Beauty Psycho 90 : Ada Apa Dengan Anjing?

1.1K 262 44
                                    

Sedih banget karena melanggar jadwal update yang saya tentukan. Hp saya rusak dan perlu beberapa waktu untuk dibenerin.

Terus juga saya perlu download semua apk belajar. Dan pas saya masuk akun wp ini, draft yang saya tulis ilang:(

Alhasil nulis ulang terus nunggu mood juga buat ngetik ini. Jadi, kalau ada yang aneh ya maapin, yak.

Kalau dipikir-pikir, ini rekor lam saya nggak update tanpa pemberitahuan hehe. Maaf.

Okay, selamat membaca dah!

_

Plak!

"Dasar gadis tidak tahu diuntung!"

Elisha memegang pipinya yang perih karena tamparan yang dilayangkan oleh Erika. Gadis itu memicing lalu mendengus kesal.

"Mengapa Anda tiba-tiba ada di sini?" tanya Elisha santai, mencoba untuk meredam keterkejutannya dari kedatangan tiba-tiba Erika.

"Kau masih bertanya!?" teriak Erika kesal. Erika sudah satu minggu lebih mengurung dirinya di rumah karena skandal dirinya dan Dino masih menjadi berita panas yang menjadi cuitan masyarakat.

Erika datang kemari atas dasar instingnya yang mengatakan bahwa Elishalah pelaku utama atas apa yang menimpanya. Siapa lagi coba? Disini hanya Elisha yang mengetahui perselingkuhannya.

"Apa maksudmu?" ujar Elisha, berpura-pura polos.

Erika menggeram kesal dan dia melayangkan kembali tangannya hendak menampar pipi Elisha. Melihat itu Elisha mendengus sambil mencekal tangan Erika.

"Apa yang kau dapat setelah menamparku, hah?" tanya Elisha geram lalu menghempaskan tangan Erika dengan kasar.

"Apa itu dapat membuat skandalmu teredam!?" bisik Elisha ditelinga Erika begitu  terdengar menggema.

"Apa kau ingin memukulku seperti dulu!?" sambung Elisha.

Erika tampak kacau. Rambutnya bahkan terurai berantakan, matanya memerah dan bengkak, belum lagi tubuhnya yang lebam menjadi bukti betapa sengsaranya tubuh Erika saat di rumah.

Erika terdiam dengan pandangan tajam. Elisha lalu terkekeh sinis. "Jika kau menuduh aku, maka itu benar, mama," jawabnya membuat Erika melotot.

Elisha sebenarnya merasakan setitik rasa bersalah terhadap Erika. Tapi, membalaskan dendam seperti ini juga tidak baik. Hanya saja, pembalasan dendam tidak ada yang manis, 'bukan?

Karena kebohongan itu, orang yang tidak bersalah harus meninggal dan kesalahpahaman membuat keluarga ini berseteru.

Bulu mata Erika bergetar dan air mata mulai menggenangi pelupuk matanya. Wanita itu mundur selangkah sambil menatap Elisha dengan pandangan tidak percaya.

"Kau ... mengapa kau tega mengkhianati keluargamu sendiri, Elena?" Suara Erika terdengar begitu pilu dan miris seakan Elisha melakukan kejahatan saja semasa hidupnya.

"Tega?" Elisha mendengus lalu terkekeh sinis.

"Ini yang aku tidak suka dari keluarga Alexander." Elisha tersenyum masam. "Mereka melupakan kejahatan mereka sendiri dan marah saat melihat orang melakukan hal yang tidak mereka suka."

"Haruskah aku hidup seperti itu, Nyonya Erika? Haruskah?" tanya Elisha membuat Erika tertohok.

Elisha mengepalkan tangannya dengan erat. Ia benci sekali selalu menjadi korban dan pelaku disaat bersamaan. Seakan, di dunia ini, Elena Fisha hanya ditakdirkan menjadi penjahat.

"Menurutmu, apa yang membuatku tega mengkhianati keluargaku sendiri?" tanya Elisha.

Erika hanya terdiam selama beberapa detik. Ia dibuat tidak percaya dengan ucapan Elisha yang membuatnya merasa tertampar.

Beauty Psycho (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang