hyun menatap Hyung Won.

"Mulut lo itu ya Ki Hyun. Nggak sopan. Gue baru bangun. Malah di tanya begituan" Hyung Won mencubit bibir Ki Hyun, gemas.

"Ya abis lama banget siumannya. Setengah bulan" Ki Hyun mengomel, meraih tangan Hyung Won. Lalu mengecupnya.

Hyung Won menarik dagu Ki Hyun, melumat bibir merah nan menggemaskan milik sang istri tanpa ampun. Meluapkan rasa rindu sekaligus bersyukur karena di izinkan kembali menemui Ki Hyun setelah ia sendiri sempat kehilangan harapan untuk hidup. Ki Hyun terengah, menarik bibirnya lebih dulu sebelum memanggil dokter agar memeriksa Hyung Won terlebih dahulu.

Friends Special Edition (Hyung Won - Ki Hyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang