Ekstra Part.

1K 43 1
                                    

Halo apa kabar? rindu dengan Athala dan Rena ya? iya, ini aku bawain ekstra part untuk mengobati kerinduan kalian.

Happy Reading all!

Beberapa tahun kemudian...

"Mas! jam tangan kamu ketinggalan!" teriak Rena sambil berlari keluar rumah membawa jam tangan hitam milik Athala. Semoga saja laki-laki yang sudah lima tahun menjadi suaminya belum jauh dari rumah.

Athala melirik ke arah spion motornya, melihat Rena sedang berteriak memanggil namanya. Ia langsung mengerem dan membuka kaca helmnya sambil menoleh ke belakang. Ia tersadar kalau ia belum memakai jam tangan yang biasa melingkar di tangannya ketika bekerja. Athala langsung memutar balikan motornya dan mendekat ke arah Rena,

"Nih, jam tangan kamu ketinggalan, Mas. Gimana sih." ujar Rena sambil memakaikan jam tangan tersebut ke tangan kiri Athala. Laki-laki itu tersenyum manis memandangi wajah istrinya, tak terasa sudah lima tahun ini ia hidup bersama wanita yang ia cintai itu.

Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai anak perempuan berusia empat tahun. Namanya Sena Aurellia Pratama. Sena memiliki sifat yang sama dengan Rena, namun wajahnya lebih dominan ke Athala.

Anak itu keluar dari rumah sambil menangis, "Mama, ayo belangkat sekolah. Nanti Sena telat!" ujarnya dengan nada cadel.

Athala melirik jam tangannya, lalu menatap anaknya yang masih menangis itu, "Sayang, berangkat sama papa aja ayo."

Sena mengubah wajahnya menjadi senang, tak sesedih tadi, "Ayo! bental ya, Pa. Tas Sena masih ada didalam!"

Rena tersenyum tipis, lalu memandangi suaminya yang masih duduk di atas motor, "Mas..."

"Apa sayang?"

"Seneng gak sih akhirnya kita punya anak?" tanya Rena malu-malu. Athala berdecak sambil mencubit pipi istrinya dengan gemas,

"Kenapa nanya gitu, yang? jelas aku seneng pake banget dong. Ini yang aku impikan, akhirnya terwujud. Dapat istri seperti kamu dan punya anak yang lucu." jawab Athala tenang.

Rena tersenyum, benar kata Athala, akhirnya hubungan mereka yang awalnya hanya sebatas bos dan sekretaris itu bisa jadi pasangan suami istri tanpa ia duga sebelumnya.

"Ayo, Pa! belangkat sekalang!" ajak Sena bersemangat. Athala terkekeh dan mengelus puncak kepala anaknya, "Oke!"

Sena naik ke motor Athala. Sebelum Athala melajukan motornya, ia menoleh ke belakang, "Salim dulu dong sama mama."

Sena mengangguk dan mencium punggung tangan Rena, "Aku belangkat dulu ya, Ma!"

"Oke, hati-hati ya kalian."

Athala menatap Rena, "Jangan kangen ya."

"Ihhh! pede banget."

"Oh gitu. Oke aku ngambek." ujar Athala sambil cemberut. Rena terkekeh gemas melihat ekspresi Athala saat ini.

"Yaudah sana kalian berangkat. Nanti telat."

Athala mulai melajukan motornya meninggalkan Rena. Wanita itu tersenyum tipis dan kembali masuk ke dalam rumahnya.

Malam harinya, Athala makan bersama dengan istri dan anaknya. Athala mengusap bibirnya dengan tisu, "Yang, kamu kok makin cantik aja sih." ujarnya. Rena melotot, sejak menikah Athala jadi suka melontarkan gombalan receh yang membuat Rena tersipu sekaligus, ah susah dijelaskan!

"Mas, jangan gombal deh. Diliat anak, gak malu?" tanya Rena balik. Athala menggeleng, lalu menopang dagunya,

"Ngapain mesti malu? lagian kenapa coba? digombalin suami sendiri harusnya kamu senang dong!" ujar Athala sambil tersenyum manis. Senyuman yang membuat Rena degdegan seketika.

Athena 2 [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang