Turn On, Lalisa

She Knows

||||||||||||||||||||||

|||||||||||||||

|||||||

By : avrG

°
°
°

Sejujurnya author sangat kecewa mendapati banyak sekali siders di 2 part sebelumnya 😭

8091 kata. Semoga kalian tidak mual 😁

Saya yakin kalian tahu bagaimana cara menghargai seorang penulis 😊

Tinggalkan Vote dan juga Komentar, terima kasih 😊

Sampai berjumpa lagi setelah 800 vote. SELAMAT MEMBACA :)

***

Bertemu seseorang dalam hidup adalah saat seluruh hidup seseorang itu datang juga padamu.

Bertemu seseorang dalam hidup merupakan suatu hal yang menakjubkan.

Sangat menakjubkan karena seluruh hidup seseorang itu datang menghampiri, ia datang bersama masa lalunya, masa sekarang, dan.. masa depannya.

***

Rosé menangis, ia terisak didepan pintu kamarnya sendiri, dadanya terasa sangat sesak dan ia kesulitan bernapas. Menepuk dalam-dalam rasa nyeri yang menyentak didalam dada, bayangan keduanya berputar didepan mata. Sorot cinta dari kedua hazel Lalisa menderai penuh kasih setiap kali menatap Jennie.

Menyedihkan, Rosé bergumul dengan kesakitannya seorang diri.

"12 tahun berlalu dan impianku hanya satu, yaitu mencintai dirimu. Sedangkan dirimu, 12 tahun lalu mengakhiri cintamu untukku, itu sedikit.. memilukan." Senyum miris ditengah isak tangis terangkat berat dengan tercekat.

Bayangan wajah Lalisa ketika jatuh kedalam sungai 12 tahun lalu sama sekali tak pernah hilang. Semakin ia mencoba menghapusnya, bayangan itu semakin kuat terikat didalam kepala. Dan saat salju pertama turun, gadis lain menceburkan diri menunjukkan kebesaran cinta.

Keputusan yang salah menjadikan pilihannya berakhir dengan penyesalan.

Tulisan pada kotak kayu itu terukir indah hingga ia bisa merasakan betapa tulusnya si pemberi. Meskipun saat itu ia masih terlalu muda untuk mengerti, tetapi ia sadar jika ia telah mengakhiri cinta dan memulai sebuah luka.

Butiran airmata kesedihannya meluruh diatas lantai didepan pintu kamar, kedua mata memerah diiringi dengan tubuhnya bergetar kuat. 12 tahun telah berlalu, jalan untuk menggapai hati seseorang yang sangat ia cintai ternyata jauh lebih sulit dan berat dari yang ia kira.

"Haruskah aku berhenti?" Semua yang disampaikan Jennie ternyata benar. Lalisa harus bahagia.

Sedangkan Rosé, ia membutuhkan seseorang untuk menyelamatkannya dari nama itu. Perasaannya tak pernah sesakit ini, mengingat nama itu membuatnya begitu tersakiti. Nama masa kecil yang memberi luka untuk seseorang yang ia cinta. Terdengar kejam untuk siapapun orang yang akan menyelamatkannya nanti, kan tetapi Rosé harus melakukan sesuatu jika memang ia ingin Lalisa bahagia.