بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
"Membahagiakanmu adalah kewajibanku sebagai imammu. Aku tak mau membuat istriku sedih, aku cuma ingin istriku bahagia selalu."
•Reyhan Hafiz Hanafi•
|Reishwa by Aliya Natasya|
***
Membahagiakan istri adalah kewajiban seorang suami. Di dalam islam ada banyak cara untuk membahagiakan seorang istri seperti yang Rasulullah SAW lakukan kepada istri-istri. Beliau adalah salah satu contoh untuk para suami, agar memperlakukan istrinya dengan baik. Ketika dulu Rasulullah memperlakukan Ibunda Aisyah ra. Beliau selalu memanggilnya dengan sebutan 'Humairah' yang artinya pipi kemerah-merahan. Rasul juga pernah minum digelas bekas Aisyah ra. Sungguh, Rasul itu adalah contoh untuk para suami, agar selalu memperlakukan istrinya dengan baik.
Sama halnya dengan Reyhan, dia juga sedang berusaha untuk menjadi suami yang baik untuk istrinya. Dia ingin selalu membahagiakan sang istri. Walaupun istrinya itu belum bisa memasak, tapi setidaknya Aishwa berusaha untuk bisa memasak. Seperti saat ini, dia tengah menyantap masakan istri di ruang makan. Sebenarnya rasanya sangat aneh dan sangat asin, namun Reyhan tidak ingin membuat Aishwa sedih dan merasa tidak bisa masak.
"Enak banget, sayang, masakan kamu," ujar Reyhan sembari mengunyah makanan yang ada didalam mulutnya. Rasa asin itu berganti menjadi rasa lezat. Sebab, masaknya penuh cinta oleh istrinya.
"Masa sih, bang? Kok, aku ragu yah," jawab Aishwa tak percaya kalau masakannya itu enak.
"Aku mau cobain deh!" Dia mengambil sendok, lalu hendak menyuapkan kedalam mulutnya, namun Reyhan melarangnya.
"Jangan sayang, biar aku aja yang makan. Aku kan, laper banget," tutur Reyhan. Membuat Aishwa mengernyitkan keningnya.
"Lho! Kenapa bang? Itu, kan masih banyak, abang pelit nih!" Aishwa cemberut gara-gara Reyhan melarang memakan masakannya. Padahal dia juga ingin merasakan masakannya sendiri.
Dengan rasa penasarannya, Aishwa mengambil alih makanan itu dari Reyhan, kemudian dia memakannya.
"Astaghfirullah abang! Rasanya aneh ginih, masa dibilang enak sih," ujarnya dengan raut wajah tak enak. "Udah keasinan, rasanya juga aneh gini," katanya. Lalu, dia mengambil sendok yang ada di genggaman Reyhan, "udah bang, mau aku buang aja," lanjutnya sambil membereskan makanan itu.
"Eh, jangan dong sayang! Masa dibuang, nanti mubadzir lho! Biar abang habiskan," kata Reyhan sambil mengambil makanan yang akan dibuang Aishwa. Dia memakannya begitu lahab.
Ini salah satu bentuk membahagiakan istri. Tak mengapa rasanya aneh dan asin. Yang terpenting Reyhan sudah membahagiakan istrinya.
"Ya Allah abang! Tapi itu beneran nggak enak, Aish aja sampai ingin muntah tadi,"
"Gapapa, orang enak kok, kan masaknya pake cinta," ucap Reyhan membuat Aishwa tertawa kecil.
Reyhan selalu saja membuat hatinya luluh. Apapun yang Reyhan ucapkan, itu pasti membuat Aishwa luluh.
"Ada-ada aja," imbuh Aishwa sambil menggeleng kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REISHWA [Selesai]
Romance"Jika memang kamu adalah jodohku, sejauh apapun pasti akan Allah pertemukan. Namun, jika memang kamu bukan jodohku, aku akan merayu Allah agar Dia menyatukan kita." •Reyhan Hafiz Hanafi• "Aku pernah mencintai seseorang hingga lupa bahwa ada Allah ya...