Aleman 45

1.6K 97 29
                                    

Hay!👋
Jangan Lupa FOLLOW,VOTE,KOMEN

Happy Reading
💕💕

Sabtu besok merupakan hari tunangan mereka yang ke 4. Setelah kejadian di rumah makan padang hingga hari kamis ini Alesha masih belum juga menghubungi dan membalas pesan Manaf. Walaupun Manaf hampir setiap jam menanyakan sesuatu pada Alesha melalui chat. Namun Alesha sedang menenangkan pikirannya untuk mencoba memaafkan Manaf dari kesalahan Manaf yang lalu. Alesha berfikir ia dan Manaf akan melewati 4 tahun ini dengan baik tanpa adanya masalah. Harapan Alesha.

"Huhh..." hela nafas Alesha saat duduk dikantin disebelah Balqis.

"Kenapa lagi?" tanya Alesha.

"Gue bingung qis" cemberut Alesha.

"Lo masih marahan sama kak Manaf?" tanya Balqis dibales anggukan Alesha.

"Kak Manaf masih hubungin lo terus dan masih lo cuekin?" tanya balqis lagi dan dibalas anggukan kepala Alesha lagi.

"Mau sampek kapan Sha, lo gak capek gak pengen baik-baik lagi sama kak Manaf" ujar Balqis.

"Gue juga udah ngerasa keterlaluan belom maafin dia juga, mana sabtu depan anniversary kita, gue harus gimana qis?" tanya Alesha.

"Yaudah jadiin itu hari baikan lo sama kak Manaf Sha, kak Manaf pulang gak weekend ini soalnya kak Gabino dan Kak Gabrio enggak pulang?" tanya balqis.

"Berarti Manaf juga gak pulang kayaknya Qis" ujar Alesha lesu.

"Kalo gitu kalo besok kak Manaf pulang berarti lo sabtu samperin aja dia dirumahnya, tapi kalo dia gak pulang lo harus samperin dia ke apartemen" jelas Balqis.

"Emmm betul juga, oke deh aku ikutin rencana lo Qis" putus Alesha.

Setelah itu mereka menyelesaikan makannya yang udah di meja mereka sejak beberapa menit lalu. Kemudian setelah selesai makan dan mendengar bel masuk berbunyi Alesha dan Balqis beriringan menuju kelasnya.

🌈🌈🌈🌈

"Kamu ngapain sih sibuk banget main hpnya" ujar Nabilla yang menghampiri Manaf yang sedang duduk diruang televisi apartemen Nabilla.

"Iya nih Alesha lagi marah sama aku udah hampir 2 minggu, aku bingung Bil harus gimana buat baikan ya, chat aku gak pernah di balas gimana mau dibalas di read aja enggak, telfon juga gak pernah diangkat" jelas Manaf yang memebuat air muka Nabilla berubah murung.

"Yaudah sih tar juga kalo dia udah capek ngambek bakalan baik sendiri, jangan terlalu kamu recokin mulu dianya" kata Nabilla dengan nada sedikit kesal namun Manaf tidak menyadarinya.

"Ngamong-ngomong gimana perkembangan pengobatan kamu?" tanya Manaf.

"Ya gitu lah Naf aku masih sering lemes dan obat yang aku minum semakin banyak, padahal aku gak suka" rengek Nabilla.

"Ya kan itu buat kamu juga Bil, kamu beneran gak mau periksa ke rumah sakit?" tanya Manaf yang kesekian kalinya membujuk Nabilla untuk berobat ke rumah sakit.

"Aku gak suka rumah sakit Manaf, jangan makasain aku dong" ucap Nabilla dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Yaudah yaudah maaf deh aku gak maksa kamu lagi, tapi jangan sampek telat minum obatnya ya" ingat Manaf dengan meneglus puncak kepala Nabilla membuat Nabilla tersipu.

"Aku ke kampus kalo gitu, aku jam kuliah 30 menit lagi, kamu gak ada kelas kan?" tanya Manaf mereka memang satu jurusan namun mereka beda kelas Manaf di kelas A sedangkan Nabilla dan Rayan di kelas C.

Aleman✅ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang