Holaaa~'
Aku kembali! Kali ini pre-chapter yang terakhir, yaitu Na Jaemin sebagai kakak keempat bagi Park Jisung.Sejujurnya pre-chapter milik Jaemin adalah pre-chapter terpendek dari semua pre-chapter yang ada. Kepribadiannya yang penuh kasih sayang hanya dihabiskan untuk menyayangi Jisungㅋㅋ
Aku harap kalian semua dapat menyukainya.
Selamat membacaa🌸.
.
.
.
.
.
Ketimbang kaki, mulut Jaemin lebih banyak bekerja sepanjang hari. Lidahnya terlalu sibuk menyesap rasa manis ratusan permen di kulkas selama matahari bergerak merotasi bumi. Haechan akan sibuk mengomel perihal kebiasaan buruknya yang membuang sampah permen sembarangan. Jangan salahkan Jaemin, ia tidak bisa menahan tangannya sendiri untuk mengupas, melempar, dan melupakan. Untungnya, berkat pengajuan dirinya untuk mengambil alih tugas mencuci pakaian semua orang, beberapa orang mulai menolerir kebiasaannya meski tidak dapat menahan misuh - misuh.
“Jisung aegi.”
Hobi Jaemin? Masuk ke kamar Jisung setiap malam.
Setelah mendengar gumaman sang adik dari dalam, bersama tawa jenaka, Jaemin pun membuka pintu. Baru kakinya melangkah masuk, tangannya sudah nakal memati-hidupkan saklar lampu yang membuat Jisung mengerang kesal.
“Jangan hyung, aku sedang belajar.” Katanya.
Jaemin lantas mendekatinya. “Mau hyung pijit? Punggungmu terlalu sering membungkuk, Jisung-ah.”
Jisung mengangguk - angguk saja. Jaemin tersenyum hangat lalu mengusap bagian belakang kepala sang adik sebelum turun menuju bahu dan memijitnya. Diam - diam kaki Jisung bergerak - gerak kecil karena merasa nyaman. Jaemin terus memijitnya sampai kegiatan belajarnya selesai. Kemudian, keduanya beranjak ke ranjang dan saling menghangatkan diri dengan bersembunyi di balik selimut.
“Sebentar, hyung mau ambil permen.”
“Ish, sudah malam. Nanti sakit gigi.”
“Gigi hyung tidak sakit.”
“Nanti, hyung. Nanti sakit gigi.”
Bukannya mendengar perkataan sang adik, Jaemin justru memeletkan lidah. “Sok tahu.”
Menyibak selimut, Jaemin lantas pergi keluar kamar untuk mengambil permen di kulkas, meninggalkan Jisung yang menghela napas karena sifat keras kepala sang kakak. Tidak lama kemudian, Jaemin datang dengan tangan penuh oleh seraup permen. Wajahnya tampak antusias saat menumpahkan permen tersebut di atas ranjang. Tatapannya berubah menggoda.
“Ayo, kita makan permen, Jisung.” Ujarnya seraya menarik selimut yang menutupi tubuh sang adik.
“Tidak mau, nanti sakit gigi.”
“Tidak. Percaya padaku.”
Memang berniat buruk, Jaemin sengaja memakan permen begitu Jisung meliriknya. Ia melahapnya dengan semangat, sarat menikmati frasa manis. Jisung, yang notabene suka permen juga, mau tidak mau cemberut. Ia ingin makan juga, tetapi kata Jeno nanti giginya akan berlubang.
“Umm, enak, enak, enak.”
“Nana hyung.”
Jaemin menggumam. “Apa?”
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERS - Park Jisung ft 00 line
Fanfiction[TAMAT] Bersaudara itu tentang komitmen, bukan? Tentang menerima setiap pribadi yang berbeda dan menyatukannya menjadi sebuah kesatuan; keluarga. Jisung belajar banyak hal bersama hyung - hyungnya, tentang dunia yang bukan hanya berkedok istana meg...