Satu bulan kemudian...
"Iya sebentar!"
Rena yang masih mengenakan piyama bermotif beruang cokelat itu langsung mengikat rambut panjangnya dan membukakan pintu untuk tamu yang datang ke apartemennya pagi itu.
"Adhi?"
Adhi tersenyum, lalu mengulurkan tangannya agar berjabat tangan dengan Rena didepannya, "Ma-maksudnya?"
"Selamat, kamu udah tunangan sama Athala. Aku doakan semoga lancar sampai hari H nya. Bahkan sampai nanti setelah kalian menikah, aku harap kalian selalu bahagia ya." ujarnya tanpa menarik tangannya sama sekali. Rena memandang tangan itu, menatapnya dengan tatapan bersalah,
"Ma-maaf, Adhi. Gu-gue udah bikin lo sakit hati ya? kan yang gue tau, lo itu---"
"Tenang aja. Aku udah ikhlasin kamu buat yang lain kok. Yang lebih baik dari aku. Aku gak apa-apa. Ngelihat kamu bahagia aja aku udah seneng banget, Ren." potongnya cepat.
Rena membalas jabatan tangan tersebut dan Adhi bernafas lega akhirnya Rena telah memiliki pasangan yang Rena idamkan seperti Athala. Ia kalah, ia lebih baik mundur dan mengikhlaskan saja seseorang yang ia cintainya untuk orang lain. Ia dan Rena hanya ditakdirkan sebagai sepasang teman.
"Makasih banyak, Dhi. Jangan lupa datang ke pernikahan gue nanti ya."
Adhi mengangguk, "Pasti, aku akan datang. Oh iya, aku boleh peluk kamu? terakhir kalinya, Ren."
Rena terdiam sejenak, lalu akhirnya ia memeluk Adhi dengan erat. Adhi pun membalas pelukan tersebut sambil mengusap kepala Rena lembut, "Jangan keras kepala lagi ya. Nurut apa yang Athala bilang. Kalo ada masalah selesaikan baik-baik dengan kepala dingin. Ok?"
Rena mengangkat kepalanya, "Oke!"
"Ekhem."
Rena dan Adhi menoleh bersamaan ke arah suara dehaman tersebut. Adhi melepaskan pelukan tersebut dan tersenyum kearah Athala, "Maaf gue peluk Rena buat terakhir kalinya. Gak apa-apa kan? lagian gue juga udah anggap Rena sebagai adik kandung gue sendiri, Tha."
Athala mengangguk, "Iya, gak apa-apa kok. Makasih buat doanya, Dhi."
"Sama-sama. Yaudah gue permisi ya. Masih banyak kerjaan di kantor."
Adhi pamit dan sisalah Athala dan Rena disana. Rena mendadak salah tingkah saat Athala menatap dirinya, "Kamu baru bangun?"
Rena menatap pakaiannya, "Hehe, iya."
"Duh, pantesan kok ada bau-bau asem gitu. Ternyata dari kamu." ledek Athala sambil menutup hidungnya. Rena melotot kesal dan mencubit pinggang laki-laki itu,
"Ih! nyebelin banget!"
"Biarin. Oh iya, kamu mandi dulu sana. Aku mau ajak kamu ke rumahku."
Rena melotot, mendadak ia jadi teringat bagaimana momen saat Athala mengajaknya bertunangan satu bulan yang lalu. Dimana kedua orang tua Athala datang ke rumahnya di Bandung bersama Athala untuk bertemu dengan orang tuanya, Derren dan Aira. Athala mengungkapkan dan benar-benar serius dengan hubungannya dan akan menikahi Rena di tanggal yang telah ditentukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athena 2 [ ✔ ]
Romance[ ROMANCE ] Setelah lulus dan menyandang gelar sarjananya, Athala Januar Pratama memutuskan untuk menerima permintaan Ayahnya menjadi manajer perusahaan. Menggantikan posisi beliau selama ini. Tanpa Athala duga, ternyata sekretaris yang dikirimkan...