Permainan Takdir

954 114 17
                                    

Sampailah kita di penghujung cerita Aku yang Salah.
Terima kasih untuk semua dukungannya ya ^^

Rekomendasi lagu : Alm. Jonghyun - So Goodbye

Happy reading!💚

Happy reading!💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiaojun POV

Segala kegiatan yang kulakukan hari ini aku percepat.
Entah mengapa, hari ini aku benar-benar tidak sabar pergi ke rumah sakit untuk menemui gadisku.
Gadis terlampau tegar yang sangat kucintai.

Beres dengan segala urusanku, aku lantas berpamitan dengan Kun yang tengah sibuk dengan tugas kuliahnya dan langsung pergi ke rumah sakit.

Kupacu motorku dengan kecepatan sedang, untungnya malam ini jalanan tidak macet.
Suasananya nampak lengang dihiasi gerimis membuat udara terasa begitu dingin hingga menusuk tulang, jangan heran, sejak dulu udara malam Bandung memang terkenal dingin.

Tak butuh waktu lama, aku tiba dirumah sakit. Berbekal makanan buatan Kun ditangan, aku berderap masuk ke ruang rawat gadisku.

Perlahan kudorong pintu ruang rawatnya agar tidak menimbulkan suara derik yang terlalu mengganggu.

Pintu terbuka sempurna, membuat mataku dapat melihat dengan jelas tubuh mungil yang tengah terduduk di bangsalnya dengan sepasang earphone menggantung dikedua telinga sang gadis.

"Sayang?" sapaku setelah mendudukkan diri disebelah bangsal rawatnya.

"Kak Ojun kok ngagetin datengnya?"

Aku meringis, "Maaf deh. Makan dulu yuk? Ini yang masak Kak Kun loh."

Mata cantiknya nampak berbinar, "Beneran?"

Aku terkekeh gemas melihat tanggapannya,
"Iya sayang. Yuk makan, kata Kak Kun nanti kalo kamu udah sehat dia mau ngajakin kamu marathon drama dirumah."

Ayu menyandarkan punggungnya, "Iyadeh kali gitu Kak Ojun yang suapin ya?"

"Siap. Ayo makan."
Kubuka launch box besar pemberian Kun yang berisi daging, nasi, sayuran dan buah yang sudah dipotong kecil-kecil.

Ah, rasanya aku ingin punya skill memasak yang bagus seperti Kakakku itu.

Setelah menyuruh Ayu berdoa, aku lalu menyuapinya perlahan diselingi obrolan hangat. Rasanya sudah lama aku tidak mengobrol mesra dan hangat begini dengannya.

Melihat senyum cantiknya yang merekah, hatiku terasa menghangat. Rasanya aku kembali jatuh cinta padanya, gadis dengan senyum secerah mentari.

Berdua, kami membahas berbagai hal random.
Berdebat mengenai siapa yang lebih dulu antara ayam dan telur, hingga membahas kenapa kepala Mang Tatang si tukang cilok depan sekolah botak licin tanpa rambut barang sehelai.

[✔] a k u   y a n g   s a l a h  | xiaojunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang