Athena 2 - 23.

437 32 0
                                    

Sepanjang perjalanan, Rena hanya bisa melamun di sebelahnya. Athala menghela nafas panjang sambil meraih tangan kanan Rena yang berada di atas paha gadis itu,

"Kenapa sih hm? Apa yang lagi kamu pikirin?" tanya Athala sambil menggenggam erat tangan tersebut, lalu mencium punggung tangan Rena dengan sayang,

"Gak ada apa-apa, tenang aja."

"Jangan bohong sama aku, Ren. Aku tahu kamu lagi mikirin sesuatu." balas Athala tanpa menolehkan kepala ke arah Rena. Ia sibuk menyetir mobil yang saat ini sedang melaju di jalan tol.

Rena diam saja, Athala menghela nafas pendek lalu mencium punggung tangan gadis itu lagi, "Ya sudah. Kamu istirahat dulu aja. Kalau udah sampai nanti aku bangunin."

"Bener kan ya ini rumahnya?" tanya Athala sambil melihat rumah besar yang ada di komplek perumahan elit kota Bandung.

"Ah bener ternyata." Athala memasukan ponsel ke dalam kantong celana, lalu menoleh ke arah Rena yang sedang tertidur. Athala tersenyum tipis memandangi wajah tersebut, mirip sekali dengan seseorang di masa lalunya, siapa lagi kalau bukan Sena.

"Ren, bangun."

Athala menepuk pipi gadis itu hingga akhirnya Rena terbangun dan membuka matanya, "Sudah sampai?"

Rena menatap rumah itu dengan tatapan sendu, ada rasa rindu yang datang menghampirinya, "Ayo keluar. Aku tau kamu rindu banget sama suasana yang ada di rumah itu."

"Tapi aku takut,"

"Gak usah takut. Percaya sama aku. Aku selalu di samping kamu."

Rena percaya, lalu mereka keluar dari mobil dan disambut oleh satpam yang bertugas menjaga rumah Derren, "Siang, Pak. Mau cari pak Derren ya?"

Athala mengangguk, "Iya betul, orangnya ada kan?"

"Ada, baru saja pulang dari kantor."

Setelah satpam mempersilahkan mereka masuk, Athala menekan bel rumah tersebut berkali-kali hingga pintu besar tersebut terbuka dan memperlihatkan sosok wanita paruh baya yang Athala ketahui sebagai ibu kandung Rena.

"Re-Rena?"

Aira segera memeluk tubuh anaknya dengan erat. Ia rindu sekali dengan Rena, akhirnya sekarang anak itu pulang kembali ke rumahnya. Ia menyesal, sangat menyesal.

"Sayang, mama minta maaf ya." lirih Aira setelah melepaskan pelukannya. Rena menangis lalu mengangguk, "Maafin Rena juga, Ma. Harusnya aku temui mama waktu itu."

"Gak apa-apa, ini kesalahan papa dan mama juga kok."

Tak lama kemudian laki-laki paruh baya keluar dan terkejut dengan sosok dua tamu didepan pintu, "Rena!"

"Papa!!!"

Laki-laki bernama Derren itu segera memeluk tubuh mungil anaknya dengan erat. Athala yang menyaksikan itu hanya bisa tersenyum penuh haru, akhirnya Rena mau kembali ke rumahnya setelah lima tahun diusir oleh orang tuanya.

"Papa minta maaf sama kamu, Nak." lirihnya saat masih memeluk Rena. Gadis itu mengangguk, "Aku udah maafin papa. Maafin aku yang belum bisa jadi anak berguna di keluarga ini."

Athena 2 [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang