Joo Kyun Wedding
Ki Hyun merapikan dasi Min Hyuk sebelum mengantarkan putra mereka menuju altar. Chang Kyun sendiri cukup menikmati pemandangan di mana kedua orang penting dalam hidupnya telah berdamai. Yah, walaupun Ki Hyun tak pernah menggali ingatannya lebih dalam mengenai hal ini. Walaupun Ruth bilang jika Ki Hyun mau, kali ini kemungkinan berhasilnya bisa sampai 65% karena Ki Hyun sudah di stimulus menggunakan bukti - bukti yang ada. Tapi, Ki Hyun menolak. Rasanya tidak perlu mencari ingatan itu. Biarkan terkunci saja.
"Chang Kyunni. Sini. Coba mommy lihat dulu" Ki Hyun menarik kedua tangan Chang Kyun, memutar tubuhnya. Memastikan suitnya tampak perfecto di badan sang editor.
Min Hyuk menyodorkan setangkai mawar putih pada Ki Hyun. Membuatnya memasang ekspresi aneh.
"Buat di taro di saku Chang Kyun. Bukan buat lo. Ge er"
Ki Hyun ber ooh ria, lalu menambahkan ornamen bunga cantik di saku stelan jas Chang Kyun.
"Ya ampun. Orang tua gue kocak banget"
Mereka bertiga sukses tertawa. Salah satu staff memasuki ruangan, Ki Hyun menatap Chang Kyun. Memberinya sebuah tatapan bangga, memeluk putranya yang masih tersipu karena gugup membayangkan Joo Heon menantinya di depan altar. Min Hyuk mengulurkan lengan kirinya, Chang Kyun segera melingkarkan tangan kanannya pada Min Hyuk.
Ki Hyun mengiringi mereka dari belakang.
Hyung Won terus memandangi Ki Hyun yang sekarang berada di sampingnya.
"Liat ke depan. Itu pengantinnya ada di sana" bisik Ki Hyun tanpa menatap Hyung Won.
"Gue heran aja. Kenapa sekarang lo lebih cantik di bandingkan waktu kita nikahan dulu" sahut Hyung Won agak menunduk.
"Ya kan dulu gue nikahnya kepaksa"
Hyung Won berhenti bertepuk tangan, kini ia memandangi Ki Hyun serius. Istrinya tertawa, mengetahui jika Hyung Won mendadak bete karena jawabannya barusan.
"Sekarang kan gue uda bahagia. Uda ada lo di samping gue. Pas gue jelek, cantik, pinter, bego, baik, jahat. Makanya sekarang gue bukan cantik lagi. Tapi, menawan. Karena semakin lama barengan, semakin lo bakalan mirip sama orang itu. Jadi, gue begini karena lu terlalu tampan"
Hyung Won hampir saja tak bisa menahan diri saat Ki Hyun menatapnya di penghujung pembicaraan. Tapi, ia berhasil mencuri ciuman kecil saat semua tamu undangan fokus ke sesi wedding kiss kedua mempelai di depan sana.
***
"Won Hyun appa!"
Seruan tadi membuat pria kekar bermasker hitam hampir saja menjatuhkan handphone dari genggamannya. Di sana ia melihat Ki Hyun masih memakai gaun pesta, terengah engah tanpa memakai alas kaki. Karena Hyung Won tak jauh dari tempat Ki Hyun berpijak, tengah menenteng sepasang heels milik sang istri. Ia tersenyum pada Won Ho.
"Kamu mau pergi gitu aja. Tanpa pamitan sama aku?" Ki Hyun mendekat ke arah Won Ho.
"Emang perlu? Kan kita nggak ada hubungan apa - apa lagi" Won Ho memberanikan diri untuk menatap Ki Hyun.
"Sampe kapanpun kita tetap keluarga. Walopun Won Hyun uda nggak ada. Kamu tetep papanya dan aku tetep mamanya" Ki Hyun menyunggingkan senyuman kecil.
Membuat Won Ho melakukan hal yang sama.
Ki Hyun melompat untuk memeluk Won Ho sebelum pesawat membawanya pulang ke Los Angeles setelah proses pembuatan film selesai.
"Kamu tuh jangan suka lompat lompat gini. Nanti kalo nyusruk gimana sih?" Won Ho membalas pelukan Ki Hyun yang masih cekikikan.
"You will be a great father dear. Let's be happy until we meet Won Hyun again. Promise me" bisik Ki Hyun di telinga Won Ho.
"I'll promise" Won Ho mengecup pipi Ki Hyun. Tak lupa melambaikan tangannya kepada Hyung Won. Ia menepuk pipi Kiki sebelum akhirnya bersiap untuk take off.
Hyung Won berniat memasangkan kembali alas kaki Kiki. Tapi, wanita itu menolak.
"Kaki gue pegel pake heels. Gini aja, nyeker enak tau"
Hyung Won menggelengkan kepalanya, malahan menggendong Ki Hyun ala bridal style karena tak tahu harus berbuat apa lagi. Karena takut kaki Ki Hyun akan terkena sesuatu jika tak memakai alas. Membuat para pengunjung bandara bertukar pikiran dengan bergossip setelah melihat Hyung Won dan Ki Hyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends Special Edition (Hyung Won - Ki Hyun)
Fiksi PenggemarPerjanjian pra nikah kedua insan itu sangat sederhana, sederhana sekali malah. Hanya satu kalimat, yaitu : ~Nggak boleh saling jatuh cinta! Inget, kita ini nikah hanya karena utang budi~ Ki Hyun be like : "Gue nggak bakalan jatuh cinta sama lo!" Hyu...