Athena 2 - 12.

488 35 1
                                    

"Ren!"

Rena menghentikan langkahnya saat mendengar ada seseorang yang memanggilnya. Ternyata Sifa. Ia tersenyum, "Ada apa, Sif?"

"Makan siang bareng yuk." ajaknya.

"Boleh deh. Hayuk."

Mereka berdua berjalan beriringan keluar dan memilih restoran yang letaknya tidak jauh dari kantor. Setelah mendapat tempat duduk, seorang pelayan pun datang ke meja mereka,

"Mau pesen apa kamu?" tanya Sifa kepada Rena.

"Air putih sama nasi kuning aja deh." jawab Rena, Sifa mengangguk lalu menoleh ke arah pelayan yang masih berdiri, "Saya es teh manis sama nasi bakar pedas ya."

"Baik, ditunggu ya mba."

Setelah pelayan tersebut pergi, Sifa kembali memandang Rena yang sedang asik melihat ponselnya, "Aku  mau tanya sama kamu, Ren."

Rena mengangkat kepalanya, "Tanya apa?"

"Kamu suka sama pak Athala?"

Rena melotot kaget, "Heh? kata siapa?"

"Hei, santai. Aku cuma nanya aja kok. Bener emang?"

Rena tidak tahu harus jujur atau tidak pada teman dekatnya ini. Rena mendengus, "Gue gak tau."

"Lah? kok gak tau sih? Kamu udah ungkapin perasaan kamu ke pak Athala belum?"

Rena melotot, mengungkapkan perasaan kepada bos dingin itu?! bukannya diterima yang ada ia semakin dipermalukan olehnya karena ditolak mentah-mentah. Rena bergidik ngeri, "Ihhhh. Gak mau! Gue gak mau ungkapin perasaan gue ke pak Athala!"

"Kenapa sih emang? wajar aja sih."

"Wajar matamu! gak! pokoknya gue gak mau!"

Mereka berdua tidak sadar kalau ada Athala yang masuk ke restoran bersama Yuda. Sayup-sayup Athala mendengar namanya disebut oleh dua gadis yang duduk didekat jendela.

Ia menoleh dan membelalakan matanya saat melihat Rena menyebutkan namanya didepan temannya itu,

"Ayo, tuan. Duduk." titah Yuda kepada Athala. Laki-laki itu mengangguk dan memasang telinga untuk mendengar pembahasan dua gadis itu lebih lanjut,

"Ren, aku cuma mau bilang. Gak ada salahnya kamu ungkapin perasaan kamu yang sebenarnya ke pak Athala sebelum terlambat." ujar Sifa serius.

"Gue belum siap, Sif."

Athala terkejut saat mendengar pembahasan mereka, apalagi soal perasaan. Rena menyukainya? ah yang benar saja!

Pembahasan mereka terhenti saat seorang pelayan datang ke meja mereka sambil membawa pesanan. Mereka berdua pun makan bersama tanpa berbicara. Athala harus membicarakannya nanti saat sudah di kantor.

"Pak? ada apa, Pak?" tanya Rena yang terkejut saat tangannya tiba-tiba ditarik paksa oleh Athala. Ia baru saja kelar memfotokopi sesuatu.

Ia dipaksa masuk keruangan Athala. Setelah itu Athala menyentak tangan Rena dengan kasar, "Kamu suka sama saya? Jawab!"

Rena meneguk salivanya, "Sa-saya..."

"Jawab!"

"Pak, saya tidak..."

"Ren, aku cuma mau bilang. Gak ada salahnya kamu ungkapin perasaan kamu yang sebenarnya ke pak Athala sebelum terlambat."

Athena 2 [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang