Mobil Athala berhenti didepan rumah Rena. Gadis itu melepas seatbelt dan menoleh ke arah Athala di sebelahnya, "Makasih banyak udah mau jemput aku. Besok aku mulai masuk kerja kok."
"Kalau masih capek jangan dipaksain ya. Aku ngerti kok."
"Gak apa-apa. Aku besok pagi datang ke kantor. Kamu langsung istirahat ya."
Athala tersenyum, "Iya sayangku. Kiss dulu dong!" ujarnya sambil menunjuk pipinya. Rena terkekeh geli dan segera mencium pipi kiri Athala secepat kilat. Athala tersenyum, "Yaudah sana masuk ke dalam."
"Oke!"
Rena turun, Athala menurunkan kaca mobil sambil melambaikan tangan ke arah Rena. Gadis itu tertawa pelan dan ikut melambaikan tangannya juga, "Dadah!"
♡
"Selamat pagi, Pak." sapa Rena saat melihat Athala datang. Laki-laki dengan kemeja satin cokelat susu itu tersenyum manis dan membalas sapaan Rena, "Pagi juga, Ren."
Athala tersadar, ia menghentikan langkahnya lalu menoleh cepat ke arah Rena, "Kamu inget sesuatu gak?"
"Hah? ingat apa?"
"Ck! jangan panggil aku 'bapak' ketika sedang berdua dengan saya."
Rena menepuk dahinya, "Ya ampun, maaf aku lupa!"
"Nanti akan kuhukum kamu."
Setelah mengatakan itu, Athala langsung masuk begitu saja ke dalam ruangannya. Rena deg-degan, dihukum apa nih? sungguh ia tidak tahu. Ia jadi merinding sendiri.
♡
Rena telah selesai mengerjakan dokumen dan harus segera disetujui oleh Athala. Mengingat ucapan Athala tadi pagi membuatnya takut, kira-kira ia akan dihukum apa oleh atasannya?
Gadis itu memberanikan diri untuk memutar knop pintu dan membuka pintu ruangan atasannya. Athala mengangkat kepalanya, ada Rena yang masuk sambil membawa satu berkas dokumen untuk diberikan padanya.
"I-ini dokumennya,"
Athala mengangguk dan menerima dokumen tersebut. Lalu menatap wajah Rena, "Kenapa muka kamu takut gitu?"
Gimana gak takut? bapak ancem mau hukum saya!
"Ah? takut? gak kok."
Athala berdiri dari kursinya, lalu berjalan mendekati gadis yang sedang berdiri didepan mejanya. Athala memeluk tubuh Rena sambil mengelus kepalanya dengan lembut, "Takut soal hukuman yang aku bilang tadi pagi ya? hei, aku cuma bercanda. Mana mungkin aku hukum pacar aku sendiri?"
Rena bernafas lega, "Aku kira beneran. Udah takut aja nih."
"Hehe maaf ya. Yaudah makasih ya, nanti siang ada jadwal rapat?"
Rena mengangguk, "Iya ada kok."
"Oke, ya sudah kamu boleh kembali."
Athala membiarkan gadis itu pergi dan keluar dari ruangan. Rena terkejut melihat Sifa tiba-tiba sudah berdiri di depan mejanya, "Asstagfirullah. Kaget gue."
"Hayo, abis ngapain di dalem?" tanya Sifa yang membuat Rena ambigu, "Hah?"
Sifa mendekat dan berbisik di telinga Rena, "Kamu jadian sama pak Athala?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Athena 2 [ ✔ ]
Romance[ ROMANCE ] Setelah lulus dan menyandang gelar sarjananya, Athala Januar Pratama memutuskan untuk menerima permintaan Ayahnya menjadi manajer perusahaan. Menggantikan posisi beliau selama ini. Tanpa Athala duga, ternyata sekretaris yang dikirimkan...