Menepi

487 114 13
                                        

Apa masih ada orang?
Jangan lupa vote dan komennya gaes~
Happy reading!💚

Apa masih ada orang?Jangan lupa vote dan komennya gaes~Happy reading!💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author POV




Tubuh mungil Ayu meringkuk diatas kasur. Sesekali tubuhnya nampak bergetar samar, menggigil.
Suhu tubuhnya tinggi bak api hingga kulitnya nampak merah padam.

Gadis itu benar-benar jatuh sakit setelah mendapati kekasihnya berduaan dengan wanita lain dengan kondisi yang err— ambigu.

Ia bahkan duduk dengan tatapan kosong dibawah hujan deras selama hampir dua jam hari itu, beruntung Winwin yang mendapatkan intuisi buruk segera menghampirinya di Rooftop.

Ayu masih setia memejamkan sepasang mata indahnya yang kini terlihat sangat sembab.
Gadis cantik itu enggan untuk menemui siapa pun selain Mamanya beberapa hari ini.

Dia juga tidak menceritakan apa yang terjadi pada Mamanya, memilih menghindar ketika sang Mama sudah mulai menyinggung penyebabnya menjadi demikian.

Gadis berambut lurus itu sungguh tidak mau Mamanya terlalu mengkhawatirkan dirinya setelah tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Ayu lebih memilih bungkam hingga ia selesai menata kembali hatinya yang hancur berkeping-keping itu.

Dia telah bertekad untuk mengakhiri hubungannya dengan Xiaojun setelah rampung menyiapkan hati dan mentalnya.

Ia tidak mau terus menjadi pihak yang tersakiti.
Jika saja waktu bisa diulang, tentu Ayu memilih untuk tidak bertemu dengan Xiaojun dulu.

Dengan gerakan lesu, Ayu bangkit dari tidurnya lantas menatap ponselnya nanar.
Sudah berhari-hari ia tidak mengaktifkan benda pipih berwarna silver tersebut.

Tidak ada sedikit pun niat di hatinya untuk mengaktifkan ponsel.
Ayu beranjak menuju kamar mandi guna membasuh tubuhnya.

Pikirnya, dia sudah terlalu lama mengurung diri. Dia tidak mau membuat sang Mama semakin khawatir.



 Dia tidak mau membuat sang Mama semakin khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Mama?"
Ayu memanggil Mamanya dengan suara parau.

"Iya, kenapa nak?"

"Mama masak apa?"
Ayu mendudukkan dirinya diatas kursi meja makan sembari menatap Mamanya yang tengah sibuk dihadapan kompor dan wajan.
Aroma wangi khas rempah-rempah turut menguar, memenuhi penjuru ruangan.

[✔] a k u   y a n g   s a l a h  | xiaojunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang