Aleman 46

1.6K 90 22
                                    

Hay!👋
Jangan Lupa FOLLOW,VOTE,KOMEN

Happy Reading
💕💕

"Sayang maaf ya?" ujar Manaf setelah menutup pintu kamarnya.

"Kamu lupa ya?" ujar Alesha sedih.

"Aku kemarin ngerjain tugas sama temen-temenku sampek menjelang pagi mereka aja baru pulang tadi subuh sayang" Manaf mengatakan yang sejujurnya.

"Kamu belum tidur berarti?" tanya Alesha khawatir dibalas anggukan Manaf.

"Yaudah kamu tidur dulu aja deh aku tunggu di sofa itu" ujar Alesha.

"Enggak sayang harus ada yang aku jelasin dulu sama kamu, karena masalahin udah semakin enggak sehat buat hubungan kita" ujar Manaf.

"Kenapa kamu sembunyiin sesuatu dari aku?" tanya Alesha.

"Kamu inget gak aku pernah cerita kalo dulu waktu pertama kali aku pindah rumah aku punya temen didepan rumah yang hanya tinggal sama mamanya dan dia selalu dibully" ujar Manaf dan memang Manaf dulu sempat cerita pada Alesha.

"Oh yang udah kamu anggep kayak adek kamu itu?" ujar Alesha di balas anggukan Manaf.

"Namanya siapa ya dulu aku lupa" tambah Alesha.

"Nabilla" ujar Manaf.

"Ahh iya Nabil.. Hah Nabilla yang di depan itu?" tanya Alesha, Manaf mengangguk lagi.

"Loh bukanya dia udah pindah rumah ya kamu pernah cerita?" tanya Alesha.

"Iyaa dia kan ke Sydney ternyata selain kembali ke keluarga mamanya dia juga ngobatin mamanya disana" ujar Manaf.

"Dan mamanya udah gak ada sayang, aku baru ketemu lagi sama dia waktu awal kuliah" ujar Manaf sedih saat mengingat baik hatinya mama Nabilla padanya.

"Dan parahnya dia juga sakit sepertinya mamanya dulu" tambah Manaf yang membuat Alesha melongo.

"Sepupunya bilang aku, dia balik kesini emang nyari aku sayang, dia merasa dulu waktu dia dibully aku selalu jagain dia karena kamu tau dia udah seperti adek aku sendiri, dan waktu dia sakit dia mencari rasa itu lagi karena mamanya juga udah gak ada" jelas Manaf panjang lebar.

"Jadi kamu selama ini sibuk jagain dia yang lagi sakit?" tanya Alesha.

"Iya sayang dia takut sama rumah sakit dia gak pernah mau dibawa ke rumah sakit" tambah Manaf.

Alesha yang mendengar itu turut sedih karena memang dulu Manaf sering menceritakan tentang teman barunya didepan rumah yang dia anggap sebagai adek karena Manaf memang selalu ingin memiliki Adek sebelum Queensha ada.

"Kamu kenapa gak bilang sama aku sih?" kesel alesha.

"Waktunya gak pernah ada yang pas sayang aku takut kamu gak terima" jelas manaf.

"Aku takut gara-gara ini kamu marah sama aku terus aku enggak nemenin dia dalam proses penyembuhanya dan membuat dia menyerah, aku takut" manaf menundukan kepalanya.

"Aku gak bakalan kekang kamu, kamu tau itu harusnya kamu bilang sama aku jadi aku gak negative thinking sama kamu" Alesha mengelus rambut Manaf pelan.

Aleman✅ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang