بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
"Senja sore ini begitu indah. Sebab, ada kamu di sampingku. Menemani soreku ditepi pantai."
•Aishwa Fadila Azzahra•
***
Jika dulu aku selalu sendiri untuk melihat senja ditepi pantai, namun kali ini aku sudah ditemani kekasih halal, yakni suamiku, Bang Reyhan.
Aku bersyukur karena Allah telah menjadikan bang Reyhan menjadi suamiku. Aku merasa hidupku lebih bahagia daripada yang kemarin sebelum aku menikah dengan bang Reyhan.
Setelah menikah, tiap kali aku selalu diberikan kata-kata yang mampu menyentuh hatiku. Salah satu kebiasaan bang Reyhan adalah merayuku. Rayuan mautnya mampu membuat hatiku terenyuh. Kalau sedang kesal, lalu mendengar rayuannya, seketika rasa kesalku hilang.
"Bang ..." panggilku ketika tangan bang Reyhan menggenggam tanganku. Aku senang ketika bang Reyhan bersikap begitu hangat kepadaku, dia selalu saja membuat aku bahagia.
"Iya sayang, ada apa?" tanyanya sambil memberhentikan jalannya, aku pun ikut berhenti. Kini, kami tengah memandang laut.
"Kebahagiaanku kini sudah lengkap, karena ada abang di kehidupanku," ucapku membuat bang Reyhan tersenyum tulus padaku. Dulu, boro-boro bang Reyhan mau menggenggam tanganku seperti ini, melihatku saja tak lebih dari tiga detik. Dia begitu menundukkan pandangannya, ketika kami beranjak remaja.
"Aku juga, kebahagiaan ini menjadi lengkap, karena adanya kamu di hidupku," Dia memelukku dari samping, aku merasa sangat bahagia. Aku tersenyum sambil memandang langit yang sudah mulai gelap.
"Senja sore ini begitu indah. Sebab, ada kamu di sampingku. Menemani soreku ditepi pantai," kataku membuat bang Reyhan menheratkan pelukannya. Sungguh, hari ini aku benar-benar bahagia sekali, bahkan sangat bahagia.
"Saat ini dan seterusnya, aku akan menemani istriku untuk melihat senja," Aku tersenyum mendengar penuturan bang Reyhan.
"Hemm, bang boleh minta fotoin nggak?" Aku melepas pelukannya, lalu mengambil ponsel yang ada di saku gamisku.
"Apa sih yang nggak, buat istri cantik abang," ucap bang Reyhan tersenyum lebar.
Lalu, aku memberikan ponselku kepada bang Reyhan. Kemudian, dia mulai memfoto diriku dengan memberi aba-aba dari satu sampai tiga.
Aku tersenyum kala hitungan ketiga, mengganti gaya saat di fotonya. Aku memandang pantai sambil tersenyum, kemudian bang Reyhan mengambil fotonya.
Setelah selesai, aku melihat hasil fotonya. Ternyata suamiku juga jago dalam hal memotret, hasilnya bagus.
"Bagus, abang jago!" ucapku yang masih melihat hasil foto bang Reyhan.
"Mau foto berdua nggak?" tanya bang Reyhan, jelas aku mau. Aku langsung mengarahkan ponselku ke depan, lalu aku menyandarkan kepada di dada bidang bang Reyhan. Senderan ternyaman, setelah pundak mama dan papa.
"Satu ... dua ... "
Cekrek!
Setelah mendapatkan hasil yang lumayan bagus, kami menyudahi sesi foto.
KAMU SEDANG MEMBACA
REISHWA [Selesai]
Romance"Jika memang kamu adalah jodohku, sejauh apapun pasti akan Allah pertemukan. Namun, jika memang kamu bukan jodohku, aku akan merayu Allah agar Dia menyatukan kita." •Reyhan Hafiz Hanafi• "Aku pernah mencintai seseorang hingga lupa bahwa ada Allah ya...