"Gak usah nangis lagi. Cowok brengsek kayak dia gak pantes kamu tangisin." ujar Adhi sambil mengelus kepala Rena di sebelahnya. Saat ini Rena diajak oleh Adhi kerumahnya.
"Tapi kenapa dia jahat banget? harusnya dia nolak, dan lagipula kenapa dari awal dia bohong sama gue? cewek itu siapa? pacarnya kah?"
Adhi hanya mampu menenangkan Rena sambil terus memeluk gadis itu agar sedikit tenang.
"Terus sekarang gimana?"
"Gue gak tau."
"Udah ya jangan nangis lagi."
Rena mengangguk dan meminum air putih hingga tandas tak tersisa. Ia sudah sedikit tenang, namun pikirannya terus tertuju ke arah gadis yang mencium Athala di apartemen tadi.
♡
Athala keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melingkar di pinggangnya. Ia masuk ke dalam kamar dan meraih ponselnya yang ada di atas kasur. Matanya terbelalak lebar saat melihat lima puluh panggilan tak terjawab dari Rena. Ia segera mengambil pakaian di lemari dengan terburu-buru.
Ia harus ke rumah Rena sekarang.
♡
"Gue pulang aja ya, Dhi. Gue capek, mau istirahat."
Adhi mengangguk dan mengambil kunci motor di atas meja, "Ayo aku antar."
Rena mendengar ponselnya berbunyi tanda panggilan masuk, melihat ada nama Athala terpampang di layar ponselnya membuat ia segera me-reject panggilan tersebut. Ia masih kecewa dengan laki-laki itu.
"Dari siapa?" tanya Adhi yang sudah duduk di atas motor. Rena memasukan ponselnya kembali ke dalam sling bag nya,
"Gak penting." Rena naik ke belakang Adhi. Setelah dirasa siap, Adhi mulai melajukan motornya menuju rumah Rena.
Tak lama kemudian, motor Adhi sampai didepan rumah Rena. Rena mengernyit bingung saat melihat motor ninja Athala terparkir didepan rumahnya. Ia juga melihat ada Athala duduk di teras rumahnya sambil menundukan kepala.
"Anjir banget tuh cowok. Masih gak punya malu juga ternyata." kesal Adhi sambil membanting helmnya ke tanah. Rena membelalakan matanya saat Adhi datang dan meraih kerah baju yang Athala kenakan. Athala kaget dan merasa tercekik, "Lepas."
"Gak akan! brengsek banget lo ya. Maksud lo apa hah?! lo khianatin Rena? kalo lo gak sanggup sama Rena, mending buat gue aja!" teriak Adhi habis-habisan didepan Athala.
"Dhi, lepas. Gak enak diliat tetangga entar." pinta Rena sambil menarik lengan Adhi. Adhi menoleh, "Cowok kayak dia kudu dikasih pelajaran, Ren. Seenaknya bikin cewek sakit hati."
"Bentar, gu-gue gak ngerti apa yang lo maksud." ucap Athala saat Adhi melonggarkan tarikan di kerah bajunya.
"Gak usah pura-pura, gue dan Rena liat jelas apa yang lo lakuin di apartemen tadi pagi!"
Athala membelalakan matanya terkejut. Lalu menoleh ke arah Rena yang sedang memandangnya dengan sorot mata kecewa.
"Ren, kamu salah paham. Dia datang kemudian cium aku tiba-tiba." ujar Athala dengan tatapan memohon, bermaksud agar Rena percaya dengan ucapannya. Rena mengusap air matanya kasar, "Kenapa kamu gak tolak? kenapa kamu terima aja dia cium kayak gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Athena 2 [ ✔ ]
Romance[ ROMANCE ] Setelah lulus dan menyandang gelar sarjananya, Athala Januar Pratama memutuskan untuk menerima permintaan Ayahnya menjadi manajer perusahaan. Menggantikan posisi beliau selama ini. Tanpa Athala duga, ternyata sekretaris yang dikirimkan...