Beauty Psycho 16 : Hal Yang Memalukan

2K 325 15
                                    

Hai, semuanya! Ketemu lagi sama saya, nih. Akhirnya, kembali pada hari-hari biasa, bukan?

Maaf kalau part kali ini lebih panjang dari biasanya. Cuma khilaf dikit, kok.

Happy Reading!

_

Cahaya matahari menembus gorden dan menyinari seseorang yang sedang memejamkan matanya di kasur. Tirai-tirai tiba-tiba terbuka membuat sang empu kamar terganggu.

Suara seseorang wanita membuatnya mengerang sebentar. Matanya terbuka setelah beberapa detik merasakan hangatnya sinar matahari. Ditatapnya langit-langit kamarnya.

"Sean? Udah bangun?"

Sean menoleh lalu menatap seorang wanita paruh baya yang tampak membersikan kamarnya. Ia meringis kecil sambil memegangi kepalanya yang tiba-tiba pusing.

"Tadi malam ada cewek yang ngantar kamu pulang, cantik sih." ucap wanita itu membuat Sean mendongak kaget.

"Cewek, ma?" tanyanya kaget. Sean berupaya mengingat siapa kemungkinan gadis yang akan mengantarkan dirinya pulang itu. Tidak mungkin Elisha, kan?

Mana mungkin Elisha mengantarkannya saat begitu banyak bodyguard yang bisa ia suruh.

Wanita bernama Sella yang ia anggap mama itu menatapnya penuh dengan minat. "Mama malu tau, masa cewek ngantar cowok sampai depan rumah. Kebalik kali!"

Wanita itu berujar dengan jenaka, menatap keponakan yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri.

Sean hanya diam lalu memegangi bahunya yang terasa sakit. Sepertinya ia salah tidur tadi malam. Ingatannya malah mengarah pada kejadian sebelum semuanya menjadi gelap.

Sean meneguk salivanya lalu berjalan menuju sebuah cermin yang besar. Diangkatnya sedikit kaus oblong yang ia pakai setelah memastikan mamanya sudah keluar.

Tangannya bergetar saat matanya menangkap sebuah bekas luka memanjang yang terlihat jelas dipunggung sebelah kirinya.

Pemuda itu tersenyum miris, sebelum terbangun dari tidurnya, ia memimpikan sesuatu. Sebuah mimpi yang begitu memiliki makna.

Dimana ia melihat seorang anak laki-laki yang berbicara dengan akan gadis yang terlihat memegang gunting. Sean tahu, dirinya tau kalau anak laki-laki itu adalah dirinya, yaitu Sean Pradipta.

Namun yang menjadi pertanyaan, mengapa perkataan Elisha seakan-akan menyudutkan dirinya seolah-olah Elisha tau kalau dirinya pernah menerima syarat dari seorang anak perempuan.

Elisha ... gadis itu terlihat misterius dan rumit.

Sean hanya tidak tau, kalau seseorang yang memergoki kedua orang itu adalah gadis yang bernama Elisha. Gadis yang menampar adiknya setelah ketahuan menyembunyikan mangsa sang kakak.

Elena Fisha ...

***

Pada malam sebelumnya ...

Elisha kembali memasuki ruangan belajarnya. Namun, ia malah dikejutkan dengan dua bising dari dalamnya. Ia mempercepat langkahnya setelah itu.

"Apa yang terjadi?" tanya gadis itu, ditatapnya Sean yang terpejam dilantai, Yazen dan Ana yang mencoba membangunkan pemuda itu. Apa yang terjadi hingga pemuda itu tergeletak di lantai?

Ia membelalakkan matanya lalu segera mendekati seorang pemuda yang jatuh pingsan itu. Mencoba untuk terlihat biasa-biasa saja, ia menatap Yazen dan Ana secara bergantian.

Beauty Psycho (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang