Every Single Day

28.8K 2.1K 540
                                    

Jangan pura-pura lupa, VOTE agar sama-sama nyaman, anda vote author akan lanjut 😊


Vote dan komen hukumnya WAJIB. Setidaknya berikan apresiasi terhadap tulisan yang author buat..


Sungguh... Merangkai kata agar bisa dinikmati sangatlah tidak mudah 😞


Untuk menghargai para author sebaiknya dibiasakan sejak dini. VOTE sebelum membaca.


7809 words. ⚠ 21+ 21+ ⚠
Sampai berjumpa lagi setelah 900 Vote. 😊


Selamat membaca. Terimakasih ☺️



||||||||||||||||||||||








|||||||||||||||







|||||||


By : avrG

°
°
°



"Maybe when the time is right
you will find me again."





***



Malam ini, tidak ada kata yang bisa menjelaskan bagaimana perasaan seorang Jennie Kim. Gadis kecil yang tumbuh dikedua matanya secara lantang mengatakan tidak memiliki alasan lagi untuk tidak menikahinya. Membawa sebuah makna luar biasa yang menjadikan harapannya terwujud nyata.


Sehingga kata menolak, tidak terlintas didalam kepalanya.


Menikah dengan Lalisa, sejak remaja Jennie menginginkannya. Menunggu dan berjuang, sudah ia lakukan ketika menyadari perasaan cinta yang dimiliki untuk gadis kecil bernama Lili bukanlah keraguan.


Jennie merasa, ia harus bahagia bersama gadis kecil yang telah menjadi sahabatnya sejak gadis kecil itu lahir; Lalisa.


Takdir, sepertinya digariskan untuk dirinya dan Lalisa. Liku cerita yang dituliskan dalam hidupnya juga Lalisa, mampu terlewati setelah mengenal rasa sakit. Cinta kokoh yang tak sedikitpun goyah menguatkan langkah demi langkah. Maka, pilihan yang terjadi adalah muara dari takdir.


Jennie tak bisa berhenti memikirkan moment yang tak pernah ia duga akan terjadi malam ini. Setiap kalimat yang terucap dari bibir Lalisa tak bisa lepas dari kepala yang telah mengikat kuat. Keseriusan dari parau Lalisa yang menguar pun, terngiang lekat dan berputar tanpa akhir.


Turn On, LalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang