Malam tiba dengan cepat, Athala meregangkan otot-ototnya. Ia menoleh ke arah jam dinding, ternyata sudah pukul tujuh malam. Ia bangkit dan membereskan laptop juga dokumen untuk dimasukan ke dalam tas.
Setelah itu ia keluar, ia mengernyitkan bingung saat melihat Rena tertidur dengan kedua tangan terlipat di atas meja lalu dijadikan bantalan oleh gadis itu. Ia menggebrak meja itu hingga gadis itu terperanjat kaget,
"Ma-maaf, Pak!" ujarnya gelagapan. Ia merapikan rambutnya sedikit dan menundukan kepalanya takut. Bisa-bisanya ia tertidur, untung saja pekerjaannya sudah selesai sejak sejam yang lalu,
"Berapa lama kamu tertidur?" tanya Athala dingin. Rena memberanikan diri untuk menjawab,
"Sa-satu jam yang lalu, pak."
"Siapa yang nyuruh kamu tidur disini? ini kantor bukan hotel!" bentak Athala, wajahnya memerah dan matanya melotot tajam hingga Rena tidak berani menatap wajah atasannya.
"Ma-maafkan saya, pak. Saya ketiduran."
"Saya tidak terima alasan apapun. Pulang, dan istirahat! jangan bertingkah seperti tadi lagi." suruh Athala mengibaskan tangannya. Rena mengangguk dan segera memasukan ponsel juga dompet ke dalam tasnya. Gadis itu permisi dan segera pergi meninggalkan Athala.
Cowok itu berdecih, "Bisa-bisanya dia tidur disini. Dasar sekretaris tidak tahu aturan."
♡
"Aku pulang!"
Athala melepaskan kaus kaki juga sepatu hitam miliknya, lalu menaruhnya di rak sepatu yang diletakan di pintu. Mamanya menoleh,
"Eh, anak mama udah pulang. Gimana kerjanya? enak kan?" tanya Rachel lembut. Athala mendengus, "Ada enak ada enggaknya, Ma."
"Loh, gak enak dimananya?"
"Sekretaris yang dikirimin om Yuda nyebelin banget. Gak suka aku."
"Husss. Bagaimanapun dia itu yang membantu kamu. Dia itu sekretaris pribadi kamu, jadi kamu harus menerima dia dengan baik ya." pesan Rachel, tapi tetap saja Athala tidak suka. Apalagi saat melihat Rena tertidur di kantor tadi, untung saja tidak ada yang tahu kecuali dirinya.
"Atha ke kamar dulu, Ma."
Rachel membiarkan anak sulungnya ke kamar, lalu kembali fokus ke acara televisi yang ia tonton.
Sesampainya di kamar dan mengunci pintu. Laki-laki itu langsung menaruh tas kerja di atas meja dan tertidur dengan posisi terlentang di atas kasur. Athala meregangkan ikatan dasinya, lalu menghela nafas samar sambil menatap langit-langit kamarnya.
"Sena, aku kangen..." lirihnya. Ia menoleh ke arah figura yang ada di nakas, ia meraih figura tersebut dan tersenyum tipis, "Gak terasa ya, udah empat tahun kamu ninggalin aku sendiri disini."
Athala bangun dan meletakan figura itu kembali ke tempatnya. Setelah itu ia melepaskan kemeja yang ia kenakan. Athala berjalan menuju kamar mandi karena tubuhnya terasa lengket sekali.
♡
"Lo tau gak sih, kenapa zombie nyerangnya rame-rame?" tanya David receh. Imron merotasikan bola matanya malas,
"Inget umur, Dav. Lo bukan anak bocah lagi yang ngasih pertanyaan gak jelas kek gitu." kesal Imron. David menoleh ke arah Bayu,
KAMU SEDANG MEMBACA
Athena 2 [ ✔ ]
Romance[ ROMANCE ] Setelah lulus dan menyandang gelar sarjananya, Athala Januar Pratama memutuskan untuk menerima permintaan Ayahnya menjadi manajer perusahaan. Menggantikan posisi beliau selama ini. Tanpa Athala duga, ternyata sekretaris yang dikirimkan...