Happier

25.1K 2.9K 618
                                    


Jangan pura pura lupa, VOTE agar sama sama nyaman, anda vote author lanjut 😌

Vote dan komen hukumnya WAJIB. Setidaknya berikan apresiasi terhadap tulisan yang author buat..

Sungguh... Merangkai kata agar bisa dinikmati sangatlah tidak mudah..

Untuk menghargai para author sebaiknya dibiasakan sejak dini. VOTE sebelum membaca.

Terimakasih ☺️

||||||||||||||||||||||








|||||||||||||||







|||||||


By : avrG

°
°
°




***


Pagi ini si wanita bermata kucing tengah sibuk mengepak barang-barang kedalam koper. Memasukkan beberapa potong baju milik Lisa juga miliknya sendiri. Tak lupa peralatan mandi dan beberapa hal lain yang nantinya dibutuhkan saat Retreat.


Retreat kali ini akan diadakan didaerah Nowon-gu, lebih tepatnya dibawah kaki gunung Suraksan. Berjarak cukup jauh dari Taereung sehingga mereka yang merencakan Retreat ini memilih untuk berangkat pada pagi hari.


Jennie berjongkok didekat koper, mengamati barang-barang dan memeriksanya. "Aku sudah membereskan semuanya. Apa ada barang yang ingin kau bawa lagi?" tanya si wanita bermata kucing ini pada Lisa yang juga berjongkok tepat disebelahnya.


"Apa aku boleh membawa boneka itu?" ujar si Manoban setelah melihat beberapa benda disekitarnya. Ia kemudian menunjuk pada boneka beruang pemberian Jennie yang berada diatas ranjang.


Jennie langsung menoleh pada boneka beruang yang Lisa tunjuk dan mengernyitkan dahi. "Itu terlalu besar, untuk apa dibawa?"


"Aku tidak bisa tidur tanpa memeluknya.." Lisa mengerucutkan bibir berwajah manja dan memelas dihadapan Jennie.


"Hei.. hei.. hei... selama ini kau tidur selalu memelukku. Kau tahu itu." ujar Jennie memutar bola mata mengedarkan padangan kembali menuju barang-barang didalam koper.


Lisa melangkah kecil dari jongkoknya semakin mendekat pada Jennie. "Nanti jika tidur bersama-sama mereka aku tidak bisa memelukmu.." bisiknya manja dengan bibir menekuk kebawah sempurna.


Jennie menghela nafas kembali menoleh pada Lisa. Si wanita berpipi mandu ini begitu gemas menyaksikan wajah manja yang Lisa tampilkan tepat dihadapannya. Bibir yang menekuk sempurna itu benar-benar mengalihkan perhatiannya. Tatapan kucing Jennie itu dapat diartikan dengan; Jennie ingin mencicip bibir itu lagi.


Jennie meyipitkan mata bertampang jengah didepan Lisa. "Lisa-yaa.. tiap satu tenda nanti ditempati 2 orang. Dan kita bersama.."


"Eoh? Benarkah?" ujar Lisa membulatkan mata lucu didepan Jennie.


Jennie terkikik lirih menatap Lisa yang bertampang lucu. "Aigooo... pasti kau tidak mendengarkan penjelasan Irene eonni.."


Si wanita bermata kucing ini lantas menutup koper dan beranjak untuk bersiap-siap. Sedangkan Lisa, ia merebahkan tubuh menatap layar ponsel dan memainkan sns miliknya kemudian milik Jennie. Bosan dengan SNS, si wanita bermata hazel ini lantas mengecek lokasi dimana mereka nanti akan mengadakan retreat.


Turn On, LalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang