بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
"Ujian yang Allah berikan itu bukan karena Allah tak sayang. Justru itu cara Allah menyayangi hamba-Nya."
•@aliyanatasya2•
|Reishwa by Aliya Natasya|
***
Ujian yang Allah berikan itu bukan karena Allah tak sayang. Justru itu cara Allah menyayangi hamba-Nya. Dia ingin kita untuk selalu bersabar dan ikhlas dalam melewati ujian-Nya.
Untuk menghadapi berbagai masalah hidup salah satunya bertakwa kepada Allah. Sabar ketika dikasih ujian, ikhlas ketika tertimpa musibah. Allah tahu, kalau kita pasti bisa melewatinya. Allah tahu, bagaimana hati kita saat ini. Maka dari itu, kita sebagai hamba-Nya harus berserah diri kepada-Nya.
Bahkan ketika ujian rumah tangga itu menghampiri setiap hamba-Nya. Tetaplah bersabar dan ikhlas atas ujian-Nya. Tapi, bagaimana dengan Reyhan? Apakah dia sanggup melewati ujian yang diberikan Allah? Apakah dia akan menjadikan Aishwa sebagai istri satu-satunya?
"Eh, abang sudah pulang!" ucap Aishwa ketika baru saja turun dari kamarnya. Kemudian, dia menyalami tangan suaminya.
Melihat wajah suaminya yang murung seperti ada yang dipikirkan. Aishwa pun duduk disebelah Reyhan.
"Bang? Abang kenapa?" tanya Aishwa penuh kelembutan. Dia memandang suaminya lekat. Ada rasa takut ketika Reyhan seperti ini. Diam dan tak banyak bicara.
"Aku nggak papa, kok," jawab Reyhan tak acuh. Entah kenapa raut wajahnya berubah sekali. Tidak seperti hari sebelumnya.
Pertama kalinya Reyhan menjawab dengan nada tak acuh kepadanya. Tak seperti biasanya, Reyhan yang selalu merayunya dan menggombalinya. Tapi kali ini, Reyhan diam.
"Aku mau ke kamar dulu yah," kata Reyhan yang meninggalkan Aishwa sendirian. Entah mengapa Aishwa menjadi mellow seperti ini? Sejak tahu kalau dia sedang mengandung buah hatinya bersama Reyhan. Dia tak ingin jauh dari suaminya. Rasanya ingin terus berada di samping Reyhan.
Tanpa sadar, air matanya luruh melewati pipinya. Lantas dia memutuskan untuk menghampiri suaminya itu. Melupakan sejenak tentang kehamilannya, dia hanya tak mau ada masalah yang di tutupi olehnya pun dengan suaminya.
Ketika Aishwa memasuki kamarnya, Reyhan tak ada di kamarnya. Mungkin suaminya sedang berada di kamar mandi, pikirnya.
Tak lama kemudian, setelah Aishwa menyiapkan baju suaminya. Reyhan pun keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah, dan handuk yang menggantung di lehernya.
"Abang, ini pakaiannya udah Aish siapkan," ucapnya berusaha untuk tidak marah dengan Reyhan karena sikapnya yang tiba-tiba menjadi pendiam.
Dia mendekati Reyhan dengan pakaian yang sudah dia bawa.
Reyhan tersenyum, lalu berkata. "Makasih yah," katanya. Hanya itu? Biasanya jika Aishwa memberikan pakaian setelah dia selesai mandi, pasti ada embel-embel 'sayang', tapi kenapa ini formal sekali bahasanya. Aishwa jadi bingung, dan penasaran. Ada masalah apa sampai dirinya di diamkan seperti ini.
"Bang, aku nggak tau salah aku apa, tapi aku mohon jangan diami aku seperti ini," Aishwa berucap seperti ini, karena dia sudah tak tahan mengutarakan rasa yang sesak itu.
Reyhan memandang wajah istrinya yang tengah menahan tangisnya. Matanya berkaca-kaca, lalu Reyhan pun merasa iba pada istrinya. Memang tak seharusnya dia bersikap ini pada istrinya. Apapun masalahnya, dia harus menceritakan semuanya. Iya, harus menceritakan ini pada istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REISHWA [Selesai]
Romance"Jika memang kamu adalah jodohku, sejauh apapun pasti akan Allah pertemukan. Namun, jika memang kamu bukan jodohku, aku akan merayu Allah agar Dia menyatukan kita." •Reyhan Hafiz Hanafi• "Aku pernah mencintai seseorang hingga lupa bahwa ada Allah ya...