Another Love; End of Retreat

32.9K 2.7K 735
                                    

||||||||||||||||||||||








|||||||||||||||







|||||||


By : avrG

°
°
°





5462 words ~

Untuk itu tinggalkanlah VOTE, meninggalkan VOTE tidak merugikan kalian bukan?

Berilah author ini sebuah semangat. Thank you.






***



Sinar matahari pagi ini terlihat terik menyinari halaman depan rumah besar Taeyeon dan Tiffany. Tiga tenda masih terpasang kuat melindungi para pemiliknya dari rasa menyengat yang terasa cukup panas dikulit.


Tapi sepertinya beberapa dari pemilik itu merasa kepanasan. Hingga kepala mereka menyembul secara bersamaan dari pintu tenda. Saling menyapa dengan menganggukan kepala, terlihat wajah kantuk yang masih lekat nampak dari tiap dari mereka.


"Panas sekali didalam.." ujar Seulgi, wanita pertama yang keluar dari tenda. Tak lama disusul oleh Irene yang menggelayut manja dilengannya.


Baechu mengibas-ngibaskan tangan ke arah wajah karena udara panas didalam tenda membuatnya sangat gerah. Butiran keringat tercetak didahinya, ia lantas melihat sekeliling yang mulai terlihat makin terik karena matahari meninggi.


Jisoo berjalan menghampiri Seulgi dan Irene, dibelakangnya terlihat Rosé ikut keluar dari tenda "Setidaknya walau diluar panas, udara masih terasa sejuk.." ujar si wanita berbibir hati pada dua manusia yang kini berteduh dibawah pohon tak jauh dari tenda.


Pohon yang berada tepat diantara tenda menjadi penyejuk yang menyegarkan. Rindang, dan teduh. Saat ini jam menunjukan pukul 09.28am KST, tetapi udara panas dan matahari yang menyengat seperti siang hari saat musim panas tiba; benar-benar panas.


"Selamat pagi Rosé.." sapa ramah Seulgi pada Rosé yang ikut berteduh dibawah pohon.


2 malam berada didalam satu tempat yang sama membuat mereka yang berada disana menjadi dekat satu sama lain. Tak berbeda dengan Jisoo yang semakin dekat dengan Rosé, Seulgi dan Irene juga menjadi lebih banyak berbicara dengan Rosé.


Selain wajahnya yang cantik, Rosé memiliki kepribadian yang hangat serta mampu berbaur dengan menyenangkan. Menjadi seorang idol ternyata tak membuat wanita itu angkuh, malah mereka semua kini tau jika Rosé adalah pemakan segala; nyaris ia tak pernah menolak makanan yang tersaji di retreat itu.


Rosé menundukkan kepala tersenyum ramah pada Seulgi dan Irene. "Selama pagi Seulgi eonni, Irene eonni.." sapanya kemudian duduk disisi Jisoo yang tersenyum manis melihat dirinya mengambil duduk tepat disamping si wanita berbibir hati.


"Siang hari sangat panas, dan saat malam tiba udara berubah dingin menusuk kulit. Ck.. kaki gunung ini benar-benar unik.." decak Irene sedikit berkeluh membaringkan tubuhnya dibawah pohon.


"Good morning everyone.."


Teriak salah seorang yang baru saja keluar dari tenda. Ia berjalan merentangkan kedua tangan, bersuara nyaring dengan senyuman mengembang diwajah cantiknya. Mata kucing si wanita menangkap keempat temannya tengah berteduh dibawah pohon. Ia kemudian berjalan mendekat menghampiri keempatnya.


Turn On, LalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang