بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
"Kado terindah bukanlah barang yang mewah. Kado terindah bukanlah benda yang branded, melainkan kado terindah ialah ketika aku bisa menjadi ibu."
•Aishwa Fadila Azzahra•
|Reishwa by Aliya Natasya|
***
Dua bulan kemudian...
Pagi ini aku tengah berjemur di teriknya matahari pagi. Sudah beberapa menit aku berjalan di halaman rumahku sembari menginjak rumput-rumput hijau. Udara pagi ini sangat sejuk, embun pagi yang membasahi rerumputan. Bunga yang aku tanam bersama bang Reyhan pun sudah mulai mekar sedikit demi sedikit.
Seminggu yang lalu, aku dan bang Reyhan mengecek kandungan. Dokter bilang beberapa hari ke depan aku akan melahirkan, insyaa Allah secara normal.
Usia kandunganku sekarang sudah jalan sembilan bulan. Perutku kian hari kian membesar, karena mengandung bayi kembar. Aku tak sabar menunggu buah hatiku bersama bang Reyhan. Akhirnya, aku bisa menjadi seorang ibu.
Aku bersyukur, sebab Allah mengaruniakan aku anak kembar. Bang Reyhan juga sangat bersyukur dan bahagia.
Mungkin, ada istri yang di luaran sana menginginkan kehadiran seorang anak, namun belum juga di karuniakan anak. Dan ada juga yang memiliki anak, namun dia sia-siakan seperti berita yang pernah aku dengar di televisi. Ada seorang ibu yang membuang anaknya ditengah sawah. Menurutku, itu bukan hal yang sepele. Membuang anak yang tidak berdosa, bahkan anak baru lahir, masih suci. Entah apa pikiran seorang ibu itu yang tega membuang anak kandungnya sendiri.
Aku tak habis pikir, apakah seorang ibu itu melahirkan anaknya tanpa seorang ayah? Ataukah melakukan hubungan gelap kepada seorang laki-laki. Aku pun tak tahu. Yang jelas, setelah mendengar kabar itu, hatiku menjadi tak tega kepada anaknya.
Diluaran sana banyak sekali yang menginginkan seorang anak, namun belum Allah karuniakan. Apakah dia tidak berpikir dua kali untuk membuang anaknya.
Seorang ibu harus siap mendidik anak-anaknya, harus siap membimbing dan mengajarkan ilmu agama. Dan menurutku, kado terindah bukanlah barang yang mewah, kado terindah bukan benda yang branded, melainkan kado terindah ialah ketika aku bisa menjadi ibu.
Aku banyak belajar dari Mama Kayla dan juga Mama Tasya. Mereka mengajarkanku untuk bersabar ketika nanti aku memiliki anak. Apalagi anak kembar.
"Sayang!" Panggil seseorang yang kuyakini dia adalah bang Reyhan. Aku hafal betul suaranya.
"Abang," jawabku menoleh ke arahnya. Dia menghampiri dengan membawa segelas susu cokelat.
"Ini minum susunya dulu," katanya sambil menyodorkan aku segelas susu yang ia bawa tadi.
Ya. selama aku hamil besar, bang Reyhan menjadi suami siaga alias siap menjaga aku kapan pun dan dimana pun. Aku salut dengan suamiku, dia menjadi lebih posesif. Posesif dalam hal kebaikan. Dia selalu melarang aku untuk memasak sarapannya, pokoknya aku tidak boleh terlalu memaksakan diri untuk mengurusi pekerjaan rumah. Semenjak pulang dari tugas KKN, dia sangat rajin sekali membantuku menyiapkan makanan, mengurusi rumah. Menyapu dan mengepel lantai dia yang membereskan semuanya. Aku hanya boleh duduk sambil melihat dia mengerjakan semuanya.
Selama hamil, aku mengambil cuti kuliah beberapa bulan ke depan. Begitu juga bang Reyhan yang izin cuti, karena ingin mengurus aku. Sebenarnya, aku ingin bang Reyhan terus kuliah agar dia bisa wisuda semester ini. Namun, mengingat kehamilanku sudah sangat dekat, dia memilih untuk cuti. Padahal semester ini dia sudah mengerjakan skripsinya, namun dia memilih untuk menjagaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
REISHWA [Selesai]
Любовные романы"Jika memang kamu adalah jodohku, sejauh apapun pasti akan Allah pertemukan. Namun, jika memang kamu bukan jodohku, aku akan merayu Allah agar Dia menyatukan kita." •Reyhan Hafiz Hanafi• "Aku pernah mencintai seseorang hingga lupa bahwa ada Allah ya...
![REISHWA [Selesai]](https://img.wattpad.com/cover/237160671-64-k281199.jpg)