FP ✿✿Salah paham✿✿

291 58 8
                                    

Gips yang terpasang pada kaki David akhirnya dilepas kemarin sore. Kini David bisa bergerak lebih leluasa karena kakinya sudah membaik. David bisa kembali menjalani rutinitas seperti biasa, namun pastinya dengan pengawasan extra. David masih harus berhati-hati dengan kakinya, ia masih belum bisa berolahraga berat untuk saat ini.

Setelah selesai memakai seragam serta sepatu, David segera keluar dari kamar untuk berangkat kesekolah. Saat menuruni anak tangga, David melihat Papa nya sedang sarapan bersama Icha. David sedikit tersenyum lalu melanjutkan langkah kakinya menuju depan rumah.

"David berangkat." Pamit David tanpa melihat mereka berdua.

"Bang David tunggu," cegah Icha turun dari kursi meja makan. Berlari menghampiri David seraya membawa sebuah kotak berwarna dusty pink.

David menghentikan langkahnya tepat sebelum melewati pintu utama, membalikkan badan lalu berjongkok untuk menyamai tinggi badan Adiknya.

Icha memberikan kotak yang berukuran kecil itu kepada David. "Ini buat Teteh Mika,"

"Bang David jangan sampe lupa."

David tidak langsung menerima pemberian Icha, ia malah melihat Papa nya yang berada di meja makan dengan tatapan penuh curiga.

Balasan Herry hanya mengangkat kedua pundak, menandakan dirinya tidak tahu apa-apa lalu melanjutkan aktivitas sarapannya.

"Hadiah ini dari siapa?" tanya David melihat wajah imut Icha.

"Dari Icha,"

"Bukan dari Papa?"

"Icha minta ke Papa. Tapi ini beneran dari Icha. Icha yang minta ke Papa untuk beliin. Icha mau ngasih hadiah ke Teteh Mika," jujurnya. "Teteh Mika orang nya baik, Icha suka sama Teteh Mika."

David melukis senyum di bibir, menerima kotak itu kemudian di masukkan ke dalam tas. "Pulang sekolah Bang David kasih," ujarnya mengelus rambut Icha lembut.

Padahal Icha baru bertemu Mika satu kali, tapi dia sudah bisa merasakan ketulusan darinya.

"Bang David berangkat sekolah dulu, Icha lanjutin makannya, ya,"

"Oke, Bang David,"

"Cium bang David."

Muah...

Muah...

Icha memberi kecupan pada kedua pipi David, lalu langsung berlari menuju meja makan untuk melanjutkan sarapannya yang masih tersisa.

David langung bergegas pergi. Kini pikirannya tengah sibuk memikirkan cara memberikan pemberian Adiknya pada cewek itu. David bingung, apa ia harus menunggu didepan sekolah lagi? Tidak, David hari ini pulang sore, pasti Mika sudah pulang lebih dulu.

"Toko kue," lirih David saat didalam mobil.

Tepat sekali! David bisa pergi ke toko kue untuk memberikan hadiah itu. Baiklah sepulang sekolah ia akan pergi kesana demi Adiknya, sekaligus membeli Cheesecake jika cewek itu tidak berada disana.

✯✯✯

"Ibu cukupkan untuk pertemuan hari ini." Ucap Bu Dwi guru pengampuh mata pelajaran kebutuhan dasar manusia. "Untuk pertemuan minggu depan kita akan presentasi. Ibu sudah membuat 7 kelompok beserta materi yang harus di bahas di setiap kelompoknya. Paling lambat mengumpulkan tugas minggu depan. Tepatnya 1 hari sebelum presentasi." Jelas Bu Dwi.

"Sekian dari Ibu, kurang lebihnya Ibu minta maaf. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh ibu.." jawab kompak dari kelas X,3.

Farmasi & Perawat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang