🍁Menua Bersamamu🍁

2.1K 99 13
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Aku ingin menua bersamamu, sampai kita mempunyai cucu. Aku akan tetap ada di sampingmu. Menggenggam jari-jemarimu sampai kita tua nanti."

•Reyhan Hafiz Hanafi•

|Reishwa by Aliya Natasya|

***


Tiga tahun kemudian...

“Bunda! Bunda!” Teriak seorang anak perempuan yang berusia tiga tahun. Sedangkan anak lelaki yang berada di samping hanya diam saja tak bersuara.

“Iya, sayang ada apa?” Tanya seorang wanita yang tengah mengelus perutnya yang sudah membuncit.

“Azka tuh, Bunda. Nakal!” Katanya sambil merengek kepada bundanya.
Wanita itu duduk di tengah-tengah anak kembar itu. Aishwa tak pernah lelah untuk menjaga dan membimbing kedua anak kembarnya ini. Azkia dan Azka itu sedang aktif-aktifnya, jadi harus ekstra sabar dalam menjaga sang anak. Apalagi di kehamilan yang kedua ini, usia kandungannya saat ini beranjak tujuh bulan.

Azkia dan Azka tumbuh menjadi anak yang cantik dan tampan. Kecantikan dan ketampanan kedua orang tuanya menuruni kepada anak kembarnya. Azka lebih mirip kepada Reyhan, wajahnya kearab-araban. Sedangkan Azkia, dia lebih mirip Aishwa.

Tak lama lagi, Reyhan muncul dari belakang pintu.

“Assalamualaikum anak-anak, Ayah,” sapanya sambil menjinjing beberapa kantong plastik. Ya, Reyhan habis belanja bulanan sendiri. Sebab, di kehamilan kedua ini, Aishwa lebih cepat capek. Jadi dia tidak mau istrinya kelelahan. Aishwa bangkit dari duduknya untuk menyalami suaminya. Walaupun sudah menjadi ibu dari anak-anaknya, Aishwa harus tetap berbakti kepada suaminya. Dia harus siap melayani keperluan suaminya. Sebab, itu sudah menjadi tugasnya sebagai seorang istri.

Reyhan sudah menjadi sarjana, lebih tepatnya dia sedang merintis bisnis rumah makannya. Sekarang sudah beberapa cabang di daerah Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Setelah lulus, Reyhan langsung turun tangan menangani rumah makan milik Mamanya yang dia kelola sejak zamannya dia bujang.

“Ayah!” Panggil kedua bocah itu yang menghampiri sang Ayah.

“Ayah, tadi Azka nakal sama Kia,” ucap Azkia dengan nada khas anak kecil.

“Nggak kok, ayah. Azka nggak nakal, Kianya aja tuh!” Sahut Azka tak mau kalah.

Reyhan selalu dibuat pusing oleh kedua anaknya. Si kembar itu begitu aktif, dan Reyhan cukup menguras tenaga untuk menjaga mereka.

“Anak-anak ayah nggak boleh nakal dong,” jawab Reyhan lembut pada kedua anaknya. Lantas dia mengelus rambut si kembar setelah dia menaruh barang belanjaannya di lantai.

Sedangkan Aishwa tengah mengelus perutnya di sofa sambil melihat pemandangan itu, dia tersenyum. Ternyata, suaminya begitu sangat menyayangi si kembar. Jelas menyayangi mereka, karena mereka anak kandungnya Reyhan. Aishwa bahagia sekali memiliki keluarga kecil. Kini, kehidupannya berubah seratus delapan puluh persen. Dia lebih banyak mengurusi anak-anak, sampai lupa mengurusi dirinya sendiri. Tapi, itu tak menjadi masalah untuk Aishwa. Bagaimana pun juga si kembar harus diberikan kasih sayang yang seharusnya dia kasih.

REISHWA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang