SEORANG gadis turun dari mobil mewah berwarna silver membuat banyak pasang pasang mata menatapnya dengan tatapan kagum. Bukan apa, tetapi kecantikan gadis itu diatas rata-rata. Beberapa detik kemudian gadis itu tersenyum miring menatap sekolahnya itu.
Elisha Laudya, gadis yang biasanya dipanggil Elisha. Berusia 18 tahun dan duduk di bangku kelas 12 SMA. Elisha bersekolah di salah satu SMA yang terkenal di kotanya. SMA Alger, sekolah yang menghasilkan murid-murid berprestasi dan jangan lupakan wajah-wajah paripurna didalamnya.
Elisha merenggangkan otot lehernya yang terasa kaku kemudian berjalan di koridor sekolah yang tampak ramai itu.
Tatapan kagum kaum adam tak luput dari penglihatannya. Salah satu dari mereka memberikan Elisha setangkai bunga mawar merah.
"Elisha, Lo mau gak jadi pacar gue?" tanya lelaki itu. Elisha menatap lelaki itu. Dilihat dari lambang seragamnya, Elisha tau bahwa mereka seangkatan.
Elisha memutar bola matanya malas. Kemudian mengangguk, "Well, terserah."
Lelaki itu tersenyum kemenangan kemudian melakukan selebrasi kecil membuat Elisha merasa kalau perbuatan lelaki itu terlalu buang-buang waktu.
Elisha tersenyum miring kemudian melempar ransel merah maroon nya secara tiba-tiba. Lelaki itu kaget dan dengan reflek ia menangkap tas gadis yang beberapa saat yang lalu resmi menjadi pacarnya.
Lelaki itu menatap bingung Elisha. Bukan hanya ia, tapi orang-orang yang ada di koridor juga menatap mereka berdua seakan tengah menonton pertunjukan teater.
"Karena lo pacar gue jadi bawa tas gue ke kelas." Elisha tersenyum kecil lalu mengelus lembut rambut lelaki itu, "Gue suka anjing yang nurut." sambungnya.
Para penonton hanya menghela nafas kecewa. Jika mendengar kabar bahwa Elisha memiliki pacar mereka akan tampak biasa-biasa saja. Bukannya tanpa sebab, hampir semua populasi laki-laki di SMA Alger sudah pernah memadu kasih dengan Elisha.
Dan mereka tidak ada yang diperlakukan seperti halnya pacar. Para siswa hanya bisa dibuat terkejut saat Elisha selalu tenang dengan menganggap manusia itu sebagai anjing.
Pertanyaannya, manusia mana yang mau disamakan dengan anjing!?
Namun, berpacaran dengan Elisha menjadi tantangan tersendiri bagi kaum adam. Berharap, mereka dapat merobohkan prinsip gadis itu. Entahlah apa prinsip Elisha, ia terlalu susah untuk ditebak.
Elisha itu mendapatkan julukan playgirl. Bahkan mantannya jika dikumpulkan seperti bisa sebanyak konser Blackpink. Banyak. Namun yang mereka pertanyaan apakah Elisha tidak pernah baper dengan pacarnya? Begitu monoton kah hidup Elisha? Atau Elisha penyuka sesama jenis? Entahlah.
Jika ditanya apa sebabnya, Elisha pasti menjawab, 'Untuk apa baper sama anjing?'
Bahkan reporter sekolah dibuat kicep olehnya. Lagi-lagi mereka disamakan dengan anjing. HAHAHAHA. Sangat konyol.
Mereka juga tidak mau berhubungan terlalu jauh dengan Elisha. Kenapa? Elisha juga mendapatkan gelar 'psikopat gila'. Bahkan salah satu pacarnya masuk rumah sakit karena ketahuan selingkuh.
Dan Elisha mencelakai pacarnya itu di kantin sekolah. Di mana banyak pasang mata yang melihatnya. Elisha bahkan tidak takut. Dia sungguh tidak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty Psycho (END)
Подростковая литература[Mengusung tema mental health pada tokohnya. Ada plot twist dan teka-teki yang membuat Anda mikir.] CERITA INI BELUM DIREVISI! Ketika dua orang dengan masa lalu yang sama dan bersangkutan berusaha keluar dari lubang kegelapan yang penuh dengan teria...