Rena menoleh ke arah Athala yang sedang sibuk mengetik sesuatu di laptopnya. Setelah pulang dari Bandung, Athala mengajak Rena ke apartemennya,
"Aku boleh tanya sesuatu?"
"Sebentar. Dikit lagi kelar."
Rena mengangguk lalu memperhatikan Athala yang sudah selesai mengetik dan mematikan laptopnya. Lalu menoleh ke arah Rena, "Mau tanya apa?"
"Hmmm Se-sena itu siapa?" tanya Rena hati-hati. Athala tersenyum lalu menutup laptopnya, "Dia itu masa lalu aku, cinta pertama aku."
"Terus sekarang dia kemana?" tanya Rena penasaran sambil menopang dagunya. Athala menghela nafas panjang, seketika ia rindu Sena,
"Dia udah gak ada, udah meninggal lima tahun yang lalu."
Rena tercengang, "Se-serius? kok bisa?"
"Ada banyak hal yang membuat dia lelah menghadapi hidupnya, hingga akhirnya dia pergi setelah kecelakaan." jawab Athala sendu. Rena jadi merasa tidak enak bertanya seperti itu, "Ma-maaf, aku udah bikin kamu sedih. Maaf ya."
"Gak apa-apa, kamu berhak tau."
Athala menatap wajah gadis itu, "Wajah kamu pun, mirip banget sama Sena. Sampai aku ngiranya kalian kembar, padahal kalian gak saling kenal."
"Emang mirip banget ya?"
"Iya mirip."
"Sekali lagi aku minta maaf, gak ada maksud buat bikin kamu sedih."
"Gak apa-apa, Ren."
Athala menarik tubuh Rena dan memeluknya dengan erat, "Aku gak mau kehilangan lagi. Aku akan selalu menjaga kamu, Ren."
Rena merasa tersentuh dengan ucapam Athala barusan, ia mengangkat wajahnya, "Makasih,"
"Iya sama-sama."
Setelah itu ia mencium kening gadis tersebut cukup lama, Rena terpaku dan meremat kaos hitam yang Athala kenakan. Tak pernah ia merasakan cinta seperti ini sebelumnya. Hanya dengan Athala, iya hanya dengan Athala.
♡
Athala memijit pelipisnya, dari dulu kelakuan sahabatnya tidak berubah sama sekali sampai sekarang. Mentang-mentang di traktir olehnya, David, Bayu, dan Imron memesan makanan banyak sekaligus. Hanya Rafael yang masih waras. Laki-laki itu memesan sewajarnya saja.
"Bangkrut gue lama-lama." desis Athala setelah memijit pelipisnya. Bayu berdecak, "Heh, sekali-kali lah traktir. Apalagi ini dalam merayakan jadian lo sama sekretaris lo itu!"
"Betul apa kata Bayu. Lo mau langgeng kagak? nah biar langgeng ya lo harus traktir kita!"
Athala merotasikan bola matanya malas, "Teori dari mana tuh soal traktir bisa bikin hubungan langgeng?" tanya Athala sinis.
"Ya gak tau. Lo gak ikhlas nih traktir kita?"
"Ikhlas, cuma aneh aja sama teori yang lo bilang." jawab Athala sambil berpikir keras. Imron terkekeh, "Gak usah lo pikirin, makasih traktirannya, Tha!"
"Sama-sama."
"Kira-kira kapan nih nikah?" tanya Rafael tiba-tiba, membuat Athala tersedak oleh minuman coca cola pesanannya,
"Hah? apa?"
"Nikah, kira-kira kapan?" tanya Rafael lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athena 2 [ ✔ ]
Romansa[ ROMANCE ] Setelah lulus dan menyandang gelar sarjananya, Athala Januar Pratama memutuskan untuk menerima permintaan Ayahnya menjadi manajer perusahaan. Menggantikan posisi beliau selama ini. Tanpa Athala duga, ternyata sekretaris yang dikirimkan...