Tikungan Tajam

564 119 23
                                        

Mari tekan bintangnya dulu sebelum lanjut membaca~
Happy reading!💚

Author POV

Xiaojun memandangi punggung sempit gadisnya yang telah menjauh hingga ditelan belokan menuju tangga.

Ia merasa benar-benar menyesal karena tidak memberitahu pada gadis cantik itu lebih awal mengenai keikutsertaannya dalam olimpiade sains terlebih hal itu menyangkut Manda.

Xiaojun tahu betul, gadisnya itu setidak suka itu kepada Manda.

Xiaojun hanya bisa menghela pasrah.
Pria itu juga terpaksa mewakili sekolah dalam olimpiade sains karena siswa yang biasa mengikuti ajang tersebut tengah mengalami cedera serius.

"Ngamuk kan si Ayu? Kan udah gue bilang, kasih tau dia dulu tapi lu sendiri gak mau dengerin gue."
Sambil memasang sepatunya, Winwin mencoba memberi nasehat pada Xiaojun.

"Biarpun Ayu itu anaknya baik, dia juga manusia yang punya kekurangan, Jun. Sumbunya pendek makanya gampang emosi. Kalo lu gak pinter jaga emosi dia alamatnya ya lu bakal diputusin sama dia."
lanjut Winwin.

"Tadi hampir diputusin gue."
adu Xiaojun dengan raut frustasi.
"Dia tau dari siapa sih bocorannya?"

"Mungkin liat dari mading, ya kalo gue jadi dia bakalan ngamuk juga. Secara Manda itu bukan cewek baik-baik, terkenal suka nikung pacar orang makanya waktu lu baru jadian sama Ayu, dia mati-matian kagak mau lu sekolah disini juga."
Winwin menatap sepupunya itu serius,
"Dia sayang banget sama lu, Jun. Kalo lu gak bisa jagain dia biar gue aja yang gantiin posisi lu. Gue bakal bawa dia buat jadi menantu Keluarga Dong kalo lu gak becus jaga dia."

Tanpa menunggu jawaban Xiaojun, Winwin melenggang pergi.
Winwin bukannya bermaksud merebut pacar sepupunya sendiri hanya saja Winwin merasa turut sakit melihat air mata gadis itu terjatuh.
Terlebih Winwin memang telah menaruh hati pada Ayu sejak lama membuat pria itu bertekad untuk menjaga gadis itu meski bukan sebagai pasangannya.

Karena Winwin berpegang teguh pada prinsip 'Cinta tak harus memiliki.'
Winwin hanya ingin gadis itu bahagia walaupun bukan dengan dirinya.

Dan Xiaojun tahu betul perihal perasaan Winwin pada Ayu terlebih Winwin pernah menyatakannya pada Xiaojun secara gamblang setelah ia resmi berpacaran dengan gadis bersurai lembut itu.

Xiaojun mendadak pening lalu memutuskan untuk tidak melanjutkan acara belajarnya di perpustakaan tanpa pamit terlebih dahulu pada guru pembimbingnya dan Manda.




"Lu kenapa?"

Baru saja menginjakkan kakinya di kelas Ayu sudah ditodong pertanyaan bernada dingin namun cenderung kepo oleh Hendery.

Dimata Ayu, apapun yang dilakukan oleh Hendery memang aneh.
Kadang membuat gadis itu bingung sendiri dengan segala tindak-tanduk sang Tuan Muda.

"Bukan urusan lu."
ketus si gadis lantas berlalu menuju bangkunya.

Ayu menelungkupkan wajahnya, bahkan gadis itu menutupi wajahnya dengan tas, masih ingin menangis karena terlalu kesal pada Xiaojun.

"Berantem sama pacar lu?"
Lagi, terdengar suara Hendery.

Ayu memilih untuk tidak menanggapi pria yang disebutnya aneh itu. Ia lebih memilih menangis dalam diam sembari memejamkan matanya.
Ayu hanya tidak mau menumpahkan emosinya pada orang yang tidak bersalah.

[✔] a k u   y a n g   s a l a h  | xiaojunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang