WARNING!!!!!
BANYAK KATA-KATA KASAR
AKU HARAP KALIAN JANGAN MENIRUNYA!!!AMBIL YANG BAIK DAN BUANG JAUH-JAUH YANG BURUK. OK!
≧▽≦ HAPPY READING ≧▽≦
✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧
Bingkisan buah-buahan serta beberapa kantong makanan sudah penuh di meja serta lantai ruang perawatan David. Cowok itu hanya menatap nanar kearah sana. Tidak disekolah tidak dirumah sakit, David tetap saja mendapatkan coklat-coklat itu, di tambah lagi sekarang dengan berbagai macam makanan yang mustahil David makan.
David merasa risi. Sejak siang, tepatnya pada jam pulang sekolah David selalu melihat beberapa siswi yang melihatnya dari balik pintu. Sudah pasti mereka cewek-cewek yang selalu memberikan coklat di kolong meja.
Melihat orang-orang yang terus berdatangan membuat David geram sendiri. Untung saja sudah ada ketiga temannya yang menghalangi mereka semua agar tidak masuk kedalam ruangan. Jika Azka, Firman, Hegar tidak berada disana, sudah di pastikan kalau orang-orang itu akan masuk dan membuat kekacauan.
Ntah siapa orang yang sudah menyebarkan keberadaan David. Jika di hari biasa saja banyak orang yang memberikan coklat, apa lagi kini ketika David sakit.
Ketiga laki-laki itu terus menghalangi pintu ruang perawatan David. Tidak ada satu pun orang yang boleh menemui David secara langsung, kecuali mereka bertiga dan keluarga.
"Kalian mending pulang aja! Selagi kita masih bersikap baik." Ingat Firman yang sudah jengah mendengar permintaan untuk bertemu dengan David secara langsung.
"KITA PENGEN NGEJENGUKIN KAK, DAVID!"
"KITA PENGEN KETEMU KAK DAVID SECARA LANGSUNG."
"APAAN SIH KALIAN BERTIGA! MINGGIR SANA!" usir dari salah satu cewek.
"APA HAK KALIAN NGELARANG KITA MASUK?!"
"DAVID NGGAK MAU DI GANGGU!!" bentak Hegar membuat mereka bungkam.
Cewek-cewek itu hanya melihat Hegar sengit. Dia selalu saja menghalangi mereka untuk bertemu David, ntah di sekolah maupun ditempat lain.
"Jangan buat ribut disini! Ini rumah sakit bukan lapangan!" tekan Firman pada keempat cewek itu.
Baru kali ini ada orang yang sangat posesif. Ternyata fens-fens David tidak semuanya baik. Ada juga anak berandal dari sekolah yang mengaguminya.
Hegar melipat lengan baju sampai siku, membuka satu kancing kerah dan menatap mereka semua dengan tatapan membunuh. "Kalau lo mau ribut sama kita, jangan disini. Kita keluar sekarang!" Ajak Hegar yang langsung membuat keempat cewek itu mundur.
"Idih beraninya sama cewe." Balas cewek yang sepertinya menjadi ketua di geng tersebut.
"Lu pikir gue akan membedakan gender? Nggak akan." Nyolot Hegar. Tidak peduli dengan tanggapan yang akan orang-orang beri mengenai dirinya.
"Ck, sok banget jadi orang!" pekik cewek satunya.
"Ayok kita keluar sekarang!" ajak Hegar lagi yang sudah siap dengan kuda-kudanya.
Keempat cewek itu tidak berkutik, mereka hanya memberi tatapan setajam silet dan memutuskan untuk pergi.
Helaan napas panjang keluar dari hidung Hegar. Dirinya sangat frustasi jika menghadapi cewek modelan titisan setan seperti itu. Hegar berharap tidak ada lagi cewek-cewek yang menghampiri ruangan David. Ia, Firman, dan Azka sudah lelah meladeni mereka semua. Sejak jam tiga sore hingga kini jam enam. Mereka masih saja datang untuk memberi makanan pada David terkutuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Farmasi & Perawat
Romance♡ Farmasi & Perawat ♡ Cerita ini hanya tentang keluargaku, sahabatku, dah dia... Dia yang membuatku harus memilih menjadi peran antagonis atau protagonis. ♡ Farmasi & Perawat ♡ Banyak kata-kata toxic (Jangan ditiru, hehehe) Ambil sisi baik nyak aja...