Jangan pura pura lupa, VOTE agar sama sama nyaman, anda vote author lanjut 😳
Vote dan komen hukumnya WAJIB. Setidaknya berikan apresiasi terhadap tulisan yang author buat..
Sungguh... Merangkai kata agar bisa dinikmati sangatlah tidak mudah 😞
Untuk menghargai para author sebaiknya dibiasakan sejak dini. VOTE sebelum membaca.
Terimakasih ☺️
||||||||||||||||||||||
|||||||||||||||
|||||||
By : avrG
°
°
°6964 kata. Apa masih tega untuk tidak meninggalkan Vote?
Chapter ini emm ~~
***
Suasana kedai samgyeopsal kali ini ramai dipenuhi oleh pelanggan. Kedai yang masih terletak didaerah Mapo-gu ini menjadi kedai samgyeopsal terenak di distrik Seoul. Kedai ini juga menjadi salah satu tempat pilihan untuk berkumpul menghabiskan hari-hari yang terkadang terasa menjemukan.
Tapi tidak pada malam ini. Keseruan tengah menyelimuti sebuah meja bulat cukup besar yang dikelilingi oleh beberapa orang. Jennie, Jisoo, Irene, Seulgi, Jungkook, Rosé, Lisa bahkan Somi juga ikut diantara mereka.
Benar, kali ini mereka tengah merayakan keberhasilan dari peluncuran produk pertama Brand Fashion milik Lalisa. Brand Fashion yang diberi nama dengan CHARME atau dapat diartikan dengan Pesona ini langsung melejit dipasaran, bahkan media NBC News pun memberitakan kesuksesan dari Brand Fashion yang dinaungi oleh si pemanah wanita Nasional Korea; Lalisa Manoban.
Kesuksesan pertama Lalisa ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang-orang terdekatnya. Sahabat-sahabat yang mengetahui bagaimana perjuangan Lalisa pun ikut berbahagia atas keberhasilan pertamanya.
Dan disinilah mereka semua saat ini, kedai samgyeopsal menjadi pilihan untuk merayakan kesuksesan Brand Fashion milik Lalisa. Memanggang daging bersama-sama meminum soju atau bir, mereka berkumpul dan saling berbagi. Benar-benar suatu kebahagiaan yang menyeruak didada Lalisa.
"Lusa aku akan menemui ahjussi Kim dan Yonghee oppa.." Lalisa berbisik kepada Jennie yang baru saja meneguk soju tepat disampingnya.
Jennie membulatkan mata lebar, menghentikan gelas soju tepat didepan bibir lalu menoleh perlahan pada Lalisa. Suara lirih yang hanya dapat didengar olehnya itu ternyata mengejutkan hingga membuatnya menahan gelas soju bersamaan dengan napasnya.
"K-kau yakin??" tanya Jennie menatap Lalisa dengan keraguannya.
Lalisa mengerucutkan bibir tipis, menarik tangan Jennie yang masih setia menggenggam gelas didepan bibir, menjauhkan dari bibir si nona Kim yang nyaris menutupi setengah wajah cantiknya.
Dan jika boleh jujur, Lalisa ini sangat merindukan Jennie. Sudah hampir satu minggu keduanya tak bertemu, karena tim Senam Nasional Korea tengah mengadakan pelatihan intensif diluar daerah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Turn On, Lalisa
Fiksi PenggemarFollow for 🔓🔓🔓 maaf di private. Lisa seorang Pemanah Nasional Korea, begitu dipuja dengan segala hal yang ada pada dirinya. Namun siapa sangka bahwa ia memiliki cerita masa lalu yang kelam, kejam dan menyedihkan. Trauma masa lalu membuatnya mend...