"Bahagia itu sederhana, ketika kamu bahagia aku pun ikut bahagia. "
-Reyhan Hafiz Hanafi-
Pengin gitu di semangatin sama kaliaan, btw kalian nemu cerita Reishwa dari mana? Mau tau dong hehee, komen yaa... Awas aja kalo gak komen nanti Al cubit online hahahhaa...***
Seorang pria tengah berjongkok di pusara makam seseorang yang sangat ia rindukan. Seseorang yang sangat ia cintai. Tangannya terbuka lebar sembari berdoa. Ia berdoa dengan khusyuk.
Sejenak ia merenung atas kejadian setahun yang lalu, saat anak ketiganya lahir. Saat itu, ia sangat hancur, sehancur-hancurnya. Dunianya runtuh seketika, semenjak kejadian itu. Ya, lelaki itu adalah Reyhan. Pria itu masih terngiang-ngiang atas kejadian dimana sang istri melahirkan dan seketika istrinya tak sadarkan diri. Saat itu, Reyhan sangat terpuruk. Allah lebih sayang pada istrinya, bahkan disaat anak ketiganya butuh kasih sayang seorang ibu, sang istri malah pergi lebih cepat.
Sampai saat ini, ia masih tidak percaya. Namun, ia bersyukur Allah masih menyayangi anak dan istrinya. Allah memberikan kesempatan hidup untuk istrinya.
"Aku pulang ya, " setelah mengusap batu nisan itu, ia memutuskan untuk pulang kembali ke rumahnya.
***
Sesampainya di rumah, Reyhan langsung memasuki kamarnya, ia mendapati seorang wanita yang tengah duduk di kursi meja riasnya.
Wanita itu tersenyum saat mendapati suaminya telah pulang.
"Abang udah pulang?" tanyanya, kemudian ikut duduk di samping suaminya.
"Sudah, sayang," jawab Reyhan lalu ia mengelus ujung kepala sang istri.
"Aku udah siapin baju abang, sama anak-anak juga," ucap istrinya.
"Terima kasih istrinya abang,"
"Aku bersyukur Allah masih membersamai kita, dan aku juga bersyukur kamu bisa melewati masa kritis waktu itu,"
Sekitar satu tahun yang lalu, Aishwa dinyatakan meninggal setelah melahirkan anak ketiganya. Namun, beberapa menit sebelum Aishwa dibawa ke kamar jenazah, atas izin dari Allah, ia kembali membuka matanya. Saat itu, ia benar-benar bersyukur karena masih bisa melihat anaknya yang baru lahir.
"SAYANG, BANGUN!" jerit Reyhan di ruangan persalinan. Baru saja istrinya menutup mata untuk selama-lamanya. Tepat disaat anaknya baru lahir, sang istri menutup mata begitu rapat. Apa istrinya tidak ingin merawat putrinya yang baru lahir? Apa Aishwa sudah lelah mengurus anak-anak dan dirinya?
Reyhan frustasi, ia menjambak rambutnya dengan kasar. Pikirannya hanya tertuju pada satu nama yakni Aishwa. Kenapa secepat itu ia pergi meninggalkan segala kenangan indah?
Mengapa?
"Abang nggak sanggup, hidup tanpa kamu. Tolong bertahan demi anak-anak," ucapnya mulai frutasi. Tidak tahu harus berbuat apa.
Seorang suster membawa bayi perempuan, lantas Reyhan mengusap air matanya dan mengambil bayinya. Ia mulai mengadzani bayi kecil itu di hadapan jenazah Aishwa. Air matanya tak bisa lagi ia bendung.
Ia tak mau anak-anaknya tumbuh besar tanpa didampingi sosok ibunya.
Setelah selesai mengadzani anaknya, Reyhan mulai mendekati istrinya dan menempel bayinya pada wajah Aishwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
REISHWA [Selesai]
Romance"Jika memang kamu adalah jodohku, sejauh apapun pasti akan Allah pertemukan. Namun, jika memang kamu bukan jodohku, aku akan merayu Allah agar Dia menyatukan kita." •Reyhan Hafiz Hanafi• "Aku pernah mencintai seseorang hingga lupa bahwa ada Allah ya...