"Gila! gue ngapain sih?!" tanya Rena sambil menepuk pipinya yang terasa menghangat. Ia tidak menyangka akan mencium Athala duluan,
"Duh, malu banget gue!"
Athala berdecak kesal saat melihat Jenia meneleponnya saat ini. Dengan malas ia mengangkat panggilan tersebut dan hanya mendengarkan ocehan Jenia saja tanpa membalasnya,
"Udah putus belum?"
"Harus putus pokoknya! udah bukti kalo itu pacar kamu gak setia!"
Athala menutup sambungan panggilan tersebut dan menaruh ponselnya kembali ke atas meja, "Aku gak akan percaya begitu aja sama kamu, Jen."
♡
Athala mengajak Rena ke apartemennya sebentar. Rena duduk di sofa dan Athala pamit ke kamar sebentar untuk berganti baju. Rena mengeluarkan ponselnya, ada satu pesan dari Reva yang belum sempat ia baca,
kak Reva
[mama udh pulang dari rumah sakit, dek]Rena mengetik balasan untuk kakaknya,
me
[syukurlah. Hari Sabtu ini aku pulang ya ke Bandung.]Athala keluar dari kamar dan duduk di sebelah Rena. Laki-laki itu mengenakan kaos hitam dengan celana pendek selutut yang membuat Athala ganteng berkali-kali lipat. Athala membuka laptopnya, "Temenin aku ya."
"Iya, Tha."
Athala mulai mengetik sesuatu di laptopnya. Rena melirik jam tangannya, sudah menunjukan pukul tujuh malam, mungkin nanti jam sembilan ia akan pulang.
Sudah satu jam Athala berkutat pada laptopnya. Akhirnya Athala selesai menyelesaikan pekerjaannya dan menyandarkan punggungnya di sofa, "Akhirnya kelar!"
"Mau aku pijitin?"
Athala menoleh, "Boleh."
Rena mulai memijit pundak pacarnya dan Athala memejamkan matanya karena merasa nyaman dengan pijatan yang Rena berikan untuknya.
"Udah ya."
Athala tersenyum, "Makasih sayangku."
Tangan Athala mulai melingkar di pinggang Rena. Gadis itu terkejut saat Athala mencium kedua pipinya bergantian, "Aku minta maaf. Harusnya aku percaya sama kamu."
Rena tersenyum, "Iya, Tha. Gak apa-apa kok. Aku juga minta maaf."
"Jangan suka deket-deket cowok lain ah. Aku gak suka." kesal Athala sambil mencubit hidung mancung Rena. Rena terkekeh, "Iya sayang iya. Aku tau pacarku ini cemburuan."
"Ish!"
Athala memeluk tubuh Rena dengan erat. Rena membalas pelukan tersebut dan bersandar di dada bidang atasannya, "Jangan pernah tinggalin aku ya, Tha."
Athala mengangguk, lalu meraih dagu Rena agar gadis itu mau menatap matanya, "Iya gak akan."
♡
"Lah? Edward?"
Laki-laki itu ---Edward--- menoleh ke arah Rena yang sepertinya baru pulang kerja. Edward berdiri dan tersenyum, "Baru pulang ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Athena 2 [ ✔ ]
Romance[ ROMANCE ] Setelah lulus dan menyandang gelar sarjananya, Athala Januar Pratama memutuskan untuk menerima permintaan Ayahnya menjadi manajer perusahaan. Menggantikan posisi beliau selama ini. Tanpa Athala duga, ternyata sekretaris yang dikirimkan...