Sebuah Ide Gila

472 118 26
                                        

Hayoloh bintangnya belum dipencet, pencet dulu dong😉



Hayoloh bintangnya belum dipencet, pencet dulu dong😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hendery be like : pssst... neng, vote komennya dong ntar abang kasih flying kiss!


"Woy, dimana lu? Jadi ketemu gak?"

"Di rumah. Jemput dong, gak ada bus nih. Mau naik ojol gue bokek, hehe..."

"Ck! Kek orang susah aja lu. Yaudah tunggu, gue lagi otw ini."

"Emang orang susah kalo lu lupa."

"Udah ya gak usah ngomel, bye!"

Aku memutuskan sambungan telepon dengan Hendery lantas beralih ke lemariku, memilih pakaian yang pas untuk keluar dengan Hendery sore ini.

"Ayu, kamu mau kemana? Baru juga pulang,"
tegur Mama setelah melihat aku tengah sibuk memilih baju.

Aku meringis,
"Oh, mau keluar sama Hendery, Ma. Ada perlu soalnya."

"Yaudah kalo gitu pulangnya jangan malem-malem ya, nak. Mama mau kontrol ke rumah sakit dulu. Assalamualaikum."

"Siap, Mama. Waalaikumsallam, hati-hati dijalan ya, Mama gak usah ngebut."
Aku salim ke Mama.

Mama tersenyum kemudian langsung beringsut keluar rumah menuju rumah sakit.
Hari ini memang jadwal Mama untuk kontrol ke rumah sakit, biasanya beliau memang harus rutin kontrol seminggu sekali.

Setelah memilih untuk memakai sebuah kaos berwarna peach lengan panjang motif garis-garis vertikal dan rok hitam selutut, aku langsung berganti pakaian.

Rambutku kubuat kuncir kuda agar tidak gerah, memulas sedikit makeup serta parfum agar menambah kesan segar tak lupa memakai body lotion.

Pandangan mataku kemudian beralih menuju rak sepatu kecil milikku, mencari alas kali mana yang paling pas untuk outfitku hari ini.

Bosan dengan sneakers, pilihanku akhirnya jatuh pada flat shoes polos berwarna hitam.
Dengan cepat aku mengenakannya, lantas berlari kecil keluar dari rumah karena Hendery sudah tiba.

Hendery menatapku dari atas hingga bawah seperti sedang memindai dari dalam mobilnya,
"Gue gak ngajak lu kencan ya, ngapain dandan segala?"

Aku tersenyum masam,
"Biar lu kagak malu jalan sama gue."

"Yaudah yuk naik."
ajak Hendery.

Tanpa basa-basi, aku langsung menaiki mobil SUV mewah milik Hendery.
Sang pria kemudian melajukan mobilnya setelah memastikan aku telah duduk dengan nyaman disebelahnya.

"Mau kemana?"
tanyaku tanpa menatap Hendery, fokusku terjatuh pada pemandangan kota Bandung yang tersaji di jendela mobil Hendery.

"Starbucks aja kali ya? pengen ngopi gue."
Hendery memandangku sejenak, lalu kembali fokus pada setirnya.

[✔] a k u   y a n g   s a l a h  | xiaojunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang