"Udah cantik kok, gak usah gugup begitu. Ini cara ulang tahun perusahaan." kata Athala saat melihat raut wajah Rena yang gugup di sebelahnya. Laki-laki itu tampan berkali-kali lipat mengenakan tuxedo berwarna hitam dengan celana yang berwarna senada.
"Semua perempuan di dunia ini cantik. Gak usah senyum-senyum." ketusnya, kembali ke sifat awal. Sekarang Rena tahu kalau Athala memiliki sifat yang senang mengajak orang melayang tinggi, namun dihempaskan begitu saja ke bumi.
Mereka berdua keluar dari mobil dan berjalan menuju aula, tempat dimana perusahaan Adijaya Group mengadakan acara. Saat sudah sampai didalam, Rena begitu terpukau melihat banyaknya tamu yang datang. Ini bukan acara biasa, Rena tahu itu. Karena Ayahnya juga seorang pewaris perusahaan yang terkenal dan selalu mengadakan acara ulang tahun seperti ini setiap tahunnya.
"Athala ya? senang bisa bertemu dengan anak sulung pak Gino." salah satu laki-laki yang penampilannya sama seperti Athala pun menyapa,
Athala tersenyum dan berjabat tangan dengan laki-laki paruh baya tersebut, "Saya juga senang bisa bertemu dengan bapak."
"Wah, ini sekretarismu, Tha? tapi kok wajahnya tidak asing ya? saya seperti pernah melihat dia." kata laki-laki itu kepada Rena. Rena jadi takut sendiri, takut kalau laki-laki itu tahu dia adalah anak bungsu dari Derren, pemilik perusahaan tekstil terkenal itu.
"Ah, mungkin cuma kloningan aja. Tapi saya sedih juga sih pas dengar kabar dari Derren kalau anak terakhirnya pergi dari rumah empat tahun yang lalu. Entah sudah kembali atau belum." kata laki-laki itu. Rena meremat sisi dress yang ia kenakan dengan kuat. Ia menoleh sekilas ke arah Athala, laki-laki itu tidak boleh mengetahui kejadian sebenarnya yang selama ini ia rasakan.
Athala ber-oh saja sambil manggut-manggut. Ia tidak paham, lalu menoleh ke arah Rena yang tiba-tiba menarik ujung tuxedonya,
"Pak, saya izin ke toilet sebentar ya." bisik Rena pelan yang masih terdengar jelas di telinga Athala. Athala mengangguk dan membiarkan gadis itu pergi ke toilet.
"Kalau gitu saya permisi ya. Mungkin bulan depan kamu bisa datang ke acara ulang tahun pernikahan saya," katanya sembari menepuk pundak Athala.
"Akan saya usahakan untuk datang bulan depan."
"Baiklah."
Lima menit kemudian, Rena kembali dari toilet. Gadis itu berjalan ke arahnya, "Kamu kenapa lama sekali?"
"Tadi toiletnya penuh, saya harus mengantri dulu, Pak." jawab Rena berbohong. Sudah jelas kalau di toilet tadi ia gunakan untuk menangis.
"Ya sudah, kamu mau makan apa ambil aja." ujar Athala sambil menunjuk banyaknya makanan dan minuman yang terhidang di atas meja. Tentu saja itu menggugah selera sekali hingga Rena meneguk ludahnya susah payah.
♡
"Udah lama gak ketemu. Apa kabar, cantik?" tanya David saat sudah sampai di rumah Rena. Gadis itu sedang menjemur pakaian di teras,
"Kok gak bilang-bilang dulu kalau mau kesini?" tanya Rena balik. David tersenyum, "Kalau gue bilang udah gak surprise lagi dong."
"Apasih kamu."
"Hehe, ada waktu gak hari ini? mumpung libur nih!"
"Mau kemana emang?"
"Jalan-jalan, lah."
"Aku capek sebenernya. Hari ini rencananya mau istirahat." jawab Rena sambil mengangkat ember yang sudah kosong. David mendengus sebal, "Sebentar aja kok, gak lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Athena 2 [ ✔ ]
Romance[ ROMANCE ] Setelah lulus dan menyandang gelar sarjananya, Athala Januar Pratama memutuskan untuk menerima permintaan Ayahnya menjadi manajer perusahaan. Menggantikan posisi beliau selama ini. Tanpa Athala duga, ternyata sekretaris yang dikirimkan...