Ayo tekan dulu votenya sebelum baca!
Happy reading dear!💚Baiklah mari kita mulai kisahnya, kisah berliku yang kujalani dengan orang yang kucintai hidup dan mati yaitu Xiao Dejun.
Pria hebat yang mencintaiku setulus hatinya tanpa pamrih.Ah, rasanya aku akan mulai menangis jika kembali mengenangnya seperti saat ini, tapi tak apa karena kurasa kisahku ini bisa memberi kalian pandangan lain mengenai cinta.
Kurasa sudah cukup basa-basinya ya.
Namaku Sartika Ayu, sehari-hari biasa disapa Ayu oleh keluarga maupun teman-temanku.
Namaku sangat umum di Indonesia tapi mungkin kisahku dan dia tidaklah umum, setidaknya begitu menurutku.
Kalian masih mau mendengarnya bukan? Baiklah mari lanjutkan kisahnya!Waktu kisah itu bermula usiaku masih 16 tahun, usia yang masih begitu belia bahkan masih terbilang anak-anak.
Aku masih anak kelas 1 SMA kala itu, umumnya usia cinta monyet namun aku malah sama sekali tidak merasakan yang namanya cinta monyet saat itu karena pria yang kutemui secara tak sengaja diusia mudaku itu malah tak pernah bisa lepas dari hati serta pikiranku hingga detik ini.Saat itu aku sedang berkeliling disebuah toko buku terbesar di kotaku sendirian, tengah bingung diantara deretan buku bertema Sains karena tak kunjung menemukan judul buku yang sesuai dengan yang sedang kucari.
Guru Kimia tak berperi kemanusiaan memang, dia menyuruhku membeli buku dengan judul aneh sebab nilai ulangan harianku jelek.
Maklumi saja, aku tidaklah pandai berhitung.
Bukankah semua orang punya kekurangan dan kelebihan kapasitas masing-masing?Aku kelelahan, karena sudah hampir dua jam tidak menemukan buku yang kucari akibat luasnya toko buku ini tidak kira-kira belum lagi para karyawan juga sedang sibuk hingga tak ada yang sempat untuk sekedar membantuku.
Aku membuang nafasku kasar nyaris putus asa sembari mengedarkan pandanganku pada rak-rak bertinggi lipatan kali dari tubuhku ini.
Kuputuskan untuk duduk sejenak ditempat yang tersedia guna menjernihkan pikiran, siapa tahu setelah ini aku berhasil menemukan buku Kimia sialan yang tengah kucari itu."Kenapa mukanya bete gitu?"
tanya seorang pria bermasker abu-abu sembari berjongkok menghadapku berusaha menyamakan tinggi tubuhnya denganku.
Matanya elangnya nampak menyipit, mungkin ia sedang tersenyum.Alisnya tebal terlihat begitu menawan membuatku penasaran bagaimana rupa selengkapnya pria dihadapanku ini.
Seolah tahu apa yang sedang kupikirkan, pria itu menurunkan maskernya hingga menampilkan wajah yang begitu rupawan.Aku tercenung memandangi maha karya Tuhan yang kini tengah terpampang dengan indah dihadapanku, bagaimana tidak?
Matanya tajam namun memancarkan sorot lembut, hidungnya mancung nan mungil dan bibirnya merah alami serta rahangnya yang begitu tegas.
Sangat tampan, aduh bukan, terlalu tampan sampai aku mengira kalau dia itu bukan manusia biasa.
Kalian percaya mitologi? Nah, kupikir dia merupakan salah satu dari makhluk mitologi seperti yang sering kubaca dalam novel fiksi.Manik kami bertemu, saling bertukar pandang.
Sungguh, sekarang tubuhku rasanya membeku, darahku berdesir dan jangan lupakan debaran jantungku yang menggila, tak ada yang bisa kulakukan selain diam sembari menatap wajah terlampau tampan itu.
Ia pun nampak sama, memerhatikan wajahku dengan seksama hingga lupa untuk berkedip."Hehe, gapapa kok. Aku cuma lagi cari buku cuma capek karena gak ketemu-ketemu,"
Kujawab pertanyaannya setelah kesadaranku kembali pada tempatnya.Pria itu bangkit dari posisinya,
"Emang kamu cari buku apa?"Aku mencebik,
"Buku Kimia nih,""Yaudah yuk ikut, aku bantuin cari bukunya."
Sang pria menggamit tanganku lantas seulas senyum lembut terbit diwajahnya,
"Oh iya namaku Xiao Dejun,"

KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] a k u y a n g s a l a h | xiaojun
Фанфик"Tolong tanyakan pada Tuhanmu, bolehkah aku yang bukan umat-Nya mencintai hamba-Nya?" -Xiao Dejun Dapatkah aku dan dia melampaui kerasnya perbedaan? Akankah kisah kami berakhir manis? #1 : romansa sekolah Sedang tahap revisi. cr. Sartika Ayu Wulanda...