🍁Ziarah Makam Papa🍁

1.3K 127 5
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

"Atas izin dari Allah dan rida kedua orang tua. Maka, hari ini aku berjanji untuk selalu membuatmu bahagia."

•Reyhan Hafiz Hanafi•

***

Hari jum'at yang penuh berkah ini. Reyhan dan Aishwa berkunjung ke makam Papa Gibran. Ditemani oleh sang Mama Reyhan, yakni Tasya.

Dari ‘Aisyah ra bahwa ia bertanya kepada Nabi SAW: “Bagaimana pendapatmu kalau saya memohonkan ampun untuk ahli kubur ? Rasul SAW menjawab, “Ucapkan: (salam sejahtera semoga dilimpahkan kepada ahli kubur baik mu’min maupun muslim dan semoga Allah memberikan rahmat kepada generasi pendahulu dan generasi mendatang dan sesungguhnya -insya Allah-kami pasti menyusul) (HR Muslim).

Mereka bertiga tengah berjongkok di depan batu nisan almarhum Gibran Hafiz Hanafi, setelah mengucapkan doa untuk ahli kubur. Lelaki yang paling berharga dalam hidup Tasya. Laki-laki yang selalu dia cintai setelah Ayah Raihan.

Tanpa sadar, air mata Tasya mengalir membasahi niqob yang dia kenakan. Dia sangat amat rindu pada suaminya itu. Rindu yang takkan pernah bisa terobati, sebab yang dirindukan telah pergi untuk selamanya.

"Ma, papa sudah bahagia disana, jadi mama jangan sedih," ucap Reyhan sambil mengelus pundak sang Mama. Tasya hanya mengangguk.

"Kita berdoa untuk papa yah," Reyhan mengangkat kedua tangannya begitu juga dengan Aishwa dan Mamanya. Kemudian dengan khusyu' mereka mendoakan almarhum Gibran.

Dari Abu Hurairah, ra, ia berkata. "Nabi saw berziarah ke makam ibundanya lalu beliau menangis, dan membuat orang-orang yang ada disekitar beliau ikut menangis, lalu beliau bersabda; Aku telah memohon izin kepada Rabbku untuk meminta ampunkan kepadanya, tetapi Allah tidak mengizinkanku. Dan Aku meminta izin untuk menziarahi makamnya, lalu Dia izinkan aku (untuk menziarahi), maka berziarahlah kalian ke kubur, karena ziarah itu akan mengingatkan kepada kematian." (HR Muslim).

Setelah selesai berdoa, Reyhan menatap makam sang papa sambil mengusap papan nisannya.

"Pa, Reyhan minta ridho papa untuk menikah dengan Aishwa, anak dari om Faisal, sahabat papa. Reyhan janji, akan selalu membahagiakan Aishwa dan juga Mama, Reyhan minta doanya yah Pa," Reyhan ingin menyambungkan doanya kepada Papa. Semoga papanya mendoakannya untuk kebaikannya.

Setelah itu, Reyhan, Aishwa dan Mamanya beranjak dari makam untuk pulang ke rumahnya.

Selama diperjalanan, Reyhan mengemudi dengan kecepatan rata-rata.

"Aishwa, kalau sudah menikah harus selalu ke rumah mama yah, nak," kata Tasya kepada Aishwa.

Aishwa dan Tasya duduk di jok belakang, sedangkan Reyhan seperti sopir duduk sendiri di depan. Tadinya Reyhan menyuruh sang mama untuk duduk didepan, tapi katanya tidak enak dengan calon menantunya. Kalau Aishwa duduk didepan pasti Reyhan tak  mengizinkannya. Sebab, nanti saja kalau sudah halal.

So sweet banget sih bang, nunggu halal:v

"Insyaa Allah tante," ucap Aishwa pelan.

"Panggilnya mama dong, kan sebentar lagi Aish juga akan jadi anak mama, bukan begitu?"

Pipi Aishwa sudah memerah saat ini. Mendengar sang mama Reyhan mengatakan bahwa dia akan menjadi anaknya, Aishwa merasa bahagia. Hal yang tak terduga sebenarnya, sebab Aishwa sudah menganggap mamanya Reyhan itu seperti ibunya. Jelas, karena sebentar dia akan menikah dengan Reyhan.

REISHWA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang