Aleman 28

2K 110 5
                                    

Hay!👋
Jangan Lupa FOLLOW,VOTE,KOMEN

Happy Reading
💕💕


Akhirnya sebentar lagi tim basket dari Wiam's HS akan menunjukan aksinya. Manaf telah bersiap-siap dengan anggota timnya. Disalah satu ruang kelas karena semua ruang di lapangan indoor telah penuh untuk pemain sekolah lain oleh dari itu Meraka memilih menggunakan salah satu ruangan kelas yang paling dekat dengan lapangan indoor.

"Udah siap semua gak ada yang kurang enak badan atau masalah lainnya kan?" tanya Manaf pada teman-temanya.

"Siap semua kapt" ujar salah satu adek kelasnya yang juga masuk tim inti karena kebolehanya dalam bermain basket.

"Jangan panggil gue gitu!" kata Manaf tajam.

"Sorry bang lupa" jawabnya dengan cengiran.

"Kita gak harus bertujuan menang kita hanya harus bermain dengan sebaik yang kita bisa, apa kalian paham?" kata Manaf.

"Siap paham" saut mereka serempak.

Setelah mengingatkan hal penting tersebut pada kawan-kawannya Manafpun menuju ke salah satu bangku dan mengeluarkan ponselnya.

Dia menghubungi seseorang untuk minta sebuah jimbat yang menurut Manaf adalah sebuah semangat untuk dia. Setelah nada tunggu kedua panggilanya pun langsung diangkat.

"Dimana?"

"......."

"Ke ruang XI IIS 4 dong"

"......."

"Oke aku tunggu" Manaf pun mengakhiri panggilanya.

Beberapa menit setelahnya ada yang mengetuk pintu ruangan itu. Manafpun langsung berdiri karena ia tau siapa yang sedang mengetuk.

"Kenapa naf?" tanya Alesha.

Namun sebelum Manaf menjawab ia berteriak memanggil salah satu sahabatnya terlebih dahulu.

"Io cari pacar lo nih" teriak Manaf yang membuat Balqis salah tingkah.

"Eh eh enggak kak gue cuman nemenin Alesha doang kok" gagap Balqis. Namun Gabino tetap keluar dan menarik tangan Balqis untuk melipir sebentar.

"Minta sangu tenaga dulu mau pipi kening apa bibir nih" teriak Gabrio menggoda dan di soraki yang lain.

💏💏💏💏

Manafpun juga menarik tangan Alesha ke bangku dibawah pohon rindang di salah satu taman dekat ruang kelas itu.

Manaf mengawasi Alesha mencari tau barang apa yang bisa dia rampas dari Alesha.

Alesha yang di awas hanya santai saja mengambil ikat rambutnya di kantong untuk menjadikan satu rambutnya yang mulai membuatnya gerah.

Belum sempat Alesha menyelesaikan acara mengikat rambutnya Manaf sudah menariknya terlebih dahulu sehingga rambutnya kembali terurai.

"Apa sih naf gerah tau udah mulai panas ini, gerah!" kesel Alesha.

"Buat aku ini besok aku ganti lagi" ujar Manaf singkat.

"Kebiasaan deh buat apa coba nanti akhirnya kamu buang juga, terus beliin aku lagi gitu aja terus" oceh Alesha yang tidak ditanggapi oleh Manaf.

"Sekarang peluk sini cium dulu" rengek Manaf.

Alesha memasang gampang jijik yang sering ia keluarkan jika Manaf dalam mode manja meye-meye.

"Buruan sayang aku bentar lagi tanding, kamu mau sekolah kita kalah garagara kamu gak mau nyium aku?" rengek Manaf.

Aleman✅ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang