بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
"Jika ini kebaikan untuk semua, maka aku akan ikhlas."
•Aishwa Fadila Azzahra•
|Reishwa by Aliya Natasya|
***
Senja...
Bolehkah aku egois pada diriku sendiri?
Bolehkah aku menyerah dan mengikhlaskan laki-laki yang saat ini aku cintai, demi sahabatku? Apakah aku bisa mengikhlaskan suamiku sendiri, untuk menikah dengan sahabatku sendiri?
Senja...
Untuk kali ini, aku tak merasakan indahnya lembayung.
Swastamita yang mulai redup, tak membuatku tersenyum.
Tak seperti hari-hari yang lalu, hari ini keadaannya berbeda...Aku tak mungkin menyalahkan dia yang ingin menikah dengan suamiku. Aku juga tak mungkin menyalahkan takdir ini. Lantas aku harus berbuat apa? Apakah aku harus mengikhlaskannya?
Ya Allah ... sungguh perih hatiku, mendengar kabar ini.
Lembayung kini tak lagi indah di netraku. Jika dulu kehadirannya sangat di tunggu-tunggu, namun kini aku telah kehilangan harapku. Apakah aku bisa merelakan suamiku? Apakah aku bisa mengikhlaskan suamiku? Entahlah, rasanya sakit hati ini. Aku tidak sanggup untuk membahas masalah ini. Padahal aku sedang mengandung buah hatiku bersama bang Reyhan. Tapi, belum sempat aku mengabarkan kalau dia akan menjadi seorang ayah. Kenyataannya membuatku sakit hati, bahkan terluka.
"Ya Allah ... kenapa sesak sekali?"
Jika Keysha tak mencintai bang Reyhan, pasti takkan begini kejadiannya. Astaghfirullah ... aku tidak boleh menyalahkan Keysha. Bagaimana pun juga, Keysha sudah seperti adikku sendiri. Sedari remaja, kami bersama-sama. Lantas saat dia sakit, aku hanya diam saja? Tidak! Aku akan berusaha untuk merelakan bang Reyhan menikah dengannya.
"Sayang ..." ucap seseorang yang ku kenali suaranya. Saat aku menoleh ke belakang, ternyata benar. Dia adalah bang Reyhan.
Bahkan saat ini aku tidak ingin melihat wajahnya. Apalagi bertemunya. Tapi dalam hati, ingin rasanya memeluknya. Aku ingin berada di sampingnya. Apa ini kemauan anak kembarku? Mungkin saja, mereka ingin berdekatan dengan ayahnya. Tapi aku masih belum ingin memberitahukan kehamilanku, aku masih memikirkan perihal permintaan bundanya Keysha. Mengingat itu, hatiku hancur sehancur-hancurnya.
"Wallahi, aku tidak berniat menikahi Keysha," ujarnya yang sudah berhadapan denganku. Aku terus menundukkan kepalaku, tak mau melihat wajahnya.
Aku menggeleng, "hiks ... abang harus nikahi Keysha, bang! Aish ... hiks..." aku tak harus berkata apalagi, selain menangis. Aku tidak kuat menahan semuanya. Menahan perih dalam dada. Bang Reyhan pun memelukku. Pelukan ini yang ingin selalu kurasakan.
Dia mengelap air mataku dengan kedua ibu jarinya, lalu berkata. "Aku nggak akan menikahi Keysha, hanya kamu istri abang!" Ucapnya.
Lagi, lagi aku menangis. Bukan karena bang Reyhan menolak menikahi Keysha, tapi aku tak mau kalau disisa hidup Keysha, dia tak bisa merasakan kebahagiaannya.
"Bang ..." lirihku berusaha menetralkan suaraku yang serak, karena menangis.
"Iya sayang?" Dia menangkup pipiku dengan kedua tangannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/237160671-288-k281199.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REISHWA [Selesai]
Storie d'amore"Jika memang kamu adalah jodohku, sejauh apapun pasti akan Allah pertemukan. Namun, jika memang kamu bukan jodohku, aku akan merayu Allah agar Dia menyatukan kita." •Reyhan Hafiz Hanafi• "Aku pernah mencintai seseorang hingga lupa bahwa ada Allah ya...